Nah, ayo selesaikan ini.
Menambahkan halaman lain ke sejarah kota Seryuu...
◇
Memandang ke arah 3 gadis beastkin, aku menemukan nama pemilik mereka.
Itu bukan nama priest gendut.
Lalu, di mana pemiliknya?
Memikirkan kemungkinannya, entah pemiliknya tidak ada di sini, atau dia tidak bisa melawan priest gendut... atau dia partner priest gendut.
Sekarang, karena kita tidak bisa menemukan informasinya hanya dengan AR, aku gunakan kemampuan khusus All Map Exploration.
Aku mencari nama pemiliknya.
Di sana, di pinggir alun-alun. Dia orang kecil dengan mata seperti rubah, menyeringai ke arah keributan di alun-alun sambil duduk di atas kotak kayu.
Aku periksa informasi yang ditampilkan di AR.
Orang kecil itu bernama Uusu. 39 tahun. Skillnya adalah [Fraud], [Persuasion] dan [Intimidation]. Budak yang dimiliki adalah [Cat kin], [Dog kin], [Lizard kin].
.....Hmm? Apa budak hanya menampilkan ras mereka tanpa nama?
Tidak, hal itu tidak masalah.
Aku butuh informasi.
Ini belum cukup.
Pekerjaan [Kota Seryuu, Penduduk Kelas Bawah]. Guild [Brown Rat].
Ini dia, guild [Brown Rat]. Mulai pencarian!
Member ada 52 orang. Termasuk 10 di alun-alun ini. Tidak menghitung Uusu dan orang besar yang seperti bodyguard di belakangnya, 8 orang adalah demonstran palsu di alun-alun.
Aku tandai semua orangnya, termasuk yang tidak ada di tempat ini.
Nah, ayo mulai!
>[Mendapat Skill Interference]
>[Mendapat Skill Behind the Scene]
...Tapi gadis-gadis beastkin mungkin merasa terguncang dengan semua hinaan itu. Aku sudah melewatkan informasi penting. Aku tidak bisa memutar waktu, tapi sekarang, kalau aku menunda lengkah pertamanya, hasilnya mungkin akan berbeda...
◇
Zena-san tiba di depan priest gendut.
“Tolong hentikan tindakan tidak berperikemanusiaan ini!”
“Kenapa gadis kecil ini! Apakah kamu teman iblis?”
Sebelum ada yang sadar, pengikutnya sudah hilang. Apalagi, karena dia tidak bisa membalas balik, semua agitator membantunya.
“””Teman dari iblis itu iblis juga!”””
“””Oooooo!”””
Di waktu dan tempat yang Zena-san raih, pertama aku harus lakukan sesuatu tentang demonstran palsu di kerumunan.
“Tolong jangan tertipu! Apakah kuil Zaikuon bermaksud untuk melanggar hukum kerajaan!?”
“Apa yang salah dengan melempari iblis dengan batu suci?”
Pembicaraan yang tidak berhubungan sama sekali. Tidak, priest itu mengerti, dia cuma mengalihkan pokok pembicaraannya.
Aku aktifkan [Spy] dan masuk ke kerumunan. Sambil bergerak di kerumunan, aku juga aktifkan [Evasion] dan [Fighting].
“”“Ooooooo!”””
“Benar! Ayo lemparkan batu ke gadis itu juga!!”
“””Oooooo!”””
Zena-san menggunakan <
Nah, saat mereka masih tercengang, ayo atur keramaian ini. Walaupun itu Zena-san, kalau banyak orang menyerbu bersama maka akan berbahaya.
Aku bergerak ke samping orang [Brown Rat] yang masih mencoba untuk menghasut pelemparan batu. Mungkin karena efek dari skill, aku bisa memilih serangan seperti apa untuk menangkapnya, dan bahkan masih tersembunyi dari sekitar sambil melakukannya.
Aku menangkap orang [Brown Rat] dengan satu serangan. Dan langsung melemparnya ke gang. Karena waktu itu berharga, aku tidak punya waktu untuk mengikatnya.
>[Mendapatan Skill Abduction]
>[Mendapatkan Skill Assassination]
torablue.blogspot.com
Skill [Abduction] sepertinya berguna, aku tingkatkan sampai maksimum. Aku tidak mengambil skill [Assassination]. Aku tidak akan mengambilnya tahu?
Di tengah alun-alun, priest dengan pakaian berbeda menolong Zena-san. Dia bapak paruh baya pekerja yang tampan.
“Menyamakan setengah manusia dengan iblis, daripada kuil Zaikuon, bukankah hanya kamu yang berkata seperti itu?”
“Hum, priest dermawan dari kuil Garleon huh? Kalau kau benar-benar suka dengan binatang, maka setelah pelemparan ini, gunakan mereka sesukamu, dari depan, belakang, dari manapun.”
Uwa, dia peleceh seksual terburuk. Zena-san menjadi merah... atau tidak. Apa dia tidak mengerti maksudnya? Baguslah.
“Bunuh setengah manusia!”
“”Ooooo!!””
“Hukuman untuk iblis!”
Aku biarkan pertengkaran di panggung ke Zena-san dan bantuannya, lalu berlanjut membasmi hama berbahaya [Brown Rat] di sini. Aku berhasil membuat 2, 3 orang pingsan dan meninggalkan mereka di gang yang tepat. Botol sake berjatuhan di sekitar tapi aku tidak ada waktu.
“Apa kamu mengerti!? Kalau kamu terus memberi keresahan orang-orang, ini akan berakhir menjadi pemberontakan! Kuil Zaikuon akan disalahkan sebagai dalangnya!”
“Kadal bodoh yang meminjam kulit naga! Jangan membunuh iblis kau bilang? Bukankah kamu pengkhianatnya di sini!?”
“Bunuh si iblis!!”
“”Oooooo!””
“Mungkin gadis kecil itu adalah iblis yang menyamar!?”
Pembasmiannya setengah selesai. Teriakan di kerumunan sudah jadi jauh berkurang... Ada orang tertentu dengan suara yang sangat keras. Walaupun dia sepertinya bukan bagian dari [Brown Rat]. Aku tandai dia untuk sekarang. Aku akan mengontaknya setelah pembasmian ini selesai.
“Semua dari jalan timur! Semua orang juga cemas seperti kalian! Tapi itu bukan alasan untuk menyiksa yang lemah seperti pengecut!”
“Apa kalian dengar!? Kuil Garleon menyebut kalian jahat! Dia mengatakan bahwa semua orang di sini, semangat untuk menerima berkah, sebagai orang jahat!”
“Bunuh si iblis!!”
“”Ooooo!””
“Dasar kau priest palsu!”
Bagus, tinggal 2 orang lagi.
Aku membuat mereka pingsan dan melempar mereka ke gang.
Sebelum aku mengatur panggung dengan Uusu, aku mengontak si suara besar untuk menyiapkan event nya.
>[Mendapatkan Skill Conspiracy]
“Tolong hentikan. Berapapun batu yang kalian lempar, aku akan mencegahnya!”
“Brengsek, apa kamu bermaksud untuk mengganggu perbuatan suci ini!? Orang bodoh yang menentang Dewa!”
Priest gendut berteriak sampai mengeluarkan busa dari mulutnya, tapi orang yang mendukungnya hanya sedikit. Bahkan suara mereka hilang satu demi satu sekarang.
Aku tepuk pundak Uusu.
“Ini giliranmu sekarang.”
“Si, siapa kamu? Oi, Banze! Hancurkan orang brengsek ini!”
Sambil terkejut, Uusu menyuruh orang besar di belakang. Tapi dia bingung saat melihat ke belakang dan tidak bisa melihat orang yang tadinya ada di situ.
“Banze? Di mana orang bodoh itu!?”
“Orang besar itu sudah pergi ke suatu tempat dengan seorang wanita.”
Sebenarnya, dia pingsan di gang sih.
Aku putar tangan Uusu dan membawanya ke panggung.
“Semua, tolong pergi dari sini. Kalau ini diteruskan, tentara akan benar-benar datang! Kalau kalian cemas maka pergi ke kuil, aku akan dengarkan kecemasan kalian sebanyak apapun itu!”
“Brengsek, apa kamu bermaksud untuk mengganggu perbuatan suci ini!? Orang bodoh yang menentang Dewa!”
Bukannya kalian berdua itu priest?
Say lempar Uusu ke tengah-tengah mereka.
“Oh, Uusu-dono! Brengsek kau! Apa yang telah kau lakukan pada orang saleh ini yang memberikan setengah manusia untuk perbuatan suci ini! Dasar orang tidak beragama!”
“Zena-san, tolong gunakan magic untuk mencegah suara terdengar oleh para budak.”
Sebelum Uusu berdiri dan memerintah budak-budaknya, Zena-san sudah menyelesaikan spellnya.
torablue.blogspot.com
“Anjing, kucing, kadal! Hajar mereka!”
Karena perintah tidak terdengar para budak, mereka memiringkan leher terlihat kebingungan.
Untuk sekarang, aku ambil batu suci (lol), dan melemparnya ke solar plexus orang itu. Oh, dia pingsan kesakitan.
“Zena-san, terima kasih sudah menunggu. Terima kasih kerja kerasnya juga, priest setengah baya yang tampan (priest yang di situ)-san. Orang ini adalah dalangnya.”
“seperti yang diharapkan dari Satou-san. Kamu tidak hanya lincah!”
“Siapa kamu?”
Arah pujianmu agak aneh, Zena-san.
“Zena-san, kalau kamu punya sisa MP, bisakah kamu menggunakan spell untuk membuat suara kita terdengar ke seluruh alun-alun?”
“Oke! ■■■■ ■■■■ ■■■ ■■■ Whisper Wind."
Aku angkat Uusu yang pingsan dengan kedua tangan agar dia terlihat.
Aku berencana menggunakan priest setengah baya yang tampan sebagai penutup agar tidak membuatku terlihat menarik perhatian.
Wah, jangan bergerak priest-san.
“Semua, kalian bisa lihat? Ini adalah pelakunya! Dia meminjamkan budaknya ke priest kuil Zaikuon, meningkatkan kecemasanmu dan menjual batu biasa untuk mencuri uangmu yang berharga!”
>[Mendapatkan Skill Condemnation]
“KEMBALIKAN UANG KAMI-----!!”
Suara yang benar-benar keras datang dari kerumunan. Didorong oleh suara itu, rantaian teriakan “Kembalikan uang kami” dimulai.
“Apalagi, orang-orang ini ada tujuan lain! Untuk mendapatkan keuntungan kecil dan menggunakan kuil Zaikuon untuk tujuan mereka yang sebenarnya! Mereka ingin memanasi semua yang ada di sini dan memulai pemberontakan pada Earl! Mereka sebenarnya pemuja iblis!”
Skill Scammer di puncaknya! Orz.
Keuntungan kecil mungkin memang benar sih. Yang dua lagi hanya sesuatu yang aku buat-buat.
Sebenarnya, sampai sekarangpun aku tidak mengeri tujuan orang ini jadi aku mengguncangnya agar dia mengatakannya.
>[Mendapatkan Skill False Charge]
Kalau tujuannya adalah untuk menjual batu suci, walaupun 100 batu terjual, itu adalah 4 koin perak. Itu tidak cocok dengan harga 3 budak setengah manusia. Dari keputusan skill Market, mereka bertiga berharga 6 koin perak. Kalau mereka terus melempari mereka, ketiganya pasti mati.
Iya kan? Perhitungannya tidak cocok.
“’Orang itu dimanipulasi iblis kan...!?’”
Orang itu, aku memang memintanya untuk membuat si priest ada di posisi yang tidak menguntungkan, tapi baca situasinya. Ini bisa menjadi kerusuhan lain.
“Saya akan membawa orang ini ke pemimpin atas percobaan pemberontakan. Priest gendut (Kuil Zaikuon), kamu ditipu orang ini kan?”
Mata si priest tidak jelalatan.
“I, iya, aku ditipu. Jadi dia pemuja iblis! Sa, aku tidak salah... Kizoku-sama! Aku ditipu Karena itu aku tidak ada niat sedikitpun untuk memberontak melawan Earl...”
“Yeah, benar. Jadi tolong kembalikan uangnya ke masyarakat. Itu pasti akan memberikanmu perlakuan yang lebih baik.”
Tentu saja, itu adalah janji kosong. Skil Scammer itu menyeramkan. Kata-kata keluar dengan lancar...
Priest gendut dengan terpaksa memberikan murid-muridnya untuk memberikan uangnya kembali. Kelompok 2 atau 3 orang meninggalkan alun-alun. Nanti, pertengkaran antara orang yang tidak membeli batu dan para murid pecah.
Kukukukuku.
Uusu yang kakinya diinjak dan tidak bisa bergerak tertawa dengan seram.
Apakah dia jadi gila, atau dia punya suatu rencana?
Dia tidak akan meyakinkan siapapun dengan argumen yang penuh kelemahan. Dia juga terlihat seperti orang yang senang menggunakan kekerasan.
Tapi, ini berbeda dengan yang aku kira. Walaupun sedang berbaring tengkurap dan benar-benar tidak bisa bergerak, serangan dari ayunan sebuah tangan hitam keluar.
Aku berhasil menghindarinya dengan jarak yang tipis tapi cakar beracun menembus si priest gendut.