-Ada sebuah sistem yang disebut 'kontrak' dalam dunia magic.
Ini adalah sistem yang dibuat dengan tujuan untuk menutupi kekurangan bakat atau kemampuan seseorang.
Ini adalah sesuatu yang aku sebagai swordsman tidak begitu mengenalnya, tapi aku telah mendapatkan pengetahuan tentangnya akhir-akhir ini.
Ada 5 jenis kontrak secara total.
Kontrak verbal: Secara teknis ini adalah janji verbal, tetapi efeknya rendah kecuali kedua belah pihak saling percaya satu sama lain.
-Kontrak Tubuh: Ini adalah salah satu di mana efeknya diaktifkan dengan hubungan tubuh. Ini juga disebut Kontrak Cinta.
-Kontrak Darah: Kontrak yang diaktifkan antara saudara kandung atau ipar. Seorang murid rupanya juga boleh.
-Kontrak Nyawa: Kontrak yang paling berat. Jika salah satu pihak mati, yang lain juga mati. Namun, efek yang kamu dapatkan dari kontrak ini sangat luar biasa. Ini adalah kontrak yang terlarang dan dicekal oleh Empire dan Holy Nation.
-Kontrak Jiwa: Kontrak yang tidak dapat dibentuk di antara orang-orang. Ini sebagian besar diaktifkan ketika kamu mempersembahkan tubuhmu kepada para Dewa di Divine Realm. Sebagai gantinya, orang yang percaya mendapat Ability dari Destiny Goddess.
Ngomong-ngomong, tak perlu dikatakan lagi bahwa kontrak yang aku miliki dengan Demon Lord Eri adalah... Kontrak Tubuh.
Sumire dan aku sama-sama berjanji untuk menaklukkan Menara Zenith yang dianggap sebagai Kontrak Verbal.
Tapi ada perubahan pada detail kontrak itu.
"Eugene-kun...♡."
Sumire menciumku.
*Bwoooooooooom!!!!
Tornado api yang menakutkan muncul.
"Gyaaaaaah!!!"
"Giiiiiiiiiiiiiih!!!"
Kami berada di bos lantai 80, sarang Arachne Queen.
Dan banyak Arachne yang melindungi ratu sedang dibakar oleh magic api dari Sumire.
Ini adalah spell yang terjadi ketika emosinya memuncak, tapi kekuatannya meningkat dari hari ke hari.
Di lantai selain Floor Boss, itu akan menyusahkan penjelajah lain, jadi kami tidak bisa menggunakannya.
Kami baru saja melewati Lantai 70 beberapa hari yang lalu, tapi dengan Kontrak Tubuh, Mana Link-ku dengan Sumire telah diperkuat dengan sangat baik.
Saat ini, aku bisa menggunakan Fire Blade hampir tanpa batasan waktu.
Tapi aku tidak bisa mendekati Arachnes di tempat pertama karena api yang Sumire buat.
Selain itu...
(......Kusukusukusukusu.)
(......Fufufufufufufufu.)
(......Kya! Kya!)
Ketika aku terhubung dengan Sumire, aku mulai mendengar suara-suara aneh.
Aku mengkonfirmasi dengan Sumire dan sepertinya dia tidak bisa mendengarnya.
Beberapa saat setelah itu, Arachne Queen marah karena Lantai 80 berubah menjadi lautan api dan menyerang kami.
Arachnes juga menyerang kami dari semua sisi untuk melindungi Ratu.
Tapi bagian yang menyedihkan bagi mereka adalah bahwa senjata terbesar mereka adalah jaring laba-laba mereka.
Jika tertangkap, itu adalah jaring yang kuat yang bahkan bisa mengikat monster ukuran besar, tapi sangat lemah terhadap api.
Mereka semua terbakar habis sebelum mereka bisa mencapai kita.
"Bangsat kaaaaaaauuuuuuuuu!!!"
"......"
Aku mendapatkan punggung Arachne Queen yang mengarah langsung ke Sumire.
Dan kemudian, aku mengangkat pedangku tinggi-tinggi dan mengayunkannya ke bawah dalam sekali ayun.
"?!"
Arachne Queen buru-buru berbalik, tapi kepalanya terpenggal bahkan sebelum ia bisa berteriak.
"-!!!"
"--!!!"
"-!!"
SEmua Arachne yang telah kehilangan ratunya mulai berpencar.
Aku melihat Sumire, dan dia menatapku dengan linglung saat dia memancarkan api di sekelilingnya.
"........."
"Sumire, aku mengalahkan bosnya! Tolong hentikan fire magic-mu!" (Eugene)
"....Hmm? Eugene-kun...♡ Lagi♡." (Sumire)
"S-Sumire, tenanglah!" (Eugene)
Sumire meminta ciuman lagi dengan tatapan kosong.
Sepertinya dia masih belum terbangun dari mabuk mana-nya.
-"Kemenangan para penantang~☆ Selamat~!"
Suara Malaikat bergema, tapi...itu jauh lebih santai dari biasanya.
Suaranya lebih dingin di lantai bawah padahal.
"...Hah!" (Sumire)
Tapi Sumire tersentak kembali berkat suara itu.
"Arya? Ini sudah berakhir?" (Sumire)
"Daripada berakhir, ini lebih seperti kamu mengakhirinya..." (Eugene)
Killer Bee dari Lantai 70 dan Arachne dari Lantai 80 semuanya adalah monster yang bergerak dalam kelompok.
Jenis Floor Boss yang akan membuat para penjelajah kewalahan di bawah komando Ratu mereka.
Kamu biasanya membutuhkan banyak persiapan dan jumlah penjelajah yang banyak, tapi...
Aku melihat sekeliling, dan api dar magic-nya Sumire akhirnya memudar.
Beberapa ratus sarang Arachne semuanya terbakar habis.
(Penghancur Dungeon...) (Eugene)
Aku yang mengalahkan ratunya, tapi sorotan sebenarnya adalah Sumire.
"Mari kita bidik Lantai 90 selanjutnya dan lakukan yang terbaik!!!" (Sumire)
Sumire terbangun dari mabuk mana dan mengangkat tangannya sambil berkata 'ei ei oooo' dengan penuh semangat.
Tampaknya itu adalah budaya dari dunia paralel.
"Hei☆ Eugene-kun!" (Sumire)
"Ya." (Eugene)
Bagaimanapun, penjelajahan berjalan dengan baik.
Sumire berurusan dengan gerombolan monster, dan aku mengalahkan Floor Boss.
Kelompok kami menaklukkan Menara Zenith dengan sangat cepat.
Kedai tempat para Penjelajah berkumpul: Paviliun Bertengger◇
Sara masuk saat kami merayakan keberhasilan kami di Lantai 80.
"Tunggu!!! Tenang, Sara-chan! Bukan itu! Itu adalah tindakan yang diperlukan untuk eksplorasi!" (Sumire)
"Fufufufu... Sumire-chan, aku bodoh karena mempercayaimu... Aku akan mengubah semua pengkhianat menjadi karat di Holy Sword-ku..." (Sara)
"Berhenti! Stoooop! Holy Sword itu adalah hal yang penting, kan?! Kamu tidak boleh menggunakannya dengan cara seperti itu!" (Sumire)
"Tidak apa-apa... Oracle-sama memberiku izin untuk menggunakannya sesuai keinginanku. Sekarang, Sumire-chan, aku akan memberikan pembalasan setelah kata-kata penyesalanmu..." (Sara)
"Kya~! Aku akan dibunuh~!" (Sumire)
"Ini adalah hukuman. Memberikan pembalasan pada pelacur bejat..." (Sara)
Mata Sara kosong.
Aku pikir ini hanya bercanda, tapi...
"Sara, apakah pekerjaanmu di stuco sudah selesai?" (Eugene)
Ketika aku berbicara dengan Sara, dia melemparkanku tatapan tajam.
"Kamu jahat sekali, Eugene! Melakukan sesuatu seperti itu dengan Sumire-chan ketika kamu memilikiku!" (Sara)
"Sara...aku sudah menjelaskannya padamu. Itulah cara untuk menenangkan mabuk mana Sumire." (Eugene)
"Aku mengkonfirmasi dalam rekaman Sistem Satelit! Itu tidak bisa dihindari di Bos Lantai 70, tapi apakah ciuman setelah itu benar-benar diperlukan?!" (Sara)
"Walaupun kamu mengatakan itu, kita nisa mengatasi monster-monster yang ada di perjalanan, jadi itu hanya melawan Bos Lantai saja?" (Eugene)
"Hei, Eugene, aku anggota party juga, kan? Dalam hal ini, bukankah seharusnya kedudukan kita sama?" (Sara)
"S-Sara...?" (Eugene)
"Sara-chan?!" (Sumire)
Sara tersipu dan meletakkan tangannya di pipiku dengan tatapan yang mempesona.
Dan kemudian, dia perlahan-lahan menggerakkan wajahnya lebih dekat.
Eh...? Apa yang dia...
"Apa yang kamu lakukan, Sara-chan?!" (Sumire)
"Kamu perhatikan saja di sana, Sumire-chan -dalamnya cintaku dan Eugene." (Sara)
"O-Oi, Sara." (Eugene)
Apakah dia mabuk? -Ini yang aku pikirkan untuk ditanyakan, tetapi gelas anggur di atas meja kosong.
Sepertinya dia meminum alkohol yang aku pesan.
Dengan kata lain, dia mabuk.
"Fufu." (Sara)
Dia menyibakkan rambutnya ke telinganya, dan wajahnya mendekati wajahku saat aku duduk.
"Awawa..." (Sumire)
Sumire membuka matanya lebar-lebar dan semuanya bingung.
Orang-orang di kedai minum juga akan 'apa yang terjadi?' dan mengalihkan perhatian mereka ke sini.
(Aku tidak bisa menolak yang satu ini...) (Eugene)
Bukannya aku tidak mau, tapi kita berada di depan umum di sini.
Aku bertanya-tanya apa yang harus kulakukan, tetapi pada saat itu...
"Presiden Sara!"
"Apa yang kamu lakukan?!"
"Tolong menjauh darinya!!!"
Kami tiba-tiba dikelilingi oleh orang-orang dengan fisik yang baik.
Aku ingat wajah mereka.
Mereka adalah kelompok tahun ke-2 dari Divisi Penegakan Dewan Mahasiswa.
"Eugene, apa yang mau kamu lakukan pada Presiden Sara!"
Salah satu dari mereka meraih kerah bajuku dan mengangkatku.
"Walaupun kamu bertanya begitu..." (Eugene)
Akulah yang didekati di sini.
"Tunggu, jangan main ka-" (Sumire)
Sumire buru-buru mencoba menghentikan mereka, tapi...
"Lepaskan Eugene sekarang juga." (Sara)
Sara menegur mereka dengan suara yang jelas yang benar-benar berbeda dari sebelumnya.
"Presiden Sara, tapi..."
"Apa kamu tidak mendengarku?" (Sara)
"I-iya!"
Pria itu menolak sekali, tapi dia buru-buru melepaskanku setelah ditegur Sara.
Aku membetulkan kerah bajuku yang sedikit acak-acakan.
"Duduk berlutut di sana. Apa maksudnya ini?" (Sara)
Para pria duduk di sana dengan patuh.
"T-tentang itu..."
"Yang jelas!" (Sara)
Sara bertanya lagi dengan nada tegas.
Seperti yang diharapkan dari Presiden Stuco.
"Hei, Eugene-kun." (Sumire)
Sumire bertanya padaku dengan suara rendah.
"Ada apa, Sumire?" (Eugene)
"Siapa itu?" (Sumire)
"...Sara. Atau lebih tepatnya, dia seperti itu saat pertama kali kita bertemu dia." (Eugene)
"Dia benar-benar berbeda ketika kita berbicara, jadi aku lupa." (Sumire)
Sumire membuat wajah terkejut.
"Sara adalah seorang Kandidat Holy Maiden di Caldia. Dia menunjukkan dirinya yang sebenarnya ketika bersama kita, tetapi dia selalu seperti itu ketika berbicara dengan orang-orang dari bangsanya sendiri, kau tahu." (Eugene)
"Begitu ya... Dia pasti mengalami kesulitan. Jika aku ingat dengan benar, seorang Holy Maiden itu sesuatu yang mirip dengan seorang raja di negara Sara-chan, kan?" (Sumire)
"Ya, Holy Maiden Anna yang menyelamatkan dunia di masa lalu... Meminjam gelar miliknya, penguasa tertinggi dari Holy Nation disebut 8 Holy Maiden. Meskipun begitu, itu tidak diwariskan, tetapi dipilih dalam sebuah pemilihan, jadi itu sedikit berbeda dari keluarga kerajaan." (Eugene)
"Pemilihan?! Itu sangat modern!!!" (Sumire)
"Tampaknya ada banyak suara yang melanggar hukum dan penyuapan, dan itu cukup kacau." (Eugene)
"B-begitu ya..." (Sumire)
Menurut apa yang aku dengar sebelumnya, pemilihan umum juga diadakan di dunia Sumire.
Empire telah disatukan oleh keluarga kerajaan Grandflare selama berabad-abad, jadi kebiasaan rakyat memilih penguasa bukanlah hal yang familiar.
"Presiden Sara, mengapa kamu membentuk party dengan Eugene yang berada di Departemen Normal rendahan itu?!"
"Anda adalah salah satu kandidat teratas untuk menjadi Holy Maiden-sama!"
"Anda seharusnya bertujuan untuk menaklukkan Last Dungeon bersama dengan kami para Templar!"
"Kita akan segera mencapai Trial of Gods di Lantai 100! Tolong kembalilah kepada kami daripada pergi dengan party kecil itu!"
Sara membuat ekspresi kesal pada permohonan dari Enforcement Division yang sedang duduk berlutut.
Aku ingin pergi membantunya, tapi aku merasa itu hanya akan menimbulkan lebih banyak masalah.
"Kalian... Kita telah diberitahu untuk melupakan kedudukan yang kita miliki di negara kita masing-masing di Akademi Lykeion, kan? Lagipula, party Eugene ada di Lantai 80, jadi Trial of Gods tidak terlalu jauh." (Sara)
"T-tapi...!"
"Kami tidak bisa menerimanya!"
"Aku tidak perlu persetujuan kalian. Pembicaraan ini sudah berakhir!" (Sara)
Sara menyatakan secara blak-blakan.
Orang-orang Enforcement Division pergi sambil mengarahkan tatapan tajam padaku.
Sara menghela napas sambil kembali ke meja kami.
"Selamat datang kembali~, Sara-chan." (Sumire)
"Haah, sungguh sekelompok orang yang merepotkan." (Sara)
"Maaf, karena aku..." (Eugene)
"Ini bukan salahmu, Eugene... Ngomong-ngomong..." (Sara)
Dia menatapku dan Sumire dengan mata serius.
"Ini tentang apa yang kita bicarakan sebelumnya. Aku akan kembali ke party mulai sekarang." (Sara)
"Eeeh~" (Sumire)
"Jangan 'eeeh~' aku! Aku tidak akan mengizinkanmu mencuri-curi start lebih jauh lagi, Sumire-chan!" (Sara)
"Oke~." (Sumire)
"Kamu juga mengerti kan, Eugene?!" (Sara)
"Tentu saja. Tapi apakah pekerjaanmu untuk persiapan festival akademi sudah selesai?" (Eugene)
"Aku telah melakukan semua hal yang penting. Hal-hal kecil sudah diambil alih oleh Teresia-san!" (Sara)
Begitulah kira-kira.
-Dan jadi, kami sekarang kembali menjelajah dengan semua anggota party.
◇Hari Berikutnya◇
-Lantai 81.
Apa yang terbentang di hadapan kami setelah kami turun dari lift dungeon adalah sebuah gua yang gelap gulita.
Sumire, Sara, dan aku maju dengan hati-hati di dalam dungeon sambil saling berdekatan.
Alasan mengapa kami saling berdekatan adalah karena jangkauan efektif barrier magic-ku kecil.
...*Zuzuzu*
Big Worm yang bisa menelan seluruh Goblin lewat di dekat kami.
Dari Lantai 81 dan seterusnya, itu adalah sarang dari Big Worms.
{Hiiih...} (Sumire)
Sumire gemetar.
{Eh...Eugene, barrier magic-mu memungkinkan kita untuk tidak diketahui oleh monster sampai sejauh ini?} (Sara)
Sara berkata dengan terkejut.
Ini adalah lantai yang sudah pernah dia kunjungi, jadi dia tenang.
Ngomong-ngomong, sepertinya reaksi dia mirip dengan reaksi Sumire saat pertama kali ke sini.
{Ini adalah Hide Location yang berhasil menipu bahkan hidung Cerberus. Juga, Big Worm adalah monster dengan penglihatan yang lemah, jadi kupikir tidak akan perlu ketahuan jika kita menggunakan magic kedap suara seperti barusan}}. (Eugene)
{Meski begitu, ini curang. Tidak heran kecepatan penjelajahanmu disebut 'yang tercepat di abad ini'....} (Sara)
{Hm?} (Eugene)
Aku menatapnya setelah mendengar kata-kata asing itu.
{Apa maksudmu dengan itu? (Eugene)
{Persis seperti yang dikatakan. Tidak ada party eksplorasi lain yang memperbarui rekor lantai mereka dengan kecepatan yang luar biasa. Bahkan dikabarkan di stuco bahwa ini adalah kembalinya Pemegang Rekor Eksplorasi Tempat ke-9, Partai Rosalie}} (Sara)
{Rosalie J Walker...Crimson Witch dari Benua Barat, huh.} (Eugene)
Itu mengejutkan.
Aku sama sekali tidak tahu rumor seperti itu telah tersebar.
{Eugene-kun, apakah itu orang terkenal? (Sumire)
{Ya, dia rupanya terdaftar di Akademi Magic Lykeion sejak lama, tapi itu adalah pihak penjelajahan legendaris yang berhasil mencapai Lantai 300 hanya dalam beberapa tahun.} (Eugene)
{Wow, itu mengesankan! Tapi aku ingin tahu kenapa dia berhenti setelah mencapai Lantai 300? } (Sumire)
{Itu adalah sebuah misteri. Aku juga tidak tahu secara rinci. } (Eugene)
{Aku tahu. Ceritanya ada dalam catatan Stuco.} (Sara)
{Benarkah?! Beritahu kami, Sara-chan.} (Sumire)
{.........}
Aku menunggu kata-kata Sara karena aku juga tertarik dengan hal ini, tetapi dia tetap diam untuk sementara waktu seolah-olah merasa sulit untuk mengatakannya.
Dan kemudian, dia bergumam.
{Pemimpin party, Rosalie-san, adalah seorang mage yang jenius, tapi rupanya juga sangat mesum...
Dia menaruh tangan pada semua pria di party-nya dan, setelah itu ketahuan, party itu bubar. Itu yang ditulis dalam catatan}. (Sara)
{{......Eh?}}
Sumire dan aku mengangkat suara kami pada saat yang sama.
Aku telah mengetahui wajah lain dari penjelajah legendaris itu...
{Jadi, tindakan mesum di dalam party dilarang mulai sekarang. Oke, Sumire-chan?} (Sara)
{-!! Itu tidak adil! Caraku adalah metode yang benar untuk menghentikan mabuk mana! Itu tidak mesum!} (Sumire)
{Kamu seharusnya mencoba untuk menjadi lebih baik dalam kontrol mana-mu sehingga kamu tidak mabuk mana sejak awal! Aku tidak akan membiarkanmu mencium Eugene lagi.} (Sara)
{Itu dendam pribadi! Itu bukan ciuman! Ini adalah CPR untuk mabuk mana!} (Sumire)
{Kalian berdua, lebih banyak diam. Kita akan ketahuan oleh monster-monster itu. } (Eugene)
{{Iya...}}
Aku buru-buru menghentikan keduanya yang sedang memanas.
-Dan dengan cara ini, Sumire, Sara, dan aku berhasil memperbarui Catatan Lantai kami meskipun itu sedikit bermasalah.
◇10 hari kemudian◇
-Lantai 91.
"Uwa! Indah sekali!" (Sumire)
"Aku pernah melihatnya dari Sistem Satelit, tapi melihatnya secara langsung benar-benar menakjubkan..." (Sara)
Sumire dan Sara mengangkat suara mereka dengan kagum.
"Ini memang pemandangan yang harus dilihat..." (Eugene)
Aku juga tidak tenang di sini.
Lantai 91 juga merupakan zona gua, tapi ini adalah perubahan total dari suasana redup sampai sekarang.
Dinding gua diwarnai oleh kristal magic dengan berbagai warna.
Ngomong-ngomong, kamu bisa dengan bebas menambang kristal magic.
Monster akan tertarik dengan suara itu tapi...
{Baiklah, ayo pergi.} (Eugene)
{Yeah!}(Sumire)
{Aku akan mengandalkanmu, Eugene.} (Sara)
Ketika aku mengatakan ini, Sumire dan Sara menyandarkan tubuh mereka padaku.
Agak sulit untuk rileks seperti ini.
Aku mengatur barrier spell, dan kami perlahan-lahan maju melalui ruang bawah tanah yang berkilauan.
"Gya gya!"
"Kekkeke!"
Ada sekawanan Goblin yang sedang berburu hewan di kejauhan.
Kami mengambil jalan memutar saat kami maju.
Ada seekor naga mendengkur di tempat yang berbeda.
Kami tentu saja menghindarinya saat kami maju.
Tidak ada keseragaman dalam monster antara Lantai 91 sampai 99.
Monster-monster yang telah muncul sampai sekarang muncul tanpa rima atau ritme.
Itulah mengapa sulit untuk melakukan antisipasi, tetapi jika kamu beruntung, ada saat-saat ketika hanya monster lemah yang muncul.
Kami maju diam-diam di dungeon.
{Tapi, bos Lantai 90 sangat tangguh~} (Sumire)
Yang pertama memecah keheningan adalah Sumire.
{Ya, memang benar. Kita mengalahkannya berkat Eugene.} (Sara)
{Itu karena semua orang bekerja sama. Itu benar-benar membuatku bingung ketika api Sumire tidak bekerja.} (Eugene)
Sara dan aku menjawab.
-Ravenous Dragon.
Itu adalah Bos dari Lantai 90.
Disebut dragon, tapi penampilannya adalah Big Worm yang tumbuh dengan luar biasa.
Namun, cara biasa tidak bekerja saat menghadapi Bos Lantai 90.
Pertama, api Sumire tidak efektif.
Ravenous Dragon adalah tipe yang menggali di bawah tanah.
Bahkan jika Sumire mengubah permukaan menjadi lautan api, dia hanya harus menggali di bawah tanah.
Selain itu, sisik kulitnya tebal, jadi tidak ada damage bahkan ketika ditebas dengan pedang.
Itu sama untuk Flame Blade dan Holy Sword Sara.
Tepat ketika kami mengkhawatirkan apa yang harus dilakukan, aku sengaja dimakan oleh Ravenous Dragon, dan berhasil mengalahkannya dengan menyerangnya dari dalam.
{Sara-chan sangat kelabakan ketika kamu dimakan, Eugene-kun~}. (Sumire)
{Wa?! Kamu menangis sejadi-jadinya.} (Sara)
{Aku tidak m-menangis! Kamu bahkan menjatuhkan Holy Sword-mu, Sara-chan.} (Sumire)
{Lupakan itu! Kamu jatuh di pantatmu di sana dan celana dalammu terlihat, kurasa.} (Sara)
{Eh?! Bohong?!} (Sumire)
{Ya, aku bercanda.} (Sara)
{Kamu menipuku!} (Sumire)
{Kamu adalah orang bodoh karena tertipu.} (Sara)
{Kalian berdua, sudah cukup. Aku yang salah karena menakut-nakuti kalian.} (Eugene)
Aku menghentikan Sumire dan Sara yang mulai bertengkar.
Meskipun kita telah melewati Lantai 90, ada kekurangan ketegangan yang parah.
Yah, itu lebih baik daripada terlalu tegang kurasa.
Kami melewati satu lantai setiap hari dengan kecepatan kami sendiri dan akhirnya kami tiba di Lantai 99.
-Dan seperti ini, kami berhasil secara resmi mendapatkan hak untuk menantang Trial of Gods di Lantai 100.