Saturday 6 August 2016

3-2. Tuan dari Gadis-Gadis Beastkin

Satou di sini. Walaupun budak itu umum di sini, masih belum terbiasa dengan itu, Satou.

Akan sulit menyebarkan hak dasar manusia di dunia ini.

Saya tidak ada niat melakukannya tapi...





Setelah beberapa sesi tanya jawab, kami akhirnya dilepaskan.
Onee-san petugas yang dititipi bawaan kami mengembalikannya.

“Barang-barang di sini boleh dibawa pulang. Tetapi, magic core yang di sana akan dibeli oleh earl.”

Boleh saya tolak? Saya coba bertanya, tapi dia menjawab dengan [Tidak] dan senyuman.

“Karena kita tidak bisa benar-benar mengkonfirmasi keamanan daging monster, kami akan menyitanya. Dan karena tombak ini dibuat dari bagian tubuh monster, kami tidak bisa membolehkanmu membawanya ke kota.”

Liza bereaksi berlebihan pada hal itu dan berbalik ke sini. Li, Liza yang jarang marah, marah? Karena dia sepertinya benar-benar menyukainya, saya negosiasikan untuk dia.

“Karena tombak itu kuat, bisakah kamu meminta seseorang dengan skill Appraisal untuk memeriksanya dari bahaya? Tentu saja, saya akan tanggung biaya prosedurnya, tapi bisakah kamu mengembalikannya setelah selesai?”

Liza, kamu seram. Seram. Lihat, bahkan senyuman si onee-san juga jadi kaku.

“Sa, saya mengerti. Akan saya atur. Tanda terima yang baru harus dibuat dan akan siap besok siang, tolong bawa tanda terima sementara ini ke pos militer.”

“Iya, tolong ya.”

Oh iya, ayo tanya tentang perlakuan untuk gadis-gadis beastkin.

“Um, saya ada pertanyaan kalau boleh...”

Ini tentang gadis-gadis beastkin.

“...Begitu, jadi tuan dari budak-budak ini meninggal jadi kamu yang merawat mereka, dan membawa mereka keluar dari labirin begitu?”

“Iya, itu benar.”

Liza juga mengangguk. Pochi dan Tama menyandar pada kaki Liza dengan lesu... Bosan, ya?

“Kalau seperti itu, maka budak-budak demi-human ini punya kamu.”

Begitu ya? Saya berpikir untuk membeli dan membebaskan mereka kalau mereka dibawa ke pedagang budak padahal.

“Kalau tuan dari seorang budak meninggal di labirin, selain pembunuhnya, siapapun yang menemukan budak itu akan menjadi pemiliknya, seperti barang hilang. Karena itu, secara adat dan secara legal, kamu adalah tuan mereka.”

Onee-san menulis sesuatu di sebuah sertifikat, dan memberikannya padaku.

“Ini sertifikat yang menandakan bahwa kamu adalah tuan dari budak-budak ini. Karena ini hanya berlaku di dalam kota, lebih baik membuat kontrak resmi di pedagang budak di alun-alun istana secepat mungkin. Ini tidak cukup sebagai terima kasih untuk jumlah besar dari magic core yang kami terima, tapi tidak ada biaya untuk itu.”

Saya terima sertifikatnya dan berterima kasih padanya, dan bersama dengan gadis-gadis beastkin, kami keluar dari tenda.
Oh iya, karena magic core digunakan sebagai material untuk barrier pengisolasi labirin, kami harus menjual mereka.





Di luar, Zena-san dan 3 gadis ribut dari waktu itu sedang mendiskusikan sesuatu.
Memang tidak baik mengganggu pekerjaan mereka, tapi untuk mereka hanya mengangguk ke sapaan saya itu agak dingin...
Sambil berpikir tentang apa yang terjadi, Lilio meringis dan menoel Zena-san sambil tertawa. Lalu dia menunjuk ke arah saya.
“Semoga beruntung~”, sambil menerima dukungan Lilio, Zena-san datang ke sini.

“Satou-san, prosedurnya sudah lengkap ya. Apa kamu mau kembali ke penginapan setelah ini?”

“Iya, saya ingin buda-budak istirahat di penginapan juga.”

“Kamu memang baik. Yaa, memang sih kandang kuda lebih nyaman dari lantai labirin.”

...Huh? Ada kata-kata aneh yang tercampur.

“Tidak, saya tidak akan membuat kawan yang bersama-sama menghadapi kesulitan tidur di kandang. Saya berniat untuk menyewa kamar di penginapan untuk mereka.”

“Umm, Satou-san. Tidak ada penginapan yang akan mengizinkan demi-human untuk menginap di daerah ini tahu? Kalau tuannya menginap di penginapan, maka budaknya akan ditaruh di kandang kuda...”

Beneran nih? Saya pikir mereka cuma tidak setuju saja, dan akan membolehkannya kalau saya bayar lebih.
Karena Zena-san terlihat menyesal, sepertinya ini bukan bercanda.

“Zena-san, kamu tidak perlu memasang wajah seperti itu. Karena kamu, saya tidak akan mempermasalahkannya di penginapan.”

Dia masih terlihat menyesal, tapi saya tetap mengatakan untuk tidak perlu khawatir.
Karena Zena-san dan kelompoknya akan berjaga di sini sampai tengah malam, saya berterima kasih untuk mengajari saya dan keluar dari sini.





Walaupun begitu, kalau saya tidak mendapat informasinya dari Zena-san sebelumnya, dan disuruh untuk menaruh gadis-gadis beastkin di kandang kuda, saya mungkin akan keluar dari Gate Inn.

Haruskah saya beli rumah? Atau keluar dari wilayah earl?
Ini berbeda dibandingkan saat saya pertama datang ke sini, saya bertemu Zena-san dan banyak kenalan lain. Walaupun saya tidak berniat tinggal selamanya di sini...

Saat pulang, saya akan pergi ke guild pekerja dan menanyakan Nadi-san kalau dia bisa mengatur pembelian rumah.

“Goshujin-sama, ini lancang untuk saya mengatakan ini, tapi kami puas dengan tidur di kandang kuda. Karena kami tidur di tanah luar di bawah atap sebelumnya...”

“Itu... walaupun untuk budak, itu siksaan yang kelewatan.”

“Saya minta maaf.”

Kenapa Liza minta maaf? Saya ingin dengar alasannya.

“Itu, saya tidak ingin Goshujin-sama membuat wajah seperti itu... Saya ingin Goshujin-sama tidak khawatir walaupun kami tidur di kandang, tapi kosakata saya tidak cukup...”

“Jadi begitu, kamu khawatir tentang saya. Terima kasih.”

Pochi dan Tama yang bergantungan di tangan saya menarik lengan baju saya.
Saya melihat ke arah jari mereka menunjuk, seorang gadis menggunakan baju one-piece sepertinya ingin bicara. Dia memegang sebuah tongkat pendek. Spell-user huh?

“Ada yang bisa saya bantu?”

“Iya, bagaimana dengan junction magic?” <TLN: Junction=persimpangan jalan.>

Apa ini seperti junction healer di MMO?

“Untuk mengobati luka?”

“Pengobatan penuh itu mustahil~ bagaimana dengan hemostatik dan pembersihan? Itu menyegarkan, dan kalau kamu tidak membersihkan luka maka daingnya akan membusuk tahu~? Ah, dan kalau kamu lelah, saya juga bisa menggunakan magic penyegar, walaupun agak mahal~?”

“Berapa untuk hemostatik dan pembersihan?”

“Satu set [Soft Wash] dan [Dry] 12 koin tembaga. Satu kali [Bandage] 3 koin tembaga.”

Fumu, saya pikir tidak perlu hemostatik. Karena luka yang ada langsung diobati dengan salep.

“Kalau begitu, 4 set Soft Wash dan Dry.”
“Eh? Budak-budak demi-human juga?”

Gadis spell-user kaget dengan mata terbuka lebar.
Dia menghitung dengan jari dan ekspresi seperti orang melamun.

“Err~ 40 koin tembaga dan 3?”

“Harganya 48 koin tembaga.”

Walaupun kamu bisa menggunakan magic, kamu tidak bisa melakukan perhitungan mental? Karena sepertinya saya harus bayar dulu, saya beri dia 3 koin perak.
Gadis spell-user mulai menghitung dengan menulis di tanah... Serius nih?

“1 koin perak itu sama dengan 20 koin tembaga.”
“U~, saya tahu, saya benar-benar menghitung karena saya tahu!”

Si gadis menghitung sambil marah-marah dengan satu tangan di kepalanya. Setelah beberapa saat, akhirnya dia selesai menghitung, dan mengembalikan 12 koin tembaga.

“Terima kasih sudah menunggu~ Nah, ayo cepat mulai~! Untuk membuat anak-anak kecil diam di tempat, tolong pegang pundaknya, oke.”

Mungkin ada petunjuknya untuk ini, walaupun dengan demi-human, dia hati-hati untuk tetap sopan.

Pochi dan Tama yang kaget dengan Soft Wash mencoba kabur tapi saya pegang mereka agar tidak bergerak.

Saat magic Dry dimulai, Pochi yang sepertinya merasa nyaman terlihat senang, menikmati sensasi pengeringannya. Di sisi lain, Tama terlihat lebih tidak senang dari pada saat pencucian, dan mencoba kabur dari Liza yang memegang pundaknya.

“Terima kasih, saya merasa segar sekarang. Apakah kamu selalu melakukan magic di sekitar sini?”

“Hari ini ada banyak orang yang terlihat seperti mereka telah bermain di lumpur jadi saya pergi untuk mendapat uang tambahan. Tapi saya biasanya pergi ke sekitar brothel. Pendapatannya bagus karena banyak orang di sana butuh penyegaran.”

Begitu, benar juga. Dia pintar.
Setelah saya bilang ke dia bahwa kami adalah kelompok terakhir orang yang bermain di lumpur, si gadis kembali ke rutenya yang biasa.





Hari ini akan berakhir, saya kira tidak apa-apa untuk mengambil kontrak perbudakan resmi besok.

Sambil berpikir seperti itu, saya beli 4 porsi daging tusuk yang terlihat enak.
Apa itu daging kambing? Dagingnya terasa sedikit unik tapi bubuk hijau yang terasa seperti merica mengundang nafsu makanku.
Gadis-gadis beastkin memakannya dengan lahap, suara *hagu hagu* seperti keluar. Kalau dipikir, saat makan daging kodok bakar juga menakjubkan~.
Liza yang biasanya menahan diri juga, jadi semangat kalau tentang daging. Melihatnya mengicipi daging itu pemandangan yang bagus. Wajahnya yang malu saat dia sadar sedang diperhatikan juga bagus.

Saat hari mulai gelap, lampu di jalan utama dinyalakan oleh spell-user yang memegang tongkat pendek. Ini cuma khayalan saya saja atau ada banyak orang?

Karena saya tidak senang berteriak saat beberapa orang mabuk mencoba menyentuh Liza dan Pochi, saya belikan mereka mantel bertudung. Herannya, Tama berjalan dengan lihai tanpa menabrak siapapun.

Kamu terus berjalan menembus keramaian dan mengetahui bahwa sebuah panggung telah dipasang di alun-alun. Banyak kereta dengan kandang tersebar di alun-alun di sebelah panggung, beberapa pedagang memberikan pidato di sana sini.

... Oh iya, sejak kemarin, pelelangan budak dimulai.