Thursday 16 March 2017

6-15. Orang-Orang di Wilayah Baron Muno (6)

Satou di sini. Saat aku mencoba game barat untuk pertama kali, aku juga kaget seberapa mudahnya mengambil nyawa orang lain. Imut memanggilnya perbedaan budaya, tapi itu tidak bisa dianggap enteng di dunia paralel.



Sepertinya pencuri-pencuri itu menumbangkan ksatrianya dengan tali dan jaring, dan menyerang mereka. Saat ksatria terlihat oleh kami, mereka sedang berjuang melawan balik dari dalam jaring. Jaringnya terlihat mudah dipotong dengan pedang, apa mereka amatir?

Para pencurinya juga berusaha keras melawan mereka, tapi karena pencurinya menggunakan armor seluruh badan, serangannya tidak bisa menembus.

Karena hanya ada tiga pemanah di antara pencuri, Pochi dan aku berpencar untuk menjatuhkan mereka dari pohon. Aku penasaran kenapa mereka selalu di atas pohon. Itu adalah sebuah misteri.

Pencuri-pencuri yang sudah menyadari kedatangan kami datang ke arah kami, tapi mereka sudah berkurang setengahnya saat mereka sekitar 200 meter di depan kami. Mia menyerang dengan Mustard Mist, dan pencuri yang batuk-batuk dengan cepat dikalahkan eh gadis-gadis beastkin. Sepertinya tidak ada yang mati untuk sekarang.
Aku tinggalkan keretanya pada Lulu, dan meminta Nana yang sudah aku beri dengan Shield untuk melindungi dia.

Aku juga menggunakan Shield untuk diriku sendiri dan menuju ke arah medan perang bersama dengan gadis-gadis beastkin.
Aku potong jaring yang menjerat para ksatria dengan sebuah dagger sedangkan gadis-gadis beastkin membuat para pencuri sibuk.

“Kerja bagus, pedagang! Pencuri terkutuk, jadilah mangsa untuk pedang milik sang ksatria senior yang hebat, Eral-sama, ini!”
Setelah ksatria lain mengangguk, dia mengikuti ksatria Eral, dan mereka menumpahkan darah para pencuri. Walaupun mereka berdua hanya level 9, perlengkapan dan skill bertarung mereka berbeda jauh, jadi ini menjadi pembantaian satu pihak. Mereka memastikan untuk membunuh para pencuri yang terbaring di tanah setelah mereka dikalahkan oleh Liza dan lainnya. Mereka benar-benar tidak memberi ampun.

“Oops, pak ksatria, cukup sampai situ.”

Sebuah daruma berjenggot yang sepertinya pemimpin para pencuri keluar dari hutan. Anak buah di sampingnya memegang seorang wanita yang memakai pakaian pengembara sebagai sandera. Si wanita diikat dengan tali.


“Hum, seorang sandera huh.”

Apa ini, Crisis Perceptionku memperingatiku dengan amat sangat. Apa ada jebakan di suatu tempat? Aku tetap memperhatikan sekeliling.

Bukan.

Itu datang dari si ksatria Eral.

Si ksatria akan menusuk si sandera wanita bersama dengan pria di belakangnya, aku lempar dagger di tangannya untuk menangkis pedang dia.

Fuh, sempat.

Sambil memastikan keselamatan si wanita, aku hindari pedang seorang pencuri yang menyerang dari belakang. Sepertinya si ksatria Eral tidak bisa memutuskan untuk menyerangku atau para pencuri.

Ejekan datang dari si daruma berjenggot.

“Ceh, kamu tidak peduli dengan sandera huh, apa kamu benar-benar ksatria?”

Si daruma berjenggot, seorang pencuri, lebih berperikemanusiaan daripada si ksatria...
Si daruma berjenggot menepis pedang ksatria Eral dengan kapaknya.

Ksatria yang lain memotong pria yang memegang sandera dari belakang. Ada apa dengan ksatria di dunia ini?

“Toruma!”
Terikan itu datang dari wanita yang dijadikan sandera. Apa ini? Apa pria itu bukan pencuri. Si ksatria yang mendengar nama pria itu sepertinya memutuskan kalau si wanita juga pencuri, ksatria pendiam menaikkan pedangnya ke arah dia. Aku berdiri di antara mereka, bergantung pada Shield.

“Kishi-sama, kamu menyerang lawan yang salah. Orang ini bukan pencuri.”

Aku tidak tahu apa si ksatria pendiam percaya kata-kataku, tapi dia meninggalkan si wanita.

Pertarungan ksatria Eral dengan daruma berjenggot berakhir dengan sekejap setelah si ksatria pendiam membantunya. Pencuri yang lain akan kabur saat mereka melihat daruma berjenggot akan kalah, tapi Pochi dan Tama melempar batu ke arak kaki mereka, menahan mereka.

“Pengecut kau.”
“Fufu, bodoh. Tidak mungkin ksatria yang terhormat akan bertarung dengan pencuri dengan seimbang. Ya ampun, mereka selalu keluar tidak peduli berapa kali kami menyingkirkannya.”

Setelah mereka selesai mengurus para pencuri, para ksatria membunuh yang terikat di belakang kereta. Aku hanya bisa melihat ini sebagai kekerasan yang berlebihan. Aku akan memberi protes pada para ksatria itu, tapi aku dihentikan oleh Arisa yang datang di sebelahku sebelum aku sadar.

“Fuhn, membiarkan pencuri-pencuri ini hidup itu menghabiskan makanan. Aku berterima kasih pada kalian atas bantuannya. Kamu boleh merasa bangga. Aku akan berikan perlengkapan para pencuri ini padamu, itu akan berguna dalam perdaganganmu.”

Si ksatria pergi setelah meninggalkan kata-kata yang tidak benar-benar terasa seperti terima kasih.

Omong-omong, Toruma-shi masih hidup. Karena dia tidak langsung mati, aku buat dia meminum HP potion, dan kondisi dia kembali dalam sekejap. Efek sekejap ini tidak menyenangkan walaupun aku sudah melihatnya berkali-kali. Nafasnya stabil walaupun dia belum sadar.

Hayuna-san—nama sandera wanita—memberi tahu kami kalau bayi mereka ada di tempat persembunyian pencuri di dalam hutan. Mereka tidak bisa melawan pencuri-pencuri itu karena bayi mereka disandera.

Aku buat Hayuna-san yang ingin pergi bersama ke persembunyian mereka tertidur dengan magicnya Arisa.



Mia, Arisa dan aku akan menyerang persembunyian para pencuri sekarang.

Aku ingin pergi ke tempat persembunyiannya sendiri, tapi Arisa bersikeras untuk pergi bersama apapun yang terjadi, dan Mia yang merasa mual dengan bau darah mengambil kesempatan juga, jadi diputuskan kalau kami akan pergi bersama.

Persembunyiannya hanya sejauh 100 meter dari jalan besar. Setelah kami membuat para pencuri tertidur dengan magicnya Arisa dari luar, kami ambil bayinya Hayuna-san dengan santai.

“Yoo~sh, misi menyelamatkan bayi selesai!!”
“Nn.”

Aku berikan bayinya pada Mia karena Arisa memanggilku.

“Bayi itu punya gift. Ini langka.”

Bayi itu punya skill yang tidak umum, [Oracle]. {TLN: Oracle=Wahyu, sabda}

“Skill macam apa itu?”
“Skill itu mempunyai efek yang sama dengan mendapat wahyu dengan mengumpulkan banyak priest dan miko dari kuil berdoa berjam-jam.”
“Itu memudahkan.”
Tetapi, karena kamu bisa mati kalau kamu menggunakannya terlalu banyak, sepertinya itu tidak bisa digunakan semena-mena.”

Mungkin itu semacam hotline para dewa. Aku bisa membayangkan seorang sales memegang telepon genggam.

“Nah sekarang, abaikan bayinya, apa yang akan kita lakukan pada pencurinya.”
“Mungkin tidak apa hanya dengan mengambil senjata dan armor mereka, dan membiarkan mereka. Mereka mungkin tidak bisa terus mencuri setelah teman mereka dibunuh kan?”

Ada 3 pencuri di tempat persembunyian. Aku berpikir mereka adalah tahanan pada awalnya karena mereka semua laki-laki yang terlihat sangat lemah dan sepertinya tidak pernah bertarung, tapi pekerjaan mereka adalah geng pencuri yang sama dengan daruma berjenggot yang tadi, sepertinya tidak salah.

“Kamu manis seperti biasa eh. Yaa, tidak apa. Tapi, hanya ada laki-laki lemah huh. Aku penasaran apa mereka pacar dari daruma berjenggot yang tadi? Karena ini terasa seperti BL, aku akan maafkan mereka.”

Aku tidak peduli pilihan atau keberanian mereka, jadi aku biarkan pengumpulan perlengkapan mereka pada Arisa yang mengeluarkan khayalannya keluar dari mulutnya.

“Menemukan harta karun.”

Aku pikir ini semacam barang erotis karena dikatakan oleh Arisa, tapi sepertinya hanya kalung biasa.
Kalung itu punya semacam batu permata yang terlihat seperti lapis lazuli yang tertempel.

“Ini sebuah amulet. Ini mungkin barang curian, tapi ini magic item yang cukup bagus. Aku tidak tahu tipenya sih.”

Pencariannya akan segera selesai, dan kami sudah mengumpulkan bukan hanya pedang biasa, tapi juga armor, dagger, anak dan busur panah di antara lainnya. Untuk makanan, kami hanya mengambil makanan mewah seperti sake.

Saat aku periksa peta, Ada gudang tersembunyi di balik tembok di ruangan boss. Saat aku periksa dalamnya, ada kumpulan perhiasan dan uang berjumlah total 5 koin emas, banyak minuman keras kelas tinggi, dan beberapa buku yang tidak sesuai.

“Dongeng tentang ‘Hero’ itu bukan cerita yang harusnya dibaca pencuri. Dan di sini juga ada cerita cinta antara ksatria dan gadis bangsawan....”

Walaupun dia adalah seorang daruma berjenggot, dia bisa membaca? Dan juga, buku-buku ini mungkin akan laku terjual di toko barang bekas huh.

“Ja ja~n, lihat ini.”
“Keja bagus, Arisa.”

Arisa menunjukkanku dua scroll terbungkus dalam kain yang terlihat kelas tinggi. Mereka adalah Shelter dan Remote Arrow, tapi sayangnya Shelter sudah dipakai.
Ini mungkin dibawa oleh pedagang yang berkelana atau seorang bangsawan untuk perlindungan diri.

“Apa, cuma melihat scrollnya saja?? Lihat kain ini juga~.”

Aku coba Appraisal kain itu. Terlihat seperti semacam magic tool. Dari apa yang aku mengerti, itu adalah sebuah material bernama serat Yuriha yang tidak pernah aku dengar sebelumnya, dia punya pertahanan yang tinggi terhadap serangan fisik dan magic. Kalau dia tidak punya efek yang aneh, aku akan membuat sesuatu untuk Lulu dari itu, walaupun itu punya laki-laki.

“Sepertinya itu punya sifat magic huh. Karena aku tidak mengerti penjelasan efek spesialnya, aku akan menunda pembuatan perlengkapan dari itu.”
“Uu~n, aku tidak mau kalau ini terkutuk dan tidak bisa dilepas. Walaupun sayang, tapi mau bagaimana lagi.

Ditambah lagi, ada tiga kuda yang terikat di belakang persembunyian. Aku melihat ke gudang di dekat sini, tapi aku hanya bisa menemukan satu harness untuk bagian si boss. Aku letakkan harnessnya ke satu kuda yang memiliki jenis yang berbeda.

“Ara, mereka pencuri yang kaya.”
“Sepertinya begitu, hanya ada satu harness tahu.”
“Aku naik.”

Mia mengendarai salah satu kudanya tanpa sadel. Sepertinya dia terbiasa bermain dengan kuda liar di tempat lahirnya.
Belajar dari Mia, aku juga menaiki kudanya. Tentu saja, kuda yang ada sadelnya. Aku letakkan kakiku pada pijakannya dan naik dengan satu nafas.

>[Mendapatkan Skill Horse-riding]
>[Mendapatkan Skill Mount-riding]

Yang terakhir sepertinya skill untuk kendaraan selain kuda. Karena kasihan kalau hanya Arisa yang berjalan, aku letakkan dia di depanku. Tidak apa kamu menyandarkan kepalamu di dadaku, tapi aku ingin kamu berhenti menekan pantatmu kepadaku. Karena Arisa memegang bayinya, aku hanya memperingati dia, tapi akan ada hukuman saat kami kembali ke kereta. Tentu saja, bukan dalam hal seksual.

Kami datang ke kereta sambil memegang bayi, mayat para pencuri berjajar di pinggir jalan. Sepertinya perlengkapan mereka yang berhasil dikumpulkan.

“Goshujin-sama, aku belum memotong kepala mayatnya, apa yang harus kulakukan?”
“Tidak apa membiarkan mereka, masih ada dua hari sebelum ke kota berikutnya, mereka akan bau tidak enak kalau kita bawa mereka.”

Aku pokoknya tidak mau berkelana dengan 30 penggalan kepala.