Satou di sini. Ada banyak RPG di mana kamu bisa membuat barang belakangan ini.
Kalau kamu gagal, bahan-bahannya hilang.
◇
Di malah mari itu, “Tamu”nya datang cukup dekat seperti yang diduga, jadi aku bangun dari kasur dan pergi tempat di mana Mia dan Tama sedang jaga malam.
“Ganti?”
“Terlalu cepat~?”
“Pergantiannya masih sedikit lebih lama lagi.”
Aku minta Tama mengajariku cara menggunakan [Enemy Search].
“Nyu~?”
Dia mendekapkan tangan pendeknya sambil terlihat kebingungan terlihat lucu. Aku ingin menyodok kerutan pada dahinya.
“Banyak suara, suara yang beda.”
“Pemandangan yang sama, warna yang beda.”
“Bau enak, bau normal, bau tidak enak.”
“Banyak kesamaan, banyak perbedaan.”
“Jadi, mengerti~?”
Aku mendengarkan dia yang berusaha keras menyampaikannya dengan saksama.
Intinya adalah untuk mendeteksi perbedaan dari banyak informasi. “Jangan berpikir, rasakan.”, seperti itu?
“Aku akan pergi ke dalam hutan untuk mencobanya sebentar. Aku akan teriak kalau ada sesuatu, kalau kamu dengar bangunkan Liza untuk minta tolong.”
Aku bilang pada mereka berdua dan berjalan menuju hutan.
Aku berpikir mereka akan mengikuti tapi sepertinya mereka terlalu mengantuk.
Aku pinjam tombaknya Liza karena aku bermaksud untuk mendapatkan skill Heavy Blow saat aku bertemu dengan musuh. Aku sudah mendapat izin sebelum dia tidur.
Aku sudah bilang pada Tama kalau aku hanya akan pergi sebentar tapi tempatnya itu sebenarnya sejauh 3 kilometer. Itu jaraknya sekitar beberapa ratus meter dari lokasi musuh.
Berdasarkan pengalaman, aku matikan semua indikasi jadi OFF dari Menu.
Berikutnya, aku lemaskan badanku dan tajamkan indraku sambil mengingat kata-kata Tama.
Sambil setengah menutup mata, aku panjangkan fokusku.
Cahaya bulan bersinar melalui dedaunan. Semak dan tanaman merambat. Siluet burung yang tidur di dahan pohon. Mata binatang kecil yang menyala. Menangkap sekilas bayangan hitam dari sela pohon yang jauh.
Aku dengarkan dengan hati-hati.
Banyak suara. Suara pepohonan bergoyang karena angin. Suara rumput diinjak binatang-binatang kecil. Suara serangga. Suara cakar sesuatu mengenai tanah yang keras.
Aku bayangkan setiap inci badanku menyatu dengan alam.
Bau rerumputan. Bau tanah. Bau tipis air. Bau makhluk lain yang seperti cat yang dimasukkan ke sungai.
Indraku jadi tenang.
Kasa.
Ton.
Hyun.
Aku gerakan badanku menyesuaikan dengan perubahan aliran atmosfer. Aku sudah menghindari sesuatu yang menyerang dari titik buta.
Setelah menghindarinya, aku arahkan kesadaranku pada pelakunya, ada phanter hitam yang baru mendarat agak jauh dariku. Dia sepertinya tidak terlalu peduli dengan serangan kejutannya yang gagal dan berputar ke arahku dengan angun.
Aku membuat hanya lognya yang ditampilkan.
>[Mendapatkan Skill Enemy Search]
>[Mendapatkan Skill Danger Sensing]
>[Mendapatkan Skill Space Grasp]
>[Mendapatkan Skill Mind Eye]
Aku aktifkan skill-skill baru yang banyak.
Pada saat itu, si phanter hitam menyerang berkali kali tapi karena aku bisa melihatnya, menghindarinya itu bukan masalah.
Aku tahu ada satu lagi di atas pohon, mungkin karena skill Enemy Search.
Apa dia menungguku jadi lelah?
Sulit menggunakan tombak untuk pertarungan jarak dekat di dalam hutan tapi aku bisa menebak sudut yang tepat karena skill Space Grasp dan bebas bergerak sesuai keinginanku.
Aku siapkan kuda-kuda Heavy Blow yang sudah aku latih tadi malam, dan memberi Heavy Blow dan Thrusting ke salah satu binatang. Serangan tanpa suara menembus kepala phanter hitam tanpa perlawanan.
>[Mendapatkan Skill Thrusting]
>[Mendapatkan Skill Heavy Blow]
>[Mendapatkan Skill Penetration]
Menyesuaikan dengan seranganku, phanter yang ada di pohon menyerangku, aku hindari bahayanya seakan aku bisa melihatnya.
Aku dengan cepat mengaktifkan ketiga skill baru, dan bersiap menyerang phanter yang baru saja mendarat.
Karena Liza sepertinya menggunakan magic saat dia mendemonstrasikan Heavy Bow, aku coba memasukkan MP ke tombaknya.
Tombaknya mengeluarkan cahaya merah saat diberikan MP.
Cukup indah.
Tombaknya menusuk si phanter sambil mengeluarkan jejak cahaya merah.
Segera setelah cahaya merah muncul, aku putar pergelanganku dengan putaran yang berlawanan memusatkan ujung tombaknya ke si phanter, tubuh bagan atas si phanter dan pohon di belakangnya meledak jadi serpihan kecil.
Baguslah aku melakukannya jauh dari camp. Aku hampir mengganggu tidur semua orang.
>[Mendapatkan Skill Magic Edge]
>[Mendapatkan Skill Spiral Spear Attack]
Aku tidak berpikir ada teknik lain yang akan membuat cahaya merah muncul seperti tekniknya Liza. Tapi aku sudah mendapatkan skill yang terlihat berguna jadi ini yang terbaik. Tentu saja, aku juga aktifkan kedua skill ini. Namanya agak seperti chuunibyou, tapi kita abaikan saja.
◇
Karena aku sudah tidak sengaja datang ke tempat terbuka yang cocok untuk berlatih, aku putuskan untuk berlatih Magic Edge. Cahaya sepertinya berbeda tergantung jumlah MP yang dimasukkan.
Aku coba masukkan 1 MP. Cahaya merah redup muncul di tombak.
Aku coba masukkan 10 MP. Cahaya merah yang jelas muncul di tombak.
Aku coba masukkan 50 MP. Cahaya merah yang kuat muncul di tombak. Ini bisa dipakai untuk penerangan.
Aku coba masukkan 200 MP. Cahaya merah yang sangat terang—ini buruk, tombaknya bergetar dengan aneh.
Aku punya perasaan kalau tombak ini akan meledak kalau dibiarkan.
Wajah sedih Liza muncul di pikiranku.
Ini buruk.
Iya benar.
Kalau terlalu banyak, maka aku cukup menyerapnya.
Saat aku memikirkan itu, aku ambil MP dari tombaknya dengan membayangkan penyerapan—bagus, getarannya berhenti.
Fuh, aku panik.
Berikutnya aku akan bereksperimen dengan black steel spear atau sesuatu.
Walaupun aku sudah menyerap magicnya, tombak Liza masih memiliki cahaya merahnya atau malah, itu sudah jadi semacam pola. Mau bagaimana lagi, saat pagi, aku akan minta maaf pada Liza dengan melakukan dogeza.
Aku harap setidaknya ini tidak jadi tambah lemah.
Berdasarkan AR, nama tombaknya jadi, [Magic Spear Douma]. Kalau aku tidak salah namanya adalah [Black Spear of Cricket] waktu itu. Aku tidak ingat pasti kekuatan serangan sebelumnya, tapi sudah pasti kalau ini bertambah kuat. Tadinya ini sudah sedikit lebih kuat dari black steel spear tapi sekarang hampir 3 kalinya. Ini masih tidak bisa menyamai dragon spear di Storage, tapi jadi sekuat magic spear lainnya.
Mungkin ini yang mereka sebut penguatan senjata.
Walaupun, ini mungkin selangkah dari kegagalan berdasarkan perasaan tadi. Kalau gagal, mudah untuk membayangkan tombak Liza akan hancur.
Saat aku melihat ke log, aku mendapatkan beberapa skill.
>[Mendapatkan skill Magic Manipulation]
Tapi aku sudah memasukkan MP ke magic tool dan Nana sampai sekarang....
Mungkin aku harus tidak hanya memasukkan tapi juga menyerap untuk memenuhi syaratnya.
>[Mendapatkan Skill Magic Bestowal]
>[Mendapatkan SKill Weapon Reinforcement]
Ditambah lagi, aku juga mendapat titel ini.
>Mendapatkan titel [Magic Spear Blacksmith.
Karena terlihat berguna, aku aktifkan skill-skillnya.
◇
Aku coba masukkan MP ke dagger biasa.
Ini beda.
Dengan tombak Liza, rasanya seperti menuangkan air ke piring kecil, sedangkan dagger ini, terasa seperti menuangkan air ke peti kasar yang menguras air. MP yang sudah dimasukkan terasa langsung keluar.
Tentu saja, tidak bersinar merah juga.
Kali ini aku keluarkan kaki Flying Ant dan mencoba memasukkan MP ke situ.
Ini lebih baik dari dagger yang tadi, tapi ini terasa seperti pipa mampet dengan air yang bocor. MP yang dimasukkan terasa menyangkut dan bocor, ini menjengkelkan.
Apa harus aku coba memasukkan MP dengan paksa?
Aku coba apa yang baru aku pikirkan, dan kakinya meledak dan bertebaran. Aku pikir tombak Liza sudah selangkah sebelum jadi seperti ini.
Aku coba lagi dengan kaki semut yang baru. Jadi ini benar-benar meledak dengan memasukkan 10 MP.
Apa tombak Liza spesial atau karena perbedaan material?
Aku putuskan untuk mencobanya dengan material yang terlihat lebih kasar.
Aku keluarkan dragon tooth dan mencobanya. Walaupun aku bilang tooth(gigi), besarnya 30 cm.
Saat aku masukkan MP ke dalamnya, ini terasa seperti kaki semut. Perbedaannya adalah ketahanan magicnya, dia tidak apa walaupun dengan 500 MP, tapi aku berhenti karena giginya jadi retak.
Karena aku akan merasa tidak enak pada Tama dan Mia kalau aku kembali terlalu lama, aku putuskan untuk berhenti untuk malam ini. Tanpa melupakan untuk mengatur Menu, aku kembali.
Figur Tama dan Mia yang tertidur yang seperti malaikat menyambutku saat aku kembali.
Tama bangun saat dia mendengar suaraku menyandarkan tombak Liza di kereta.
Setelah itu, saat dia sadar kalau yang membuat suara adalah aku, dia terlentang dengan “Gude~”, tapi sepertinya dia tidak tidur.
Dia duduk di sebelahku, mencoba naik ke pangkuanku, dan tidur di sana sambil menggulung badannya.
Aku ingat neko nabe melihat dia, ini menenangkan. Aku putuskan untuk mengawas sampai pagi menggantikan mereka berdua.