Thursday 8 September 2022

ZAP Chapter 35 : Eugene Memulai Kembali

 "Sara-chan♪ Seekor monster pergi ke sana☆." (Sumire)

"Ya, Sumire-chan♪ Serahkan padaku☆. Ah, aku serahkan yang satu itu padamu." (Sara)

"Oke~☆" (Sumire)

-Gyaaaaah!!

-Guwaaaaaaaaa!!!

Monster besar itu teriris menjadi dua dengan Holy Sword. 

Sekumpulan monster humanoid beast yang memegang senjata meledak dan terbakar dari bola api raksasa Sumire.

Monster-monster itu berteriak dan melarikan diri. 

Dalam semua itu, dua gadis cantik menginjak-injak monster-monster itu seolah-olah menari. 

"Guooooooooooo!" 

Mereka mungkin menyadari bahwa mereka tidak bisa menandingi keduanya, jadi sejumlah monster malah menyerangku. 

-Twin Heavenly Resonance: Wind Form - [Kamaitachi]. 

Aku menebas monster-monster itu dengan Magic Sword api. 

(Aku dengar monster dari Lantai 51 berada di level yang berbeda dari yang sebelumnya...) (Eugene)

Pedangku bekerja dengan baik. 

Kenyataan itu adalah kenyataan yang membahagiakan. 

Tapi itu tidak ada artinya di depan Sumire dan Sara. 

Itulah betapa destruktifnya ketika keduanya bekerja sebagai tim. 

"Yay☆" (Sumire)

"Itu mudah." (Sara)

Sumire tersenyum dan memberi tos pada Sara. 

Ada segunung bangkai monster di belakang keduanya. 

"Eugene-kun, kita sudah selesai~☆." (Sumire)

"Bagaimana sosok keberanianku, Eugene?" (Sara)

Sumire melambaikan tangannya dengan senyum dan Sara menyisir rambutnya dengan elegan. 

Dan mereka berdua berpegangan tangan dengan erat. 

(...Sejak kapan mereka sedekat ini?) (Eugene)

Aku memiringkan kepalaku. 

Beberapa hari yang lalu, menengahi mereka berdua ketika mereka berdebat sudah seperti hal sehari-hari.

"Kalian berdua sangat mengesankan. Terasa sangat berbeda." (Eugene)

"Iya kan? Ehehe~." (Sumire)

"Iya kan? Apakah kamu sudah jatuh cinta lagi padaku? Kamu sudah, kan?" (Sara)

"Sara-chan?" (Sumire)

"Hanya ini tidak apa-apa kan?" (Sara)

"...Hmm, hei, Eugene-kun, aku bekerja keras hari ini, jadi aku ingin hadiah." (Sumire)

"Sumire-chan, itu melanggar aturan." (Sara)

"Hanya ini tidak apa-apa kan?" (Sumire)

""......""

Keduanya saling menatap satu sama lain. 

Jadi mereka benar-benar belum memperbaiki hubungan mereka sepenuhnya. 

"Sumire, Sara, mau pergi makan sebagai perayaan untuk membersihkan Lantai 51?" (Eugene)

""Mau!""

Keduanya berbalik dengan senyum pada saat yang sama. 

Mereka benar-benar selaras. 

◇◇

—Kedai Dungeon: Perch Pavilion.

Ada banyak kedai di kota penjelajah ini.

Kami datang ke tempat yang banyak dikunjungi oleh siswa akademi. 

""""Kanpai!!!!"""

Kami bersulang sebagai perayaan untuk menyelesaikan lantai baru. 

Aku menikmati bir hitam yang biasa. 

Sumire sedang menikmati koktail yang terbuat dari buah merah. 

Sara sedang menikmati anggur putih yang berbusa.

Kami juga memiliki sejumlah makanan pendamping. 

Sepiring kombinasi keju.

Hidangan mie dengan saus asam. 

Daging dengan tulang yang dibumbui dengan lada dan garam. 

Dan salad yang terbuat dari sayuran musiman. 

"Makanan di Perch Pavilion sangat enak!" (Sumire)

Sepertinya Sumire benar-benar menyukai tempat ini. 

"Aku belum pernah datang ke tempat seperti ini sebelumnya, tapi...ini menyenangkan." (Sara)

Sara bingung pada suasana yang bising pada awalnya, tapi dia sudah terbiasa sekarang. 

Sedangkan aku, ini bukan seperti tempat favoritku sejak dulu.

Ini adalah tempat yang Claude ceritakan padaku. 

—Beberapa hari yang lalu.

"Eugene, apakah kamu mengadakan perayaan setelah menyelesaikan lantai dengan rekan-rekanmu?" (Claude)

"Apakah akan lebih baik jika aku melakukannya?" (Eugene)

"Oi oi, itu sudah jelas. Mengatasi cobaan yang sama dan merayakannya bersama dalam sebuah jamuan makan. Sudah jelas itu akan memperkuat ikatan tim kamu." (Claude)

"....Benarkah?" (Eugene)

Kami tidak diajarkan tentang hal itu dalam pelajaran di akademi, tetapi Claude si penjelajah peringkat A yang mengatakannya, jadi kemungkinan besar dia benar. 

"Aku akan mengundang Sumire dan Sara lain kali." (Eugene)

"Ya, lakukan itu." (Claude)

"Ingin datang juga?" (Eugene)

"......Aku tidak ingin dibenci oleh mereka berdua, jadi aku tidak mau." (Claude)

"Kamu bisa mengundang seseorang juga." (Eugene)

"Aku telah dipanggil oleh Leona dan Teresia." (Claude)

"......Jadi, dengan siapa kamu akhirnya pacaran?" (Eugene)

"Kita akan membicarakannya di lain waktu. Itu juga berlaku untukmu, Eugene. Perkuat lingkunganmu juga." (Claude)

"......"

Dia menghindari topik itu.

Tapi dia bercerita tentang tempat yang bagus. 

Ngomong-ngomong, Claude bilang dia ada sesuatu yang harus dilakukan hari ini, jadi dia tidak bisa ikut dengan kami.

—Dan jadi, saat ini.

"Ini, Sara-chan. Gelasmu kosong." (Sumire)

"Sumire-chan juga. Apakah kamu sudah cukup minum?" (Sara)

Sumire dan Sara menyuguhi minum pada satu sama lain dengan ramah.

Bukankah tempo minumnya terlalu cepat? 

Jika aku ingat dengan benar, Sara bukan tipe orang yang banyak minum. 

Adapun Sumire, dia baru saja mulai belum lama ini. 

Ngomong-ngomong, aku tidak tahu usia Sumire, tapi menurut Kepala Sekolah, seharusnya tidak masalah untuk menganggapnya seusia Sara. 

Jadi, sesuai hukum Empire, seorang anak berusia 15 tahun diperlakukan sebagai orang dewasa dan tidak ada masalah dengan minum alkohol. 

Aku mencoba menanyakan sesuatu yang menggangguku di sini.

"Hei, Sumire dan Sara, bagaimana kalian tiba-tiba bisa akrab?" (Eugene)

""......""

Keduanya yang tadinya hanya tersenyum sampai sekarang tiba-tiba berubah menjadi serius.

Apakah pertanyaanku agak terlalu jujur? 

"Karena..." (Sumire)

"Pemandu dungeon sebelumnya..." (Sara)

"Pemandu dungeon?" (Eugene)

Apakah mereka berbicara tentang Amaryllis-san?

"Tampaknya ada rumor karena Sara-chan dan aku tidak akur." (Sumire)

"Kami tidak ingin merepotkanmu." (Sara)

"Tidak, itu..." (Eugene)

Itu...demi aku? 

Aku merasa tidak enak untuk keduanya kalau begitu.

"Jadi, kami berdua telah berbicara." (Sumire)

"Itu benar. Saat itulah kami menyadarinya. Ini bukan waktunya bagi kita untuk saling bertengkar." (Sara)

"Jadi kami memutuskan untuk akur!" (Sumire)

"Tapi itu agak terlalu terang-terangan." (Sara)

"Sepertinya aku telah menekan kalian berdua... Maaf." (Eugene)

Aku meminta maaf kepada mereka berdua. 

"Eh?! Kami sama sekali tidak memaksakan diri." (Sumire)

"Ini adalah kesempatan yang baik." (Sara)

"Begitu ya." (Eugene)

Itu bagus kalau begitu.

"Jadi, aku berpikir untuk melunakkan Sara-chan di sini agar lebih akrab☆." (Sumire)

"Dia bilang, tapi sudah jelas bahwa kamu berencana menghancurkanku di sini untuk berduaan dengan Eugene." (Sara)

"Kalau begitu, kita memiliki pemikiran yang sama, Sara-chan~☆." (Sumire)

"Fufu!" (Sara)

"Ah, kamu tertawa! Minum lebih banyak~!" (Sumire)

"Hei, jangan dicampur! Kamu minum juga!" (Sara)

"Oi, tenanglah sedikit..." (Eugene)

Keduanya bergerak cepat.

—2 jam kemudian.

"Fufufufu...Sumire-chan, kamu merah padam. Apakah kamu mabuk?" (Sara)

"Tidak, aku masih baik-baik saja~☆. Bagaimana denganmu, Sara-chan? Kamu terlihat mengantuk. Tidak apa-apa untuk tidur, kamu tahu." (Sumire)

" Ya ampun, mengkhawatirkanku?" (Sara)

"Tentu saja~." (Sumire)

"Baik sekali, Sumire-chan." (Sara)

Mereka benar-benar mabuk.

Mereka berdua bahkan tidak bisa berbicara dengan benar. 

"Hei, bukankah kalian berdua minum terlalu banyak?" (Eugene)

Aku bertanya, khawatir.

Ngomong-ngomong, aku tidak pernah mengalami mabuk.

Ini rupanya merupakan sifat bawaan tubuhku. 

Aku disuruh minum banyak wine oleh Eri sebelumnya, tapi ketika tidak ada yang terjadi, dia berkata 'Eugene tidak mabuk jadi itu membosankan~' dan pergi tidur. 

Aku berusia lebih dari 15 tahun ketika aku ditinggalkan oleh teman masa kecilku, Airi.

Malam sebelum belajar di luar negeri di magic academy, aku minum-minum dengan Ayah. 

Ayah berkata 'Jarang ada orang yang bisa menang melawanku dalam hal minum-minum, kau tahu?', tetapi dia dengan mudahnya teler di depanku. 

Berkat itu, aku akhirnya harus mengurus seorang pemabuk pada malam sebelum berangkat. 

...Tidak mabuk itu kasar dengan caranya sendiri. 

"Hei, Eugene-kun..." (Sumire)

"Eugene, ada sesuatu yang ingin kutanyakan..." (Sara)

Sumire dan Sara menggeser tubuh mereka ke arahku. 

"Sesuatu yang ingin kamu tanyakan?" (Eugene)

Mata keduanya kosong. 

Aku sedikit takut dengan apa yang akan mereka tanyakan. 

"Apa kamu belum bisa melupakan osananajimi-chan?" (Sumire)

"Eugene, apakah kamu masih menyukai osananajimi-san?" (Sara) {TLN: Osananajimi = teman masa kecil}

"......Eh?" (Eugene)

Sepertinya inilah yang ingin ditanyakan Sumire dan Sara. 

"Tentang Airi, huh..." (Eugene)

Diberi tahu ini, aku teringat tentang teman masa kecilku untuk sementara waktu. 

Itu benar, pemicu aku datang ke Akademi Magic Lykeion...

Tapi aku sekarang telah bertemu Sumire dan telah membentuk kembali party-ku dengan Sara.

Kami telah maju melalui lantai Menara Zenith dengan lancar. 

Itu sudah pasti.

Perasaan menyedihkan yang aku miliki ketika aku pertama kali datang ke akademi sudah hilang. 

Aku mengerti. 

Aku sudah lupa tentang keputusasaan waktu itu. 

"Aku..." (Eugene)

Saat aku akan menuangkan perasaan itu ke dalam kata-kata...

"Zzz."

"Zzz." 

"Hm?" (Eugene)

Sumire dan Sara sedang tidur pada saat aku menyadarinya.

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan mereka.

Mau bagaimana lagi. Aku akan membawa mereka kembali ke asrama. 

Aku membayar tagihan untuk Perch Pavilion, dan membawa Sumire dan Sara bersamaku. 

Meskipun begitu, aku tidak bisa memperlakukan mereka seperti barang bawaan, jadi aku menciptakan sesuatu yang mirip dengan tempat tidur gantung dengan barrier magic, dan aku membaringkan keduanya di sana. 

Aku ragu mereka akan jatuh seperti ini. 

Tapi sepertinya itu menarik perhatian lingkungan sekitar, siswa akademi berbicara kepadaku. 

"Oi, Eugene, membawa gadis-gadis bersamamu-tunggu, bukankah itu presiden stuco Sara?" 

"Selain itu, bahkan ada Sumire-chan yang dari dunia lain!" 

"Dengan mereka berdua?!" 

"Buas!!!" 

"Semoga lepas!!!" {TLN: Lepas k**t*lnya.}

"Tunggu, aku hanya membawa mereka kembali ke asrama." (Eugene)

"""......"""

Mengapa aku harus mendapat tatapan curiga dari orang-orang ini? 

Meletakkan tangan pada gadis-gadis mabuk itu salah secara moral, kau tahu? 

Aku membawa Sumire dan Sara kembali ke asrama perempuan sambil diajak bicara oleh para siswa akademi. 

Aku mempercayakan keduanya kepada manajer asrama di pintu masuk.

Akhirnya aku bisa istirahat. 

(....Apakah ikatan dalam tim kami...semakin kuat?) (Eugene)

Aku tidak begitu tahu. 

Namun, kesehatan mentalku menjadi lebih baik dari sebelumnya. 

Itu kemungkinan besar berkat Sumire dan Sara.

Dan Eri.

Ayo lakukan yang terbaik juga besok.

◇◇

"Maaf, Eugene. Aku tidak bisa menjelajah bersamamu untuk sementara waktu..." (Sara)

Sara mengatakan ini dengan penuh permintaan maaf keesokan harinya. 

Ketika aku menanyakan alasannya...

"Festival akademi dari magic academy?" (Sumire)

Sumire membuat ekspresi terkejut.

Aku mengerti. Ini adalah pertama kalinya bagi Sumire. 

"Sekali setiap tahun, kami memiliki acara besar di Akademi Magic Lykeion dengan para siswa menjadi pemimpin utama. Ada turnamen seni bela diri yang menentukan yang terkuat di akademi, dan presentasi magic baru. Ada juga lelang untuk magic tool langka yang ditemukan di Last Dungeon, jadi bukan hanya Kota Dungeon, bahkan mungkin ada orang dari benua lain yang datang." (Eugene)

" Begitu ya!!! Wow. Kedengarannya menyenangkan!!!" (Sumire)

Mata Sumire bersinar. 

Tapi dia segera membuat tatapan penuh tanya.

"Apakah kamu akan memimpin sebagai presiden stuco, Sara-chan?" (Sumire)

"Tidak mungkin. Tim administrasi festival akademi sudah dibuat secara terpisah. Stuco hanya membantu. Itulah kenapa aku sebenarnya tidak bisa mengambil terlalu banyak waktu untuk diriku sendiri..." (Sara)

"Mungkinkah itu mungkin pemimpin tim administrasi?" (Eugene)

Aku ingat apa yang terjadi tahun lalu dan menebak ini. 

"Itu benar! Wanita festival itu!!! Berpikir semuanya baik-baik saja selama kamu membuat semuanya mencolok!!!" (Sara)

Suara Sara menjadi kasar. 

"Eugene-kun, ada apa ini?" (Sumire)

"Sepertinya orang-orang atas tim administrasi festival akademi biasanya menyebabkan masalah. Kudengar dia selalu menyuruh stucoo membersihkan semua masalah dia." (Eugene)

"Tahun ini juga sama... Dia adalah pembuat onar, tapi dia hanya punya karisma dan memiliki banyak siswa di bawahnya, jadi dia lepas kendali dengan sangat cepat..." (Sara)

Aku bisa mengatakan bahwa Sara mengalami kesulitan di sini dengan ekspresinya.

"Kalau begitu, sepertinya akan sulit bagi Sara untuk berpartisipasi untuk sementara waktu." (Eugene)

"Maaf ya, Eugene, Sumire-chan." (Sara)

"Mau bagaimana lagi jika itu alasanmu. Kalau begitu, Eugene-kun dan aku-" (Sumire)

"Sumire-chan, jangan mencuri start." (Sara)

"A-Aw, ayolah, tentu saja tidak☆, Sara-chan." (Sumire)

"Bagaimana kalau kita bicara hanya dengan kita berdua~?" (Sara)

"Aku mengerti, tahu." (Sumire)

Sara menarik tangan Sumire. 

Sumire dan Sara sedang berbicara dalam volume rendah. 

Sepertinya mereka mencapai kesimpulan setelah beberapa saat. 

"Nah, Eugene, tunggu aku... aku akan kembali dengan cepat." (Sara)

Sara pergi ke gedung stuco dengan enggan. 

Sekarang hanya Sumire dan aku.

"Sepertinya eksplorasi akan ditunda untuk sementara waktu." (Eugene)

"Apakah itu berarti kamu dan aku tidak cukup kuat?" (Sumire)

Sumire membuat wajah yang sedikit sedih.

"Itu...akan lebih baik untuk memeriksa kekuatan kita sebelum membidik Lantai 52. Sara adalah orang serba bisa yang bisa mencakup jarak dekat, menengah, dan jauh, tetapi jika hanya kamu dan aku, timbangannya terlalu banyak mengarah ke jarak dekat. Kita akan berada dalam masalah melawan monster terbang." (Eugene)

"Aku mengerti. Itu benar. Ya! Kalau begitu, mari kita lakukan latihan terbaik kita!" (Sumire)

Energi kembali ke wajah Sumire. 

Kecepatan dalam mengubah nada ini memang seperti dia. 

Kami tiba di ruang klub klub hewan. 

Aku masih memiliki pekerjaan klub yang tersisa.

Hari ini adalah hari dimana aku menjaga kandang pertama. 

Aku meminta Sumire untuk menunggu di luar, tapi aku melihat sesuatu yang tidak beres begitu aku mendekati pintu kandang. 

(....Seseorang ada di dalam?) (Eugene)

Segel kandangnya terlepas.

Bukan karena rusak, tapi dibuka dengan spell kunci yang benar.

( Untuk orang yang memiliki urusan di dalam sangkar ini, itu pasti...) (Eugene)

"Oh, Eugene-chan? Sudah lama sekali~." 

Aku mendengar suara yang santai.

Sebuah suara yang kukenal. 

Rambut pirang yang tidak terawat dan jubah putih usang, jubah putih menjadi bukti bahwa dia adalah seorang peneliti. 

"Carlo-senpai, sudah setengah tahun ya." (Eugene)

"Eugene-kun, uhm, siapa itu?" (Sumire)

Sumire jelas-jelas bertanya.

Tidak perlu menyembunyikan ini, jadi aku menjawab dengan jujur. 

"Carlo-senpai adalah kakak kelas di klub hewan." (Eugene)

Aku menyadari setelah mengatakan ini.

Ngomong-ngomong, aku belum memperkenalkan anggota klub hewan kepada Sumire.

...Masalahnya adalah bahwa mereka tidak hanya jarang menunjukkan diri mereka di klub, ada banyak dari mereka yang bahkan tidak menunjukkan diri mereka ke kelas. 

Memang benar bahwa hampir tidak ada kesempatan untuk itu. 

(Tapi untuk orang pertamanya adalah Carlo-senpai dari semua orang...) (Eugene)

Dia adalah kakak kelas yang eksentrik bahkan di antara anggota klub hewan yang unik. 

Aku sedikit khawatir tentang Sumire.

PREV | TOC | NEXT