Monday 17 October 2022

ZAP Chapter 43 : Daten no Ou

 -Era Kegelapan lebih dari 1.000 tahun yang lalu. 

Daimaou mengendalikan dunia ini, dan orang-orang di Mortal Realm diperintah oleh 9 Maou. {TLN : Daimaou = Great Demon Lord, Maou = Demon Lord} 

Orang-orang dipelihara seperti ternak oleh para Maou dan demon.

Dan kemudian, pada tahun ke-0 dari Salvation Era.

Daimaou dibunuh oleh Great Hero Abel. 

9 Maou juga dikalahkan. Beberapa melarikan diri ke Demonic Continent, dan beberapa menghilang.

Daten no Ou Erinyes yang menguasai Benua Selatan tidak terkecuali dalam hal ini. {TLN: Daten no Ou = Fallen Angel Lord}

Tapi karena betapa kuatnya dia, bahkan Great Hero Abel membutuhkan semua kekuatanya untuk menyegel Erinyes di Penjara Segel menggunakan mana dari Menara Zenith. 

Karena legenda ini, diyakini di Benua Selatan bahwa Daten no Ou sangat kuat di antara 9 Maou. 

Sayangnya, aku tidak punya cara untuk mengkonfirmasi hal ini...sampai hari ini.

"Kyaaaaaaaaaaa!!!" 

"H-Help......!!!" 

Anggota stuco ditangkap satu demi satu oleh tanaman hitam, dan digantung.

Adapun Michelle-senpai yang mereka andalkan ...

"...Lightning Magic: [Lightning Dragon]." (Michelle)

Naga magic yang tampak seperti ular raksasa menari-nari di sekitar Michelle-senpai.

Michelle-senpai mengacungkan pedang mana petir dengan magic peringkat monarch. 

Erinyes melihat ke bawah dengan wajah tenang.

{Sumire, aku meminjam mana-mu.} (Eugene)

Aku memegang tangan Sumire.

{......}

Sepertinya dia tidak bisa berbicara karena miasma dan mana dari Maou, tapi dia mengangguk berulang kali.

Sara berwajah pucat dan bahkan belum mncabut Relic Sword-nya. 

Maou Erinyes seharusnya menjadi musuh bebuyutannya sebagai calon Holy Maiden yang berafiliasi dengan Goddess Church, tapi dia membeku di tempat karena rasa takutnya.

{Sara, tolong jaga Sumire.} (Eugene)

{...Apa rencanamu, Eugene? Apa kau berencana untuk menerobos dalam Trial of Gods?! Kamu akan dihukum! } (Sara)

{Aku akan pergi membantu mereka karena Michelle-senpai tidak bisa menandinginya. Kita tidak bisa meninggalkan anggota stuco seperti itu, kan? } (Eugene)

Semua anggota penjelajah selain Michelle-senpai sudah terjebak dalam tanaman hitam dan sudah kalah. 

Ada banyak yang pingsan. 

Hasil kemenangan atau kekalahan Michelle-senpai akan menentukan hasil dari Trial of Gods kali ini.

{Tunggu ... kalau begitu, aku juga akan pergi. Datanglah...[Sword of Mercy].} (Sara)

Relic Sword bersinar atas panggilan Sara.

Dan kemudian, sebuah copy pedang itu jatuh. 

{Sumire-chan, pegang copy ini. Pedang ini memiliki barrier, jadi seharusnya bisa menahan miasma-nya.} (Sara)

{Ah, terima kasih...} (Sumire)

Sumire gemetar hebat seolah-olah dia berada di dalam dingin yang intens.

Aku khawatir meninggalkan dia di sini sendirian.

Pada saat itu...

"Lightning Dragon Wave Blade!!!" 

Gelombang energi magic raksasa ditembakkan ke arah Erinyes, mencoba untuk membelahnya. 

Dari jauh, rasanya seolah-olah kekuatan itu bisa mencapai Golden Knight Captain dari Empire...bukan, Heaven Knight peringkat teratas. 

*BOOM!!!!*

Sebuah ledakan bersama dengan angin kencang dan awan debu menutupi penglihatan kami.

Dan kemudian, penglihatan kami perlahan-lahan menjadi jelas.

"Tidak mungkin..." (Sara)

Suara Sara mencapai telingaku.

Pemandangan ini tidak mengejutkan bagiku.

Sebagai seseorang yang biasanya mengobrol dengan Eri. 

"....U-Uh...Kahah!" (Michelle)

"Hmm~, mungkin itu sedikit sakit?" (Eri)

Serangan kekuatan penuh yang bisa disebut kartu truf Michelle-senpai bahkan tidak menggores sayap hitam Erinyes.

Leher Michelle-senpai sedang dicengkeram oleh Eri dan itu membuat suara *giri giri* saat cengkeramannya mengencang.

(Tidak peduli bagaimana kamu melihatnya, pertandingan sudah berakhir.) (Eugene)

"Penjelajah Eugene menantang Trial of Gods!" (Eugene)

Aku meneriakkan ini ke lencana penjelajah dan berlari begitu saja menuju Demon Lord dan Michelle-senpai. 

Aku menyadari bahwa Sara mengikuti di belakang satu tarikan napas kemudian. 

Suara Malaikat masih belum terdengar.

Tapi jika kita membuang-buang waktu di sini, anggota stuco dan Michelle-senpai akan mati. 

Tepat sebelum sang Maou memasuki jangkauan Twin Heavenly Resonance Style...

-Aku melakukan kontak mata dengan Eris.

"ERIIII!!!!" (Eugene)

Aku tanpa sadar meneriakkan ini. 

Sang Maou menatapku dan tersenyum tipis. 

"Tidak boleh begitu. Jangan memotong antrian☆." (Eri)

Sang Maou mengatakan ini dan mengepakkan sayap hitam legamnya.

Tornado hitam muncul.

Ini terjadi tepat di tengah ring. 

Demon Lord dan Michelle-senpai yang berada di tengah, anggota stuco yang tertangkap di dekatnya; mereka semua terperangkap di dalam tornado hitam dan tidak bisa terlihat.

"Kya!" (Sara)

Sara berteriak.

"Sara, ada apa?!" (Eugene)

"Aku baik-baik saja... Ketika aku mendekati tornado ini, rasanya seolah-olah aku telah dipotong oleh pisau. Apakah kamu baik-baik saja, Eugene?" (Sara)

"Aku baik-baik saja. Aku akan menggunakan healing magic-" (Eugene)

"Tunggu, yang terpenting, yang lainnya..." (Sara)

Sara dan aku melihat tornado hitam yang perlahan-lahan semakin besar. 

Aku tidak mendengar Suara Malaikat.

(Ini aneh...) (Eugene)

Kenapa Trial of Gods tidak berakhir?

"Penjelajah Eugene menantang Trial of Gods!!!!" (Eugene)

Aku sekali lagi berteriak pada lencana penjelajah, tapi benar-benar tidak ada respon.

"Sara, pinjamkan aku kekuatanmu. Aku akan menghancurkan tornado hitam itu." (Eugene)

"Baiklah... Pinjamkan kami kekuatanmu, Sword of Mercy." (Sara)

Saat pedang Sara mulai melepaskan cahaya yang kuat...

"Berhenti, kalian berdua!" 

Bahuku tiba-tiba dicengkeram dari belakang.

Sara dan aku membatalkan posisi pertarungan kami.

Yang berada di belakang kami ketika kami melihat adalah...

"Isolde-san?" (Eugene)

"Ksatria ke-7-sama?!" (Sara)

Yang ada disana adalah salah satu ksatria penjaga kota dungeon, Ksatria Bunga Isolde-san.

"Eugene-kun, mundur. Trial of Gods kali ini aneh." (Isolde)

"Tapi penjelajah dan murid-murid masih terjebak di sana..." (Eugene)

"Jangan khawatir! Party Ksatria ke-2 Lloyd-dono sedang menuju ke Lantai 100! Serahkan urusan dengan Maou pada Lloyd-dono." (Isolde)

"Ksatria ke-2-sama?" (Sara)

Sara menaikkan suaranya karena terkejut.

Ksatria ke-2: Lloyd Gawein.

Juga disebut Shield of the King dan seorang penjaga Kota Dungeon. 

Memang benar kalau tidak ada gunanya kita mencampuri jika dia akan melangkah masuk. 

"Baiklah... Sumire, bisakah kamu berdiri?" (Eugene)

"I-Iya..." (Sumire)

Aku meminjamkan bahu kepada Sumire yang masih belum bisa berdiri.

Cincinnya tidak terlihat. 

Aku tidak tahu apa yang terjadi di sisi lain dari tornado hitam.

(Eri... Michelle-senpai...) (Eugene)

Aku meninggalkan Lantai 100 sambil masih merasa enggan. 

◇Kota Dungeon: Pertemuan Tertinggi◇

Yang mengelilingi meja bundar adalah 9 ksatria dan raja. 

Semua orang membuat ekspresi yang rumit selain sang raja. 

Posisi tertinggi di meja bundar ini adalah seperti yang dinyatakan sebelumnya. 

Sejumlah kursi kosong menonjol.

Raja: Uther Mercurius Pendragon.

Ksatria pertama: Clair Lancelot. 

Ksatria ke-2: Lloyd Gawain.

Ksatria ke-3: Alistar Lionel.

Ksatria ke-4: Abram Galahad.

Ksatria ke-5: Charlotte Kay.

Ksatria ke-6: Vlad Ector.

Ksatria ke-7: Isolde Tristan.

Ksatria ke-8: Pylon Gareth.

Ksatria ke-9: Colin Bors.

Ksatria ke-10: Harrison Lamorak.

Ksatria ke-11: Daisy Palomedes.

Ksatria ke-12: Geoffrey Mordred.

Di antara mereka, Ksatria Pertama Clair, Ksatria Kedua Lloyd, dan Ksatria Ke-9 Colin tidak hadir. 

"Ini meresahkan..." 

"Untuk berpikir Ksatria ke-2 Lloyd-dono akan ditangkap oleh Maou Erinyes." 

"Aku tahu semua 12 Ksatria di Kota Dungeon seharusnya pergi!" 

*Slam!*

Yang tertua dari mereka, Ksatria ke-4 Abram, memukul meja. 

"Walupun begitu, Lloyd-dono akan segera mencapai Lantai 300. Dan dia juga yang bertanggung jawab atas pengawasan di Menara Zenith hari itu, jadi dia bergerak cepat untuk menyelamatkan para penjelajah. Kita tidak bisa menyalahkan dia karena setia pada tugasnya." 

"Tapi kita berbicara tentang Maou yang legendaris itu. Dia seharusnya sedikit lebih berhati-hati." 

"Lagipula, untuk berpikir dia akan disandera... Kupikir Maou itu lebih angkuh." 

"Maou Erinyes lebih licik daripada Maou lainnya 1,000 tahun yang lalu... atau begitulah katanya. Itu adalah langkah yang buruk untuk menghadapinya secara langsung." 

"Pertama-tama, mengapa Erinyes muncul...? Dia seharusnya tidur di Penjara Bawah Tanah yang Tersegel." 

Knight Pylon ke-8 meletakkan dagu di tangannya seolah-olah merasa ini benar-benar menyebalkan.

"Dungeon Union sudah membawa laporan tentang hal ini. Mereka berasumsi Snake Church yang telah terlihat di Menara Zenith belakangan ini adalah penyebab dari ini. Tujuan mereka pasti adalah kebangkitan kembali sang Maou." 

"Union berteori bahwa mereka mungkin telah menggunakan Teknik Pengorbanan. Untuk berpikir mereka akan mengorbankan nyawa untuk memanggil Maou." 

"Walaupun begitu, itu tidak seperti mereka membangkitkan Maou. Mereka hanya memanggilnya sebagai Beast of Gods. Itu agak terlalu lemah untuk mempertaruhkan hidup mereka." 

Yang termuda dari kelompok itu, Ksatria ke-12 Geoffrey, memiliki lidah yang buruk.

"Itu mungkin bukan masalahnya. Lagipula, ada banyak penganut Maou yang tersembunyi di Benua Selatan." 

"Itu benar. Selain itu, kecantikan Maou sudah ditunjukkan kepada semua orang di benua dengan Sistem Satelit. Tidak ada keraguan bahwa agama Maou akan dihidupkan kembali mulai dari sini ... " 

"Ya, itu wanita yang cantik. Jika dia bukan Maou, aku akan mencoba merayunya." 

"Itu tidak bermoral, Vlad!" 

"Aku bercanda. Bercanda. Jangan marah, Charlotte." 

"Ya ampun." 

Bergerak ke sana-sini. 

Pertemuan itu tidak teratur. 

Raja Uther memperhatikan keadaan ini dengan penuh ketertarikan.

"Kamu sudah bisa menghubungi Ksatria Pertama Clair-dono, kan?" 

Topiknya berubah.

"Ya, mereka berpartisipasi dalam penaklukan Great Demonic Beast di bawah permintaan Blue Waters Federation, tapi kami menyuruh mereka kembali ke Kota Dungeon dengan cepat. Tapi, mereka akan tiba lusa..." 

"Itu terlalu lama." 

"Bahkan dengan Kapal Terbang terbaru, itu masih akan memakan waktu paling cepat 2 hari. Jaraknya jauh soalnya." 

"Apa yang dikatakan Empire dan Sacred Alliance?" 

"Empire mengirimkan Divisi 1 dari Golden Knight sebagai bantuan untuk mengalahkan Maou, dan Heaven Knight sebagai komandannya. Selain itu, mereka mengirim satu-satunya Hero mereka ke sini. Perkiraan waktu kedatangan adalah 3 hari."

"Oi oi, yang terkuat dari Empire bersama-sama? Aku terkesan bahwa Emperor itu memberikan mereka kepada kita tanpa syarat." 

"Aku akan mengatakan mereka bertujuan untuk ini. Ada rumor bahwa Emperor Grandflare ingin terlibat dalam administrasi Kota Dungeon." 

"....Jadi kita akan memberinya alasan jika kita meminjam bantuannya, ya." 

"Sedangkan untuk Sacred Alliance...aku tidak perlu mengatakannya." 

"Itu adalah negara religius yang memuja Holy God-sama. Maou adalah musuh bebuyutan bagi mereka. Selain membawa para elit Templar, pihak ini juga mengirimkan Hero mereka sambil mengibarkan panji pemberantasan Maou. Perkiraan waktu kedatangannya sama: 3 hari." 

"Hari yang sama dengan Empire, ya..." 

"Kita berbagi tujuan yang sama untuk mengalahkan Maou. Bukankah itu pilihan yang sah untuk menunggu Sacred Alliance tiba dan melawan Maou bersama-sama?"

"Tidak...8 Holy Maiden yang memimpin Holy Nation bersifat buruk. Kita akan menunjukkan kelemahan di sini jika kita mengandalkan mereka." 

"Ya, mereka akan mengganggu administrasi Kota Dungeon seperti Empire." 

"Mereka sudah menganjurkan untuk administrasi bersama dari perlengkapan dan alat magic yang ditemukan di Menara Zenith dengan alasan bahwa itu adalah dalam persiapan untuk kebangkitan Daimaou."

"Ini akan menjadi merepotkan..." 

"Kita benar-benar harus menangani ini sendiri." 

"Juga, kita membutuhkan Ksatria-sama pertama untuk kembali..." 

"Oi oi, apa kau bilang kita tidak bisa melakukan apapun tanpa Clair-dono?" 

"Bahkan jika kau mengatakan itu, Clair-dono dan Lloyd-dono tidak ada tandingannya di Kota Dungeon. Dengan salah satu dari mereka sudah kalah, kita 12 Ksatria yang tersisa harus bersatu..."

Di sinilah Raja Uther berbicara untuk pertama kalinya.

"Fumu...seperti yang diharapkan, aku harus menjadi orang yang maju-" (Uther)

""""""""""Itu sudah jelas tidak diperbolehkan!!!""""""""""

Ke-12 Ksatria yang pendapatnya tersebar sampai sekarang mengatakan hal yang sama pada saat yang sama. 

"Oi oi, itu bukan sesuatu yang harus sangat ditentang, kan?" (Uther)

Raja Uther membuat wajah sedih yang disengaja.

"Jika sesuatu terjadi padamu, Kota Dungeon akan selesai!" 

"Alasan mengapa Empire dan Caldia tidak bisa menyentuh negara-kota ini adalah karena Anda masih ada, Raja Uther." 

"Raja Uther, tolong menahan diri." 

"Aku tahu. Aku hanya ingin mengatakannya... Sayang sekali." (Uther)

Dia mungkin mengatakan itu dengan nada bercanda, tapi semua 12 Ksatria tahu bahwa dia akan menantang Maou jika mereka tidak menghentikan raja yang liar dan bebas ini.

"Tapi apa yang kita lakukan? Clair-kun tidak akan kembali sampai lusa. Kita tidak bisa melakukan apa-apa sampai saat itu?" (Uther)

12 Ksatria terdiam mendengar kata-kata Raja Uther.

"Kita sudah membuat permintaan penaklukan Maou melalui Dungeon Union untuk penjelajah Peringkat S..." 

"Biasanya, mereka adalah sekelompok pemberani yang dengan senang hati akan menerima tantangan, tapi permintaan itu terlalu mendadak kali ini. Mulainya dari besok soalnya." 

"Para penjelajah peringkat tinggi adalah sekelompok orang aneh yang akan menyelam di Last Dungeon ketika mereka punya waktu, dan hanya akan beristirahat ketika mereka terluka." 

"Tidak ada orang bodoh yang akan menantang Maou ketika mereka tidak dalam kondisi sempurna, huh..." 

"Bahkan Michelle-kun peringkat S pun tidak bisa mengalahkan Maou." 

"Itu karena dia terganggu oleh para siswa yang menjadi kliennya. Michelle-kun yang normal tidak akan selengah itu." 

"Apakah tidak ada kandidat yang bagus?" 

"Ada sejumlah penjelajah peringkat A, tetapi mereka sejujurnya tidak memiliki kemampuan untuk menantang Erinyes. Dalam siswa penjelajah peringkat A, ada yang berani yang ingin melawan Maou, tetapi tantangan mereka telah dihentikan oleh penilaian dari Dungeon Union." 

"Bahkan jika kita menantangnya secara membabi buta, kita hanya akan meningkatkan jumlah sandera..." 

Tidak ada kesimpulan yang dibuat di sini. 

Di sinilah Ksatria ke-7 Isolde berbicara kepada Raja Uther.

"Permisi...Raja Uther." (Isolde)

"Fumu, ada apa, Isolde-kun?" (Uther)

"Aku telah mendengar bahwa Anda memiliki banyak kenalan bahkan di luar benua. Jika kita tidak bisa meminjam bantuan Empire dan Holy Nation, bagaimana kalau mengandalkan mereka?" (Isolde)

Mata beberapa dari 12 Ksatria berubah. 

Raja Uther mengangguk ringan mendengar kata-kata itu.

"Sebenarnya, aku telah menerima kontak dari Great White Sage-dono dari Negara Matahari di Benua Barat." (Uther)

"The Great White Sage-sama!!!" 

"Keturunan dari anggota party yang mengalahkan Daimaou?" 

Round Council menjadi berisik. 

The Great White Sage disebut sebagai penyihir terkuat di Benua Barat, dan dikatakan sekuat Raja Uther. 

Memang benar bahwa mereka mungkin bisa melakukan sesuatu tentang Erinyes dengan bantuannya. 

"Tapi Great Sage-dono adalah kekuatan tempur terkuat di Negara Matahari. Jika kita membawanya, para bangsawan Highland dan bangsawan besar tidak akan tinggal diam." (Pylon)

Ksatria ke-8 Pylon yang logis mengemukakannya. 

"Permisi, Raja Uther. Apakah Great White Sage-sama memberikan semacam kondisi?" 

"Orang itu sendiri belum mengatakan apapun. Great Sage-dono itu adalah orang yang tidak memiliki keinginan. Tapi... sepertinya para petinggi Negeri Matahari mengatakan berbagai hal. Dia mengatakan kepadaku bahwa jika kita berada dalam situasi di mana kita tidak bisa berbuat apa-apa, untuk menghubunginya kapan saja." (Uther)

"Jadi itu adalah pilihan terakhir kita, ya." 

"Ya. Dia tidak akan menahan diri untuk bekerja sama melawan Maou, tapi dia mengatakan bahwa pembatasannya sangat menyebalkan." (Uther)

"Hmm..." 

"Ada kandidat lain...?" 

"Permisi... Bagaimana dengan Crimson Witch-dono yang lulus dari akademi?" 

"Ooh, Rosalie-dono?!" 

"Hanya untuk mengoreksi, dia tidak lulus. Dia drop out." 

"Dia menghancurkan Menara Zenith dalam ujian kelulusan, dan dilarang dari Last Dungeon." 

"Dia memiliki pengalaman dalam melawan Maou. Dia akan menjadi kandidat yang sempurna." 

"Raja Uther, bisakah kau menghubungi Penyihir Crimson-sama?!" 

"Aku sebenarnya telah mencoba menghubunginya beberapa kali dengan magic transmisi, tapi tidak ada respon. Tidak tahu dia ada dimana." (Uther)

"...Tidak mungkin." 

"Garis hidup kita..." 

Wajah dari 12 Ksatria berubah muram.

Round Council berlanjut setelah itu, tetapi tidak ada keputusan yang efektif.

Mereka akhirnya kehabisan saran, dan pertemuan itu berakhir. 

"Nah mari kita lanjutkan."

Ksatria paling senior dari 12 Ksatria, Ksatria ke-4 Abram Galahad, melihat sekeliling meja bundar.

"Ksatria ke-9 Colin saat ini mengawasi Lantai 100. Kami 12 Ksatria akan mengawasi Maou secara bergiliran. Namun, kalian tidak boleh melawannya sendirian. Pertempuran yang menentukan akan berlangsung lusa ketika Clair-dono kembali. Kita akan menaklukkan Erinyes dengan semua 12 Ksatria. Ada keberatan?" 

"""""......""""

Semua orang di sana mengangguk ringan. 

Tidak semua orang tampak yakin, tetapi tidak ada ide yang lebih baik pada akhirnya.

"Kita akan menyimpan permintaan untuk penjelajah. Namun, satu-satunya yang bisa menantangnya adalah peringkat S atau lebih tinggi. Karena kita tidak akan bisa berkoordinasi dengan baik, mereka tidak akan berpartisipasi dengan kita dalam pertempuran kita melawannya. Kita harus menangani ini sebelum Hero dari Empire dan Sacred Alliance tiba 3 hari lagi!" (Abram)

Ke-12 Ksatria mengangguk mendengar kata-kata kuat dari Abram.

"Bagaimana kalau kita kalah?" (Alistar)

Ksatria ke-3 Alistar berkata dengan geli. 

Sepertinya hanya dia satu-satunya yang tidak merasakan banyak ancaman di sini.

Abram mengerutkan kening sejenak tapi mengubah ekspresinya kembali.

"Jika itu terjadi...Raja Uther, kami akan menyerahkan keputusannya padamu. Apakah Anda akan meminjam bantuan Empire dan Sacred Alliance...atau meminta bantuan dari benua lain..." (Abram)

"Fumu, mengerti. Yah, aku harap itu tidak terjadi." (Uther)

Wajah serius Abram kontras dengan kata-kata ringan sang raja.

"""""""""Ya tuan!!!"""""""""

Ke-12 Ksatria meletakkan tangan di dada mereka dan menjawab.

Tepat ketika diperkirakan bahwa pertemuan itu akan berakhir...

"Aah, bisakah aku mengatakan satu hal sebelum pertemuan berakhir?" (Uther)

Raja mengangkat tangannya dengan wajah seolah-olah dia memikirkan sesuatu.

"""""""""......"""""""""

Semua 12 Ksatria memiliki sebuah firasat di sini. 

Sang raja tidak mengatakan sesuatu yang bagus pada saat-saat seperti ini. 

"Ada apa, Raja Uther?" (Abram)

Abram bertanya sebagai perwakilan semua orang.

"Party yang akan menantang Maou belum diputuskan, kan? Tentu saja, tidak dipastikan bahwa penjelajah peringkat S tidak akan muncul." (Uther)

"Itu benar." (Abram)

"Sayang sekali kan? Maou yang legendaris telah berusaha keras untuk muncul di Lantai 100. Aku ingin mencalonkan pihak eksplorasi." (Uther)

"Maafkan aku karena mengatakan ini, tapi kami telah berbicara dengan semua pihak eksplorasi yang memiliki keterampilan. Anda tidak berencana menominasikan penjelajah Peringkat A, bukan?" (Abram)

"Hm? Aku pikir mereka bukan Peringkat A. Jika aku ingat dengan benar, dia adalah Peringkat B." (Uther)

"Peringkat B?! Anda ingin membuat seseorang, yang bahkan belum melewati Lantai 100, melawan Maou?! Itu sembrono!" (Abram)

"Raja Uther, orang yang Anda bicarakan..." (Isolde)

Hanya Isolde yang tahu siapa penjelajah ini. 

"Jangan khawatir. Ini adalah keputusan semauku sendiri dan bukan perintah. Jika orang itu sendiri tidak mau, aku tidak akan memaksanya." (Uther)

Raja Uther berdiri dan beberapa lingkaran magic kecil melayang di sekitarnya. 

Ini adalah spell Teleport.

"Kalau begitu, pertemuannya sudah berakhir. Aku akan menunjukkan wajahku di Akademi, jadi jika kamu punya urusan denganku, datanglah kapan saja." (Uther)

Raja Uther mengatakan ini dan menghilang. 

12 Ksatria yang tersisa di sana menghela nafas berat. 

◇Eugene POV◇

(....Apakah Michelle-senpai baik-baik saja?) (Eugene)

Aku sedang mengayunkan pedangku di tempat latihan Akademi. 

Kami kembali ke Akademi bersama dengan Isolde-san, dan setelah itu, kami diberitahu bahwa kami harus tetap siaga dan tidak pergi ke Menara Zenith. 

Ksatria ke-2-sama rupanya sedang menuju ke sana untuk menyelamatkan anggota stuco dan Michelle-senpai. 

Aku belum berbicara dengannya secara pribadi, tapi kudengar dia adalah yang terkuat ke-3 di Kota Dungeon.

Aku yakin dia akan dengan mudah melewati Ujian Para Dewa di Lantai 100.

Namun, agak mengkhawatirkan bahwa musuhnya adalah Maou.

(Eri itu, apa yang dia pikirkan...?) (Eugene)

Aku memeriksa Penjara Bawah Tanah untuk berjaga-jaga, dan kandang Maou kosong. 

Dia masih belum kembali. 

(Aku tidak bisa santai...) (Eugene)

Aku mengayunkan pedangku dengan jauh dari pikiran jernih. 

Setelah aku menyelesaikan 1,000 ayunan, aku berpikir untuk melakukan 1,000 ayunan lagi tapi...

"Kamu sangat termotivasi, Eugene." 

"?!" 

Seseorang berbicara kepadaku tiba-tiba dari belakang. 

Aku buru-buru menoleh ke belakang dan akhirnya mengayunkan pedangku karena kebiasaan. 

Bahkan jika aku lelah, tebasan samping kekuatan penuhku dihentikan dengan satu tangan.

"Kepala Sekolah?" (Eugene)

"Ilmu pedang yang bagus." (Uther)

Dia memujiku, tapi aku hanya bisa menunjukkan senyuman pahit karena dihentikan dengan satu tangan. 

"Ada apa?" (Eugene)

"Bersukacitalah, Eugene. Aku datang ke sini dengan tawaran yang bagus." (Uther)

"......" 

Aku punya firasat buruk. 

Aku tahu wajah Kepala Sekolah ini. 

Kenangan ketika Kepala Sekolah Akademi memberiku permintaan yang tidak masuk akal pada hari aku mendaftar muncul kembali dalam benakku... Aku tahu wajahku berubah menjadi berkerut saat itu.


PREV TOC | NEXT