Saturday 8 April 2017

6-24. Pertarungan Kota Muno (2)

Satou di sini. Waktu itu, seorang temanku bilang kalau moe akan menyelamatkan dunia. Mengagumi hal-hal yang imut akan menyembuhkanmu, itu tidak berbeda apapun dunianya.
Moe mungkin memang akan menyelamatkan dunia.



Aku tahu istana baron itu luas dari peta, tapi setelah aku benar-benar masuk, istananya lebih luas dari yang aku bayangkan. Ada hutan dengan kolam besar yang menempati area sekitar tiga kali lebih luas dari istananya.
Orang hanya menempati sebagian kecil dari seluruh area, bukannya perawatannya akan sulit ya?

Hayuna-san dan lainnya sudah dipisahkan dengan kami karena mereka tidak terlibat masalah.

Kami menuju ke rumah besar tingkat empat di bukit di area yang sama, bukan ke istana. Tidak ada masalah karena Baron, Hayuna-san dan lainnya ada di sana.
Tentu saja, si hero palsu juga ada di dekat baron.

Bunshin si iblis juga ada di situ, tapi dia tidak mendekat ke baron. Badan aslinya ada di dalam hutan seperti biasa. Sepertinya dia tidak ikut bertarung dan hanya membiarkan pasukan goblin melakukannya. Apa dia menikmati melihat mereka saling membunuh?

Keretanya masuk ke bundaran di depan rumahnya saat aku berpikir begitu.

Walaupun tidak ada karpet merah digelar, sekitar 20 maid berjajar di kiri dan kanan kami untuk menyambut kami.

Walaupun aku bilang mad, mereka tidak memakai apron atau pinggiran putih, hanya daster biru polos. Ini mungkin baju seragam karena mereka semua pakai baju yang sama.

Aku bisa merasa Pochi melihat sekeliling dengan cemas di belakangku walaupun aku tidak bisa melihat dia. Aku serahkan pada Arisa sudah memperingati dia dengan suara kecil.

“Selamat datang, aku senang menerima Anda di sini. Magician Satou-sama dan para ojou-sama.”

Seorang pria dengan seragam butler menyambut kami. Aku juga berterima kasih untuk penyambutan yang mewah ini.
Aku ingin bertanya pada dia kenapa dia memanggilku magician bukan pedagang.

“Kalau Anda memiliki barang bawaan, biarkan aku membawanya.”

Karena shitsuji-san bilang begitu, aku berikan tas, pisau dan tongkat pendekku pada dia. Pisau ini hanya hiasan untuk menyesuaikan dengan pakaianku, memberi kesan kuat. Shitsuji-san hanya menerima tasnya, dan mengembalikan pisau dan tongkat pendeknya.

“Satou-sama, tidak apa untuk membawa dagger dan tongkatnya untuk perlindungan diri.”
“Bukannya tidak sopan untuk membawa senjata di hadapan sang baron?”

Aku memastikannya, tapi shitsuji-san perlahan menggelengkan kepalanya.

“Tidak perlu khawatir. Ini adalah perintah dari konsul. Apalagi, orang yang sangat bisa diandalkan ada di samping baron-sama. Baron-sama tidak akan terluka kecuali raja iblis yang menyerang.”
“Hoo, itu hebat. Aku sangat ingin bertemu orang itu.”
“Aku yakin Anda akan terkejut. Tunggulah saat-saat itu.”

Orang yang dibicarakan orang ini pasti si hero palsu. Tetapi, untuk membiarkan orang yang berkunjung untuk membawa senjata, aku pikir mereka terlalu percaya pada si hero palsu.
Atau mungkin tujuan si iblis adalah untuk membuat seseorang melukai mereka?

Kami mengikuti shitsuji-san yang menunjukkan jalan. Dua maid mengikuti kami. Aku berpikir kalau mereka adalah ksatria wanita yang mengawasi kami, tapi setelah melihat level dan skill mereka, mereka maid sungguhan.

Tetapi, apa ya perasaan ganjil ini?



Kami tiba di depan ruangan baron ditemani oleh shitsuji-san, Arisa mengepalkan tangannya dengan kuat. Apa dia khawatir tentang mimpi itu?
Segera setelah kami masuk ke ruangan, Arisa melihat sang baron, lalu dia relaks dan terlihat lega dengan jelas. Dengan ini, sepertinya dia sudah memastikan kalau mimpi itu bukan tentang masa depan.
Terima kasih sudah relaks, aku juga jadi agak tenang. Karena kasus tabrak lari yang tadi, pikiranku dipenuhi pikiran bagaimana cara menghadapi sang baron.

Aku akan konfirmasi dulu orangnya sebelum membuat keputusan.

“Hey, kamu akhirnya sampai juga. Hatoko-dono , aku akan kenalkan mereka, magician Satou-dono, dan pedagang Arisa-dono. Emm, yang di sana itu adiknya Arisa-dono sepertinya.”

Saat kami masuk ke dalam ruangan dengan ditemani oleh shituji-san, Toruma-shi (ossan) yang ada di situ, memperkenalkan kami pada sang baron.
Kalau dipikir, aku tidak pernah bilang kalau Arisa itu budak huh. Collar dia tersembunyi baju juga, tidak mungkin orang KY ini akan sadar. Tapi, dari sudut pandang dia, Arisa itu pedagang huh...
Tetapi, aku ingin memuji dia karena tidak mengabaikan Pochi.

“Senang bertemu dengan Anda, aku magician pemula dan seorang pedagang, Satou.”

Aku agak kebingungan, tapi aku putuskan untuk menekankan pada [Pedagang].
Arisa membungkuk sambil memegang roknya tanpa memberikan nama. Pochi juga membungkuk meniru Arisa setelah melihat-lihat kebingungan.

Ada 3 pria dan wanita lain di dalam ruangan selain keluarga Ossaan. Mereka adalah dua maid di pojok ruangan, tapi mereka tidak dihitung.

Pertama, orang yang sepertinya sang baron, dia pria gendut dengan rambut dan kumis hitam. Aku kira dia tipikal orang yang menyebalkan yang duduk sambil menjulurkan kaki dengan arogan, tapi malah, dia duduk dengan wajah yang tersenyum.

Yang kedua adalah wanita berambut hitam yang mempunyai atmosfer yang menenangkan, sepertinya dia anak perempuannya. Walaupun rambutnya hitam, sosok dia tidak seperti orang Asia, tapi lebih seperti Yunani. Kalau aku harus bilang, dia cantik, tapi dia tidak punya karakteristik khusus selain tahi lalat di sudut matanya. Aku tidak bisa melihat bentuk badannya karena aku tidak bisa melihatnya dari sini.

Dan yang terakhir adalah pria macho yang duduk di sofa sambil bersandar ke si wanita, dia pria muda tampan dengan rambut dan pupil hitam. Pria muda ini tentu saja si hero palsu. Dia punya pedang lurus dengan sarung pedang biru di baju ksatria putihnya. Dari luar, dia memang cukup hero.
Teman-teman dia ada di bangunan yang berbeda bersama dengan bunshin (Splitter).

“Begitu, jadi kamu adalah majutsushi-dono muda yang memimpin budak demi-human yang kuat. Terima kasih karena menyelamatkan nyawa Toruma. Aku tidak bisa cukup berterima kasih berapa banyak pun aku mengucapkannya.
Wilayah ini hanya luas dan tidak bisa disebut subur, tapi aku ingin kamu istirahat dengan tenang di sini.”

Sang baron segera berdiri dan mendekatiku untuk berterima kasih.

Ini aneh.
Biasanya, bangsawan itu arogan, tapi dia sangat ramah.
Sebaliknya, keramahannya mencurigakan. Apa dia juga palsu?

Aku pastikan dengan AR, tapi tidak diragukan lagi dia yang asli. Tidak ada status abnormal juga.

“Otou-sama, aku tahu kamu senang bertemu dengan pria muda yang pemberani, tapi bisakah kamu duduk? Aku merasa kasihan pada anak-anak kecil itu.”

Kali ini anak perempuan sang baron mengomeli sang baron. Nadanya setenang penampilannya. Suaranya kekanakan tidak sesuai dengan umurnya.

Apa ini bagaimana orang-orang ini biasa bertingkah?
Dengan orang-orang yang rendah hati ini memimpin wilayah, kenapa rakyatnya melalui masa yang sesulit ini?

Tidak, mereka adalah bangsawan, ini mungkin hanya akting. Mungkin ada skill yang bisa membuatnya terjadi, walaupun kemungkinan itu rendah, aku akan tetap wasapada.



“Maa, gadis yang manis sekali kashira.”

Si anak perempuan berdiri meminjam tangan si hero palsu, dan berjalan menuju Arisa dan Pochi.

Tayun.

Ya, tidak ada kata yang lebih pantas untuk itu.

Mataku tidak terfokus pada baron yang berbicara dengan akrab di depanku, tapi pada itu yang bergoyang saat si anak berdiri.

Besar—Tidak, itu adalah kata dada besar (Bakunyuu) di tampilkan di dunia nyata.

Si anak yang perlahan melangkah ke depan, dan mengikutinya, itu bergoyang dan bergetar, memukauku.

Ini benar-benar sebuah seni. Bra tidak terlalu terkenal di dunia ini, bagaimana massa seperti itu bisa ditampung. Jangan-jangan, magic? Itu pasti magic!

Ouch.

Arisa menendang kakiku saat aku memikirkan hal bodoh. Arisa memelototiku dari bawah.

“Halo, ojou-san kecil. Namaku Soruna, bisa beritahu namamu?”

Dia merendahkan pinggangnya untuk menyesuaikan dengan pandangan Pochi dan Arisa, dan mulai berbicara dengan suara yang sepertinya punya nada musik diberikan pada akhirnya. Arisa menghalangi pandanganku pada lembah dengan seluruh badannya.

Yaa, menurutku sekarang, lebih penting untuk mencegah nyonya muda ini untuk menyentuh Pochi.

“Pochi nano desu!”
“Kawaii! Aku mau gadis seperti ini!”

Pochi memperkenalkan diri dengan pose “Shuta!”, mungkin tidak bisa menahannya, si nyonya muda tiba-tiba memeluk Pochi.

Arisa mencoba menarik Pochi dari samping, tapi dia tidak sempat. Aku bisa menahannya lebih cepat, tapi karena sepertinya itu akan berakhir pada situasi di mana aku akan kesulitan mencari alasan untuk alasan yang beda, aku jadi ragu. Walaupun aku sempat, tangannya akan melewati ilusi, mengeksposnya.

Pochi yang dipeluk oleh nyonya muda memiringkan kepalanya ke samping. Pochi yang dipeluk, memeluk balik dengan senang sambil menggunakan wajah tanpa ekspresi milik ilusinya.

“Ara? Dia terasa berbeda dari yang terlihat?”

Tangan si nyonya muda sudah menembus ilusinya. Alasan sudah tidak mungkin. Aku akan gunakan kesempatan ini untuk melihat sifat asli keluarga baron.
Aku minta Arisa untuk melepaskan ilusi pada Pochi.

“Ara, si gadis berubah jadi inu musume-san! Imut sekali kashira, dia terlihat seperti boneka desuwa.” {TLN: Inu musume = gadis anjing}

Si anak perempuan yang sudah melihat sosok Pochi memeluknya tanpa terlihat jijik. Tegangan menghilang dari aku dan Arisa, Pochi masih dipeluk oleh si nyonya muda. Tunggu, sepertinya Pochi penasaran pada dada yang menekan dia, dia bersenang-senang dengan berkali-kali mendorongnya dari bawah.

Aku iri—Bukan, tidak sopan!

“Oi oi, Soruna, gaunmu yang mahal akan banyak bulunya. Apalagi, bagaimana kalau kamu bau binatang?”
“Aku benci paman yang mengatakan hal seperti itu desuwa.”

Ossan berkata tidak sopan seperti biasa, tapi Soruna-jou menolak Ossan dengan ‘Pun’, daripada ‘tsun’, menyesuaikan dengan gerakan kekanakannya.
Ossan meminta dukungan dari sang baron, tapi...

“Ini, anak yang lucu sekali. Apa penampilannya sampai sekarang itu magic?”

Sang baron mengabaikan kata-kata Ossan, dan bertanya. Tidak ada nada menyalahkan di kata-katanya. Malah, anehnya terasa murni. Aku akan serahkan Ossan pada Hayuna-san, dan berkonsentrasi pada baron.

“Aku minta maaf. Aku banyak mendengar bagaimana seorang bangsawan benci pada beastkin, jadi aku mempertimbangkan untuk membuat dia setidaknya terlihat seperti manusia.”

Walaupun itu alasanku sendiri, itu sangat tidak pas. Biasanya, kamu tidak akan berpikir untuk membawanya sebelum berpikir untuk menyamarkan dia dengan magic.

“Aku minta maaf kamu harus memikirkan tentang itu. Tetapi, aku tidak tahu kalau dogkin itu seimut ini. Aku hanya melihat mereka di royal capital dan arena, dan mereka semua terlihat menyeramkan seperti binatang buas. Aku harus mengubah cara pikirku dengan ini.”

Mata sang baron tertuju pada Pochi yang dipeluk oleh anaknya.

“Omong-omong, Satou-dono.”
“Ada apa?”
“Aku juga ingin mengelus kepala inu musume-san ini, boleh?”

Pochi menganggukkan kepalanya sambil dipeluk oleh si anak perempuan.
Aku menangguk pada baron setelah mendapat izin dari Pochi.

“Oh, ini halus sekali! Rambutnya indah!”
“Selain itu, dia sangat wangi. Apa ini bau buah? Aku tidak tahu bau parfum sealami ini.”

Hmm? Bau buah?
Aku tanya pada Arisa di sebelahku dengan suara kecil.

“Mia membuat kantong kecil berisi kulit buah, dan memasukkannya bersama dengan baju-baju kami.”

Begitu, aku tidak tahu banyak, tapi ini sesuatu seperti pot-pourri sepertinya.
Aku tahu kalau Mia mengumpulkan kupasan buah, tapi aku pikir itu untuk camilan saat tengah malam kalau dia lapar. Aku harus hari-hati untuk tidak mengatakannya. Aku akan dibuat [Seiza] lagi.

Pertemuan kami dengan keluarga baron tanpa diduga berakhir dengan situasi yang nyaman, tapi pada saat itu, perkembangan pesat terjadi di hutan.

Walaupun tentara baron seharusnya unggul, tiba-tiba korban dari pihak mereka meningkat tajam bersama dengan korban dari pihak goblin. Apalagi, orang yang belum membuat kontak dengan musuh juga menjadi korban satu demi satu. Apa si musuh memasang jebakan dari awal?
Omong-omong tentang hal aneh, 10 bunshin muncul dekat dengan badan utama iblis lalu, mereka beterbangan tanpa arah di atas kedua pasukan.

Aku pikir dia menggunakan racun, tapi saat aku periksa status mereka, aku mengerti alasannya.

Sebagian besar dari prajurit terkena kondisi [Confusion] dan [Enraged]. Begitu, sekarang aku mengerti kenapa Arisa bilang, “Benci mind magic” sebelumnya. Itu adalah magic standar di dalam game, tapi mungkin ada beberapa magic yang bisa dibandingkan dengan magic yang tidak bisa dilawan, tapi sangat efektif bila digunakan melawan banyak grup. {TLN: Confusion = kebingungan, enraged=marah}
Aku yakin metode ini juga dipakai untuk memusnahkan grup besar pencuri.