Monday 19 September 2016

4-5. Pasar Loak (2)

Satou di sini. Pria yang mencoba menipu dengan modus cepat jadi kaya punya hawa yang sama walaupun di dunia lain, kenapa ya?

Lagipula, di dunia ini, punya skill [Scam] itu cukup untuk membuatmu ditahan...





Radar yang hanya menampilkan titik-titik putih sampai sekarang, tiba-tiba menampilkan sebuah titik merah.
Itu dekat.

Si pria berpura-pura sempoyongan sambil menyeruduk ke arah saya. Tangannya memegang sebuah kotak yang dibungkus dengan kain. Seorang penipu, atau harus saya sebut pemeras yang licik.

Dia datang dengan kecepatan dan jarak yang biasanya tidak bisa dihindari, tapi saya hindari dengan alami.
Dari sudut pandang sekitar, mungkin terlihat seakan seorang pria tiba-tiba jatuh sendiri. Faktanya, memang begitu, tapi...

“Aaaah! Kendi pusaka saya!”

Dia berteriak dengan keras, kami tidak bisa tak terlibat sekarang.
Setelah saya hindari dia, saya pastikan Liza dan Arisa mengabaikan orang itu dan terus berjalan, mengikuti saya. Sepertinya Arisa juga sudah menyadarinya dengan Sense Evil.

“Hey, kamu! Jangan lari!”

Si pria memegang pecahan kendi dengan satu tangan, dan memegang saya dengan tangan lainnya.
Mencocokkan waktunya dengan saat dia memegang saya, saya buat dia pingsan. Orang sekitar seharusnya melihat dia seakan dia pingsan karena terlalu kesal.
Kalau saya hanya punya skill Fighting maka saya tidak akan bisa melakukannya semulus ini, karena skill Abduction, saya melakukannya tanpa ketahuan.

Saya letakkan pria yang pingsan di gang belakang dengan hati-hati. Sebelum kami tinggalkan dia, saya periksa statusnya karena mungkin dia punya teman, tapi dia tidak terdaftar sebagai anggota dari guild kriminal.
Dia mungkin akan kehilangan semua barangnya sebelum dia bangun, tapi dia mungkin tidak akan mati.

“Keamanan di sini sangat buruk~”
“Yeah, saat saya pertama pergi ke distrik timur, isi dompet saya dicuri dengan cepat.”

Kalau dipikir-pikir, walaupun ini distrik dengan masalah keamanan yang buruk, ada banyak toko dengan harga yang mahal di sini. Apa pencegah kejahatan bekerja dengan baik? Saya mulai khawatir dengan masalah orang lain.

Saat saya perhatikan dengan lebih baik, ada beberapa orang dengan fisik yang bagus, yang jelas-jelas bukan pedagang, berjalan-jalan di area ini.
Memeriksa di AR, mereka disebut East District Vigilante Corp, salah satu guild pengawas. Sepertinya beberapa grup menjaga area bersama-sama.





Saat ini kami ada di area pasar loak yang berpusat pada tembikar. Saya beli sebuah botol dengan tutup untuk menaruh obat dan salep. Botolnya tidak terbuat dari beling tapi bisque <TLN: wiki ajah, bisque itu sejenis keramik>. Ini sama dengan yang ada di set pengenalan alchemy, tapi tidakkah obatnya mengalami reaksi kimia?

Jadi ingat, saya sudah beli sebuah set alchemy tapi saya tidak pernah membaca bukunya sekalipun.

Sebuah kerumunan terbentuk di depan kami.
“Ada apa ya~” Arisa berkata sambil pergi ke kerumunan, dia kembali setelah beberapa saat dengan wajah bosan.

“Apa itu?”
“Karena mereka bilang itu magic tool, saya mengharapkan barang yang bagus... tapi itu cuma gasing yang berputar setelah diberi MP. Apalagi, harganya 1 koin emas, orang-orang itu juga berkumpul hanya karena mereka penasaran.”

Apa kamu bilang?

“Bagaimana dia memasukkan MP?”
“Ada bagian seperti alat magic di bagian piringan yang dia gunkan untuk memasukkan MP langsung dengan tangan, saat dia lepaskan gasingnya mulai bergerak. Apa? Tertarik dengan mainan itu?”

Saya tinggalkan Arisa yang memanggilku “Kekanakan” dengan gembira, dan pergi ke kerumunan. Saat demonstrasinya selesai, kerumunannya bubar.
Menurut Appraisal, barang yang ditaruh di kios itu disebut [Rolling Ring]. Karena penjelasannya seperti biasa, saya tidak membacanya. Diameter piringannya sekitar 20 cm, itu besar untuk gasing. Harga pasarnya 2 koin emas.

Beberapa anak-anak meminta penjaga toko untuk memutarnya lagi tapi dia menolak karena dia tidak punya MP lagi.

“Halo, kalau boleh, saya bisa memasukkan MPnya untukmu.”
“Maaf nii-san. Pegang piringannya dengan kedua tanganmu, lalu masukkan MP dari tangan kanan ke tangan kiri. Cahaya biru akan menyala di piringan setelah beberapa saat, kamu bisa berhenti memasukkan MP saat itu dan letakkan piringannya di stand.” <TLN: Stand, kaya tempat buat naro pajangan gitu>

Gasingnya terisi penuh setelah diisi 2 MP.
Melihat ke Timer, saya lepaskan setelah menemukan waktu yang tepat.

AR menampilkan jumlah rotasi saat saya memperhatikan piringannya.
600 rotasi per 10 menit. Apalagi. Kecepatan rotasinya konstan sampai kehabisan MP. Tergantung pada kekuatannya, ini bisa digunakan untuk banyak hal.

Beberapa orang yang tertarik seperti Arisa tadi berdatangan, tapi segera pergi setelah mendengar harganya.

“Tenshu-san, saya mau coba sesuatu. Akan saya beli kalau rusak, boleh?” <TLN: Tenshu=penjaga toko.>
“Kalau bisa, saya mau kamu beli sebelum kamu rusak...”

Yang dia bilang memang wajar, tapi mungkin karena tidak terjual sama sekali, walaupun untuk kemungkinan kecil untuk menjualnya, dia mengizinkan.

Saya minta Arisa untuk memasukkan MP dia ke dalam gasing. Menghabiskan 5 MP sekarang. Apa ada perbedaan untuk setiap orang?
Kecepatan putarannya sama dengan yang tadi. Saya tekan gasingnya dari kedua sisi setelah 3 menit berlalu. Anak-anak menyoraki, tapi saya biarkan mereka.
Putarannya ternyata kuat. Kekuatannya hampir sama dengan dinamo yang digerakkan remote control.

>[Mendapatkan Skill Experiment]
>[Mendapatkan Skill Verification]

Setelah saya keluarkan koin emas, penjaga toko memberi tahu saya pembuatnya karena dia tidak rugi apa-apa. Sepertinya ini buatan Jahad, seorang magician tua dari royal capital.
Sepertinya dia terkenal dengan membuat magic tool yang tidak berguna.

Saya beli 4 dengan 1 koin emas. Sepertinya bermanfaat untuk banyak hal.

“Kamu, barang seperti itu-“ “Arisa, kamu tidak sopan pada Goshujin-sama.”

Arisa diomeli oleh Liza. Dia tidak segan dengan saya selama ini tapi sepertinya [Kamu] itu tidak bisa diterima.

<TLN: “Kamu” yang dipake Arisa itu “Anta”, versi agak kurang sopan buat “Kamu” di Jepang. Arisa di chapter 3-5 manggil “kamu” ke Satou pake “Anata”, versi sopan. Selain itu, dia ga pernah panggil “Kamu” ke Satou, selalu “Goshujin-sama”. Setiap dialog Arisa n Liza selalu saya usahain diilangin “kamu”nya kalau mereka manggil Satou. Kalo ada yang saya tulis pakai “kamu”, berarti itu saya bingung ngilanginnya gimana.>

“U~ Maaf Goshujin-sama.”

Arisa tidak biasanya menurut.
Karena kemarahan Liza ada kekuatannya. Saya lega dia biasanya bersikap lembut.

“Jadi, tadi mau bilang apa?”
“Daripada mainan, saya mau Goshujin-sama membelikan saya buku magic.”
“Saya punya buku Life Magic, mau?
“Saya mau sesuatu yang lebih berguna untuk bertarung!”

Yup, saya bisa sedikit mengerti kekesalan pembuat buku Life Magic.
Saya mau pengguna Recovery Magic dari anggota sekarang.
Saya janji untuk membawa dia saat saya beli peta. Saya pikir toko magic masih tutup sekarang, tapi dia masih memaksa.





“Tuan muda, bisa saya ganggu sebentar?”

Saya tidak pikir kalau saya yang dipanggil, tapi saat saya abaikan, dia terlihat kesulitan.
Dia terlihat seperti orang baik dari luar, tapi matanya seperti ular.

“Ada yang bisa saya bantu?”
“Apa tuan muda kenal dengan bahan kimia bernama Dragon White Stone?”
“Tidak, saya tidak tahu tentang itu.”

Si bapak terus berbicara dengan gerakan berduka yang berlebihan.

“Saya pikir kamu mungkin tahu tapi dalam membuat antidote, seseorang membutuhkan bahan berbeda untuk setiap jenis racun.”

“Tapi, Dragon White Stone ini, jika diproses dengan alchemy, bisa digunakan untuk menyembuhkan semua macam racun!”

“Tentu saja, kalau kamu hidup dengan normal, maka kamu mungkin tidak akan pernah terkena racun.”

“Tapi, untuk Penjelajah yang masuk labirin, mereka tidak tahu kapan mereka bertemu monster dengan racun jadi antidote itu diperlukan.”

“Tapi, demi membawa loot kembali, para Penjelajah harus membawa barang sesedikit mungkin.”

“Karena itu, antidote dari Dragon White Stone dibeli dengan harga tinggi di kota labirin.”

Tanpa membiarkan saya memotong, dia mulai berbicara seperti sales.
Saya sudah menghiraukan dia, jadi saya ingin dia untuk langsung ke intinya.

“Dragon White Stone ini, khususnya! Khususnya untuk tuan muda, akan saya beri harga khusus!”

Singkatnya, kamu mau saya beli Dragon White Stone ini karena laku dijual di kota labirin, penjelasannya sangat panjang untuk ini saja.

“Saya mengerti ceritanya sekarang, tapi kenapa kamu sendiri tidak ke kota labirin saja?”
“Harusnya begitu tapi saya harus pergi ke selatan dari sini. Karena itu, saya akan berikan ke tuan muda yang memiliki bakat berdagang yang berlimpah.”

Dengan dasar apa dia bilang kalau saya memiliki bakat berdagang yang berlimpah?
Lagipula, dia harusnya menjual ke sebuah perusahaan daripada ke satu orang di tempat seperti ini.
Mencurigakan, sudah pasti.

“Ini contoh, saya juga punya sertifikat.”

Dia mengambil barang seukuran batu kecil, ini adalah Dragon White Stone berdasarkan Appraisal. Saya masih tidak tahu kalau ini benar-benar bahan untuk antidote semua racun. Saya mau melihat dulu.
Harga pasar untuk ukuran itu adalah 1 koin tembaga.

Saya coba untuk menolaknya, tapi bapak penipu ini sangat memaksa. Saya tidak bisa memisahkan diri.
Pada akhirnya, kami putuskan untuk pergi ke keretanya untuk melihat stoknya.

Di atas kereta, diletakkan banyak batu-batu yang sangat kecil dibungkus dengan kain tahan air.
Si bapak penipu menarik kainnya untuk memperlihatkan batu-batu putih dan melanjutkan pembicaraan sales.
Saya melihat seseorang, yang cocok untuk hal ini, datang ke sini. Saya seret di ke masalah ini.

“Bagaimana, kualitasnya ini. Kalau kamu bawa ini ke kota labirin maka harganya akan dekat dengan 100 koin emas. Karena kejeniusan yang ditampilkan tuan muda, saya akan berikan pada kamu.”

“Sayangnya saya tidak punya 100 koin emas. Paling banyak, saya cuma punya 20 koin emas.”

Si bapak penipu terlihat agak kecewa. Tapi saya lihat sudut matanya bergerak sedikit.

“Ini sulit, kalau 30 koin emas maka saya akan memberikannya...”

“Begitu ya, sayang sekali. Ya sudah, kita akhiri pembicaraannya di sini.”

Lalu saya langsung pergi.
Si bapak penipu buru-buru memanggil.

“Tidak, ayo hitung juga masa depan tuan muda, saya akan berikan dengan 20 koin emas kali ini, untuk investasi.”

Mengabaikan si bapak penipu, saya panggil gnome yang lewat di samping. Dia manager toko alchemy.

“Halo Tenchou-san.” <TLN:Tencho=manager toko>
“Siapa kamu (kisama)?” <TLN: Kisama itu “kamu” yang kurang ajar banget.>
“Saya pemula yang membeli set alchemy di tokomu waktu itu.”
“Oh iya, bagaimana latihannya?”
“Iya, lumayan susah.”
“Tentu saja, itu bukan sesuatu yang bisa diselesaikan semalam.”

“Oh iya Tencho-san, bapak ini menjual sesuatu yang bernama Dragon White Stone. Bagaimana kalau menyimpan beberapa untuk toko Tencho-san?”

Berkata seperti itu, saya menunjuk ke tumpukan batu garam di kereta. Benar, taktik menipu si bapak penipu itu dengan menunjukkan Dragon White Stone asli ke seseorang lalu menjual batu garam sebagai barang aslinya.

“Bicara apa kamu, itu semua batu garam.”
“Eeeeeh~! Jadi itu batu garam!”

Saya berpura-pura terkejut dengan berlebihan dan berkata ‘Apa maksudnya ini!”, membuat penipu jadi panik.
Kalau dia lari, maka saya berpikir untuk membiarkan dia pergi tapi bodyguard si manager dengan badan yang besar dengan cepat menahan si penipu dan menyeret dia pergi.
Kalian terlalu cepat...

“Saya diseret ke pertunjukan yang membosankan.”

Si manager terlihat marah.

“Terima kasih pertolongannya.”
“Fuhn, kamu (kisama) pasti sudah tahu dari awal dengan Appraisal. Saat saya pergi ke pasar loak untuk menemukan bahan mentah dengan harga murah, saya malah dibuat untuk membuang ikan teri.”<TLN: Yaa maksudnya semacem penjahat kelas teri sama kelas kakap. Yang ini teri.>

Untuk menenangkan dia, saya beri tahu dia tentang gasing yang tadi, setelah mendengar itu dia meninggalkan saya dan pergi ke kios itu dengan cepat.
Dia mungkin mendapat ide untuk menggunakannya untuk mencampur bahan.