Wednesday 17 August 2016

3-5. Orang Jepang di Dunia Lain

Satou di sini. Orang Jepang biasa yang sangat senang saat bertemu orang Jepang lainnya di luar negeri, dia jadi tidak hati-hati, Satou.

Karena kami berbicara dengan bahasa yang sama, dan karena penilaian dan fondasi kami sama, saya jadi lega.





“Lebih tepatnya, Tachibana Arisa sebagai orang Jepang yang bereinkarnasi di Kubooku Kingdom degan ingatan utuh. Apa kamu juga bereinkarnasi? Tidak, dari rambut hitam itu, kamu hero yang dipanggil kan? Satou-san?”

AR tidak menampilkan apakah dia asli orang Jepang ataupun nama aslinya, Tachibana Arisa.
Karena status saya tidak menampilkan bahwa saya orang Jepang, Suzuki Ichiro juga, apa situasinya sama?

“Ada apa? Kenapa berhenti bicara? Kamu orang Jepang kedua yang sudah saya temui.”

Mendengar kata-kata itu, mata saya tertuju ke Lulu yang tidur di kasur lain.

“Lulu itu berbeda tahu? Sepertinya ayah dari kakek dia orang jepang, walaupun saya tidak pernah bertemu dia. Atavisme memang kejam. Dia bisa jadi idol kalau dia lahir di Jepang.”

“Mind Magic kamu—“”Bukan”

Apa dia menggunakan mind magic untuk membuat Lulu terlihat jelek, saya pikir seperti itu, tapi dia menyangkalnya.

“Kecantikan di dunia ini berpikir bahwa orang dengan wajah rata dengan bibir tipis, kulit tidak putih, dan pantat yang kecil sebagai ideal. Dia punya banyak poin yang berlawanan. Walaupun karena itu tidak ada pembeli di hari-hari perbudakan kami.”

Tipe kecantikan berubah tergantung waktu dan tempat huh... sayang sekali.

“Jadi, Satou-san, apa kamu orang yang bereinkarnasi atau orang yang dipanggil?”
“Apa bedanya?”

Apa harus bicara jujur atau dirahasiakan?
Dia pengguna mind magic yang tidak ragu-ragu untuk menggunakannya tapi dia juga sebuah petunjuk. Kalau dibutuhkan, saya bisa perintah dia untuk [Jangan katakan ini ke orang lain.]

“Orang bereinkarnasi itu orang yang mati di dunia mereka sebelumnya, lalu lahir kembali di dunia ini. Orang yang dipanggil itu orang yang diculik paksa dari dunia mereka ke dunia ini. Orang seperti hero itu orang yang dipanggil.”

Walaupun itu penjelasan yang dicampur dengan pendapat, saya bukan keduanya, iya kan?

“Apa orang reinkarnasi selalu terlahir sebagai bayi?”
“Ada legenda kalau mereka terlahir sudah menjadi dewasa, tapi di dunia ini orang reinkarnasi akan pasti selalu terlahir sebagai bayi.”

Dia sangat yakin. Saat saya coba konfirmasi.

“Orang reinkarnasi diberi tahu hal itu oleh dewa saat bereinkarnasi.”

Jadi mereka bertemu dewa? Kalau seseorang berkata seperti itu di Jepang, orang akan meragukan akal sehatnya.

“Apa orang yang dipanggil memiliki penampilan asli mereka? Seperti baju, barang-barang pribadi dan bentuk tubuh.”
“Sepertinya orang yang dipanggil tetap memiliki baju mereka. Dan tentu saja, bentuk tubuh mereka juga.”

Jadi bentuk tubuh mereka juga tetap, tapi saya jadi lebih muda, kenapa ya?

“Apa kamu dengar itu dari orang lain?”
“Yuusha-sama dari Saga Empire berkata seperti itu, sepertinya tidak salah. Karena yang bisa memanggil hero itu cuma Saga Empire.”

Kalau begitu kalau saya pergi ke Saga Empire, saya bisa cari cara pulang? Jangan lupa periksa nanti.

“Begitu, tapi saya bukan keduanya. Saya tidur siang setelah kerja, tapi ketika bangun, saya ada di gurun.”
“Kamu tidak bertemu dewa?”
“Engga.”

Arisa menyilangkan tangannya dan mengerang. Cepetan pakai baju.

“Lalu, apa kamu ke tempat summonernya saat sampai di dunia ini?”
“Tidak, saya satu-satunya orang di gurun itu.”
“Lalu apa kamu berlevel tingi dari awal? Atau punya MP tidak terbatas? Atau punya banyak skill menarik?”
“Level saya 1 pada awalnya, MP saya cuma 10. Saya tidak punya skill juga.”

...Tidak, ada Special Ability (Ability). Seperti Meteor Shower.

“Apa itu, game yang mustahil?”

Oops, dia bersimpati pada saya, bagaimana kalau dia tahu?

“Daripada saya, coba tentang kamu. Beritahu saya semua skill kamu satu-persatu. Gift dan Ability juga. Asal tahu saja, ini [Perintah].”
“Saya juga akan beritahu walaupun tanpa perintah.”

“Pertama, Mind Magic itu level 5. Hebat kan? Saya masukkan skill poin yang saya dapat sejak lahir untuk ini.”

Karena terdengar aneh, saat saya cek, poin yang dibutuhkan untuk setiap skill itu 2-12 poin dengan rata-rata 7 (diwakili dengan 2d6 untuk Arisa), poin yang dibutuhkan untuk level up sebuah skill bukan 1 tapi berbeda untuk setiap skill, sepertinya poin yang dibutuhkan juga meningkat saat level skillnya meningkat juga.
Apa saya spesial, atau ada kondisi khusus?

“Self-Status adalah skill untuk memeriksa status saya sendiri. Ini lebih detail dari Batu Yamato. Fungsi terpenting dari skill ini adalah saya bisa memilih skill mana yang ingin saya masukkan poin yang saya dapat saat level up.”

Dari apa yang dia bilang, dia bisa memilih skill mana yang akan dimasukkan poin, sepertinya ini skill yang selalu dimiliki setiap orang reinkarnasi atau dipanggil. Saya pikir ini sama seperti special ability yang membolehkan saya untuk mendapatkan skill dengan mudah, tapi ini malah versi lebih buruknya ternyata...

Untuk masyarakat umum, sepertinya mereka mempunyai kemungkinan untuk mengingat skill tergantung latihan mereka saat level up.
“Status Check itu skill untuk melihat status orang lain. Ini memudahkan~. Akan lebih baik kalau saya punya Analyze, tapi poin istimewa reinkarnasi saya tidak cukup.”

Sepertinya itu skill yang mempunyai efek yang sama dengan Batu Yamato.
Skill yang mirip itu seperti [Weapon Check], [Armor Check], [Gem Check], [Coin Check], [Plant Check], dll, dan skill yang menggabungkan mereka semua itu Analyze.
Poin istimewa reinkarnasi adalah poin yang dewa berikan pada dia saat dia bereinkarnasi, katanya.

“Hide Skill adalah skil untuk menyembunyikan skill kamu sendiri. Sekali dipakai, walaupun kamu dilihat dengan Analyze atau Batu Yamato, akan menampilkan [Skill Tidak Ada], sampai dibatalkan.”

AR saya menampilkan [Skill Tidak Diketahui], yang artinya ini berbeda dengan Analyze, begitu?

“Item Box, sama seperti seperti namanya. Ini tipe penyimpanan yang sama dengan yang biasa muncul di game. Walaupun berbeda dengan yang dimiliki hero dengan penyimpanan tak terbatas mereka (Inventory), jumlah barang yang bisa disimpan terbatas tapi tidak menambah tumpukan barang dan tidak ada berat, ini sangat memudahkan~.”

Dari apa yang saya dengar, batas jumlah barangnya adalah 100, dan bisa ditumpuk 100 buah untuk barang yang sama. Untuk barang tidak terhitung, seperti air, dihitungnya per liter.
Storage saya lebih mirip dengan penyimpanan tak terbatas (Inventory), kalau harus saya bandingkan.

Setelah berkata sebanyak itu, Arisa berkata “Saya sedikit haus.”, lalu dia dengan dramatis mengayunkan tangannya dan mengucapkan “Item Box, Buka”.
Di depan dia, sebuah lubang hitam muncul di permukaan yang datar, lalu dia memasukkan tangan dia ke dalamnya dan mengeluarkan kendi air dan langsung meminumnya. Wajahnya yang terlihat dari samping terampak sangat bangga.
Air yang dia minum menetes dari mulutnya dan membuat garis di dada telanjangnya, terlihat erotis. Setua apa dia di dalamnya?

“Setidaknya gunakan cangkir.”, saya bilang, tapi sepertinya mengambil dan memasukkan barang menggunakan MP, jadi dia sangat mengurangi penggunaannya.
Ini juga bekerja sedikit berbeda dengan Storage saya. Saat dia selesai minum air, dia ingin menaruh kendinya kembali, jadi saya izinkan. Bagaimana ya, kalau orang yang tidak tahu melihatnya, ini terlihat seperti seseorang memasukkan barang ke dalam sebuah kotak hitam.

>[Mendapatkan Skill Item Box]

Saya tidak butuh versi lebih buruk dari Storage saya...
Daripada itu, sisanya adalah [Never Give Up] dan [Over Boost], yang mana di antara itu yang bisa membuat mind magic dia menembus perbedaan 300 level lebih, saya ingin tahu.

“Fufufun, bagaimana, saya hebat kan? Jarang ada budak yang punya skill sebanyak ini!”
“Masih ada yang lain kan?”

“Ugh” dia bimbang, “Mou, kamu benar-benar rakus~” sambil dia mengangkat kedua tangannya dengan angkuh seperti gaijin. <TLN: Gaijin=Orang Luar Negeri>
Saya chop kepalanya. <TLN: Gtw chop indonesianya apa. Chop itu seperti gerakan karate pas mecahin bata dll.>

“Saya menentang kekerasan! Yang lainya adalah, unique skill, dua malah!”

Hebat kan? Dan dia berpose sekali lagi, saya acak-acak rambutnya “Rambut saya berantakan~”, walaupun dia bilang begitu dia terlihat sedikit senang.

“Bahkan Lulu tidak tahu ini. Yang pertama namanya Over Boost. Dengan menggunakan semua MP dan Stamina, efek satu serangan akan meningkat berkali-kali lipat? Ini benar-benar kemampuan yang cocok untuk heroine~.” <TLN: Heroine, pemeran utama wanita. Temennya Hero.>

Meriam sekali pakai ya.

“Yang lainnya adalah Never Give Up. Ini adalah kekuatan untuk tidak pernah menyerah berapapun perbedaan levelnya dengan musuh! Lebih jelasnya, tidak peduli berapapun perbedaan levelnya, sebuah serangan atau magic akan mengenai musuh dengan kemungkin 10%! Hebat kan~.”

“Tetapi ini hanya bisa digunakan 3 kali. Setelah saya pakai semua, ini akan bertambah satu setiap bulan. Karena magic saya tidak berpengaruh pada goshujin-sama, saya gunakan ketiganya.”

Mungkin skill ini yang membuat saya terkena magic dia. Ada banyak [~ magic ditolak] tertulis di log, jadi tidak diragukan lagi.
Skill yang menyusahkan. Saya harusnya lega dia bukan musuh, iya kan?

Ini sesuatu yang saya dengar belakangan, tapi sepertinya walaupun skill ini aktif, ini tidak berguna melawan musuh yang mempunyai pertahanan total. Misanya, Water Shoot dasar tidak akan efektif melawan Great Water spirit yang kebal terhadap water magic.





“Ada beberapa hal yang ingin saya konfirmasi.”
“Silahkan~”
“Bagaimana cara kamu menggunakan magic tanp chant?”
“Umm~m, ini fungsi tersembunyi dari Self-Status, sekali saya mengingat sebuah magic, maka saya bisa menggunakan magic itu hanya dengan membaca baris terakhir dari Command Word di kepala saya.”

Saya mengharapkan sesuatu, tapi ini menghafal, saya benar-benar harus berhasil chant paling tidak sekali. Apa benar-benar tidak ada jalan pintas...

“Apa mungkin kamu tidak bisa menggunakan magic?”
“Saya gagal melakukan chant dengan benar...”

Yep, itu tidak bohong. Saya bisa pakai dua, tapi itu tidak biasa.

“Iya ya~ Saya juga hampir menyerah saat saya dengar orang melakukan chant. Saya akhirnya bisa melakukannya setelah satu setengah tahun.”
“Benar, saya baru mencobanya dua hari, walaupun sebenarnya dua jam.”
“Apa itu, terlalu sebentar~ Kalau seseorang bisa melakukannya di waktu sesingkat itu maka akan ada lebih banyak magician.”

Karena bertambah dingin, dia memeluk saya sambil berkata itu tapi saya lepaskan dia dari saya, dia jatuh dari kasur dan saya lempar baju dia dan bed cover ke bawah.





“Saya lupa tanya. Siapa orang Jepang pertama yang kamu temui?”
“Jangan pakai ‘kamu’, panggil saya Arisa~.”

“Jawab saya, Arisa.”

Arisa berlagak menyusun kata, dan bilang.

“Itu hero dari Saga Empire, Hayato Masaki.”