Sunday 10 July 2016

1-9. Mari Berdansa dengan Iblis! [Bagian Pertama]

Satou di sini. Menemukan ketidakmampuanku, Satou.

Iblis sungguhan itu sangat menakutkan.

Terutama raungannya!

Tolong coba dengarkan auman singa sambil berdiri dekat dengan kandangnya di kebun binatang. Tidak masalah seberapa aman kamu sebenarnya, kalau hatimu tidak siap, hal yang menakutkan tetap saja menakutkan.






Aku datang ke atap sebuah gedung di mana alun-alun dapat terlihat.
Dari sini aku bisa melihat si iblis dan lusinan prajurit mengelilinginya. Ditambah lagi, prajurit dari gerbang melindungi magician di belakang mereka.
Mungkin para ksatria melihat kesempatan untuk menyerang, pasukan berkuda bergabung ke formasi dengan para prajurit di belakang.

Si iblis menjadi korban tusukan tombak dan panah dari prajurit di belakang.
Sepertinya si iblis hanya bermain-main.
Serangannya tidak berpengaruh apa-apa, dia menangkap prajurit-prajurit yang menyerangnya dan terlihat menikmati mematahkan tulang-tulang mereka.

Jika si iblis adalah keberadaan yang sama dengan yang muncul pada zaman dulu, para prajurit pasti merasakan ketakutan yang dalam dan kemarahan saat melihat teman-tamannya terbunuh.

“Nah, ini bagus karena aku datang, tapi tidak ada ruang untuk ikut campur dalam pertarungan jarak dekat.”

Penampilanku berbeda dengan apa yang aku gunakan tadi, sekarang aku menggunakan jubah yang lusuh dengan tudung. Karena aku tahu ini akan jadi kotor, aku tidak menggunakan yang mahal.

Aku keluarkan magic gun dari dadaku {TLN: Kantong di dada}. Ini bukan tipe handgun, tapi yang menyerupai rifle dengan teropong besar.
Si iblis bergerak di kejauhan 300 meter, jadi agak sulit untuk membidik.

Tepat saat prajurit mundur, para magician menggunakan magic yang mengubur badan bagian bawah iblis ke tanah.

Aku tarik pelatuknya pada kesempatan bagus ini saat si iblis tidak dapat bergerak.

Dan meleset.

Tampaknya aku terlalu tegang saat menarik pelatuk dan arah tembakannya turun sedikit. Untungnya aku tidak mengenai prajurit.

Si iblis terus menerus terkena serangan magic api dan petir, tapi dilindungi barrier, dia sepertinya tidak terkena damage sama sekali.

Saat iblis berhenti bergerak aku tembakkan magic gun dengan bertubi-tubi, di atur pada pengaturan terendah.

Tembakan ketiga akhirnya kena! Di samping iblis ada ukuran yang muncul {TLN: HP & MP bar kaya di game gitu} dan berkurang sedikit.

“Apa ini, game?”

>[Mendapatkan Skill Shooting] {TLN: Menembak}
>[Mendapatkan Skill Aiming] {TLN: Membidik}
>[Mendapatkan Skill Sniping] {TLN: Menembak dari jarak jauh}

Di sudut pandangan aku, ada jendela log kecil menampilkan pesan mendapatkan skill.

Memalingkan penglihatan adalah gerakan buruk. Tanpa ada waktu untuk menghindar, sambaran petir yang dikirim oleh iblis mengenai aku. Setelah mengenai aku dengan keras, petirnya menyambar tempat aku berdiri, dan atap gedungnya hancur.

>[Mendapatkan Skill Lightning Magic: Demon] {TLN: Sihir petir: Iblis}
>[Mendapatkan Skill Lightning Resistance] {TLN: Perlawanan terhadap petir. Intinya mah kebal petir}
>[Mendapatkan Skill Paralyze Resistance] {TLN: Perlawanan terhadap kelumpuhan}
>[Mendapatkan Skill Pain Tolerance] {TLN: Toleransi rasa sakit}

“Ouch ouch, tangan dan kaki aku kesemutan.”

Kalau menurutku, ini terasa seperti kesemutan setelah seiza. Saat aku melihat ke ukuran HPku, aku mendapat 5 poin damage.

Oh iya, aku belum memeriksa level iblisnya...
Aku menyesal sebentar.

“Seberapa mudah marahnya dia?”

Untuk sekarang, mari cepat lihat hal-hal yang penting. Suku Iblis, level 62, skill [Lightning Magic: Demon], [Wind Magic: Demon], [Darkness Magic: Demon], [Fighting], [Flight].
torablue.blogspot.com
Aku singkirkan runtuhan gedungnya. Sepertinya aku tidak dikejar.

>[Mendapatkan Skill Self-Healing] {TLN: Penyembuhan diri}

Saat aku melihat ke HP bar, sebelum aku sadari, sudah penuh kembali. Penyembuhan alami huh?

Aku pindah ke gedung lain dari gang belakang.
Aku masukkan skill poin untuk [Pain Tolerance], [Lightning Resistance], [Paralyze Resistance], [Shooting] dan [Self-Healing] sambil bergerak.

Aku menemukan gedung tingkat 3 berjarak 100 meter dari gedung sebelumnya. Aku melompati tembok menuju ke atap.

Karena jumlah prajurit yang mengelilingi iblis sudah berkurang menjadi kurang dari setengah jumlah awal, cara untuk menyerang iblis bertambah untuk aku.

Aku keluarkan busur dan anak panah dari storage dan membidik si iblis. Aku tidak pernah menggunakan panah sampai sekarang, tapi karena skill sniping dan shooting yang tadi, aku entah bagaimana mengerti cara membidiknya.

“Bidik dan tembak!”

Aku membidik dengan baik, dan saat si iblis berhenti... tembak.

Dan meleset.

Tangan yang menarik panah sakit.

Setelah itu, tidak masalah berapapun aku tembak, tidak ada yang kena. Walaupun aku mengerti bagaimana cara menembakkan panah, tidak ada hasilnya.

Prajurit yang mengelilingi iblis menjadi sedikit.
Aku menemukan rute di mana aku bisa mendekati iblis itu dengan diam-diam, setelah menandai peta aku turun dari atap.

Aku melengkapi diri dengan tombak milik scale tribe.

Kalau aku tahu ini akan terjadi aku sudah memesan amor kulit.

Memegang tombak dengan kedua tangan, aku bersembunyi di bayangan.

>[Mendapatkan Skill Spy] {TLN: Mata-mata}

Karena aku mendapatkan skill yang terlihat berguna, aku langsung masukkan skill poin ke skill ini.
Ada beberapa kereta besar yang terbalik di jalur menuju iblis. Aku menuju ke sana. Saat aku aktifkan skill spy, suara langkahku menghilang. Mungkin ini hanya imajinasiku.

Raungan iblis dapat didengar dan para prajurit yang terkena petir.
Raungan itu sepertinya prosedur untuk mengeluarkan magic.

Saat perhatian iblis teralihkan, aku dekati dia dan menusukkan tombak dari belakang!
Stab! Dengan suara tidak enak seperti itu, sensasi mengoyak daging sungguhan tersampaikan ke tanganku.
Aku yang penakut, langsung melepaskan tangan dari tombak.

Tangan dan kakiku gemetar.

Ekor si iblis menyerangku yang tidak bergerak dari titik buta, menerbangkanku sejauh 3 meter. Aku berhenti di rongsokan kereta setelah berguling di tanah.

>[Mendapatkan Skill Surprise Attack] {TLN: Serangan kejutan}
>[Mendapatkan Skill Spear] {TLN: Tombak}
>[Mendapatkan Skill Shock Resistance] {TLN: Perlawanan Kejutan}

HP aku hanya berkurang 1 poin. Tetapi, aku tidak tahu apakah ini karena kegembiraan atau ketakutan aku dari pertarungan jarak dekat aku yang pertama, kaki dan tanganku yang gemetar tidak berhenti. Untungnya si iblis mengalihkan perhatiannya pada para ksatria yang memulai kembali serangannya, aku mengambil nafas berkali-kali.

Gemetarnya berkurang sedikit.

>[Mendapatkan Skill Fear Resistance] {TLN: Fear=rasa takut}
>[Mendapatkan Skill Reckless Courage] {TLN: Keberanian yang ceroboh}

Aku melengkapi diri dengan pedang dan perisai yang terbuat dari perunggu di bayangan rongsokan. Aku diamkan pedang di sarungnya dan memasukannya ke ikat pinggang. Biasanya orang menggunakan gantungan metal atau sabuk khusus untuk memegangnya tapi mau bagaimana lagi soalnya aku tidak punya. Mari beli nanti.

Aku juga menyiapkan busur dan anak panah. Ini panah dengan ujung tulang. Iblisnya hanya sedikit lebih jauh dari 10 meter, tapi aku tidak yakin aku bisa mengenainya.

Si iblis mengangkat seorang prajurit yang menyerang dan melemparnya ke para ksatria.
Aku cocokkan waktunya dengan lemparannya dan berlari mendekat. Menembakkan panah tanpa jarak dengan diam-diam.

>[Mendapatkan Skill Bow]

Aku segera membuang panahnya, dan menebas dengan pedang saat aku mengeluarkan pedangnya.
Pedang kecilnya pecah. Untuk memecahkan perunggu dengan satu serangan...

>[Mendapat Skill Iai] {TLN: Iai=Mengeluarkan pedang dari sarungnya lalu langsung menebas musuh. Biasanya pakai katana. Ingat Kenshi dari Samurai X}
>[Mendapatkan Skill One-handed Sword] {TLN: Pedang Satu Tangan}

「▼▼ ▼▼▼▼ ▼▼▼▼▼▼▼!!」

Sambil mengutuk dengan kata-kata tidak jelas, si iblis menyerang dengan cakar beracunnya.
Aku langsung memutuskan untuk menerima serangan dengan perisai tapi serangannya juga datang dari sisi lain, keputusan datang dengan singkat, menggunakan pedang yang rusak untuk menahan.
Tentu saja, benda seperti itu tidak bisa menahan serangan dan pecah dengan satu serangan dari cakar beracun.

>[Mendapatkan Skill Demon Language] {TLN: Bahasa iblis}
>[Mendapatkan Skill Poison Resistance]

Aku ingin langsung mengaktifkan skill Poison Resistance, tapi tidak ada waktu luang untuk mengoperasikan menu di medan tempur.
Aku mencegah cakar beracun datang dari sisi lain dengan perisai, dan melempar pegangan yang ada di tanganku ke si iblis.

>[Mendapatkan Skill Shield]
>[Mendapatkan Skill Throwing]

Saat mencoba mengeluarkan senjata dari bayangan mantelku, aku mengabaikan pertahananku, dijatuhkan oleh ekor iblis, aku berguling.
Ditambah lagi, kakinya mengejar dan menginjak-injak.

Fumu! Fumu! Fumu! 3 gelombang injakan datang bertubi-tubi, badanku akhirnya lepas dari serangan setelah serangan ke-4.

>[Mendapatkan Skill Evasion] {TLN: Menghindar}

Menendang tanah dengan postur aneh, aku mengambil jarak dari si iblis. Akhirnya mendapat waktu, aku masukkan poin ke [Evasion], [Shield], [Poison Resistance], [Shock Resistance] satu demi satu.
torablue.blogspot.com
Ditutupi mantel, aku ambil sebuah dagger {TLN: pisau belati} dan pentungan dari kayu bakar dari storage. Aku sisipkan daggernya di sabuk, dan memegang pentungannya.

Entah bagaimana aku merasa bahwa pandangan yang merendahkan ada di wajah si iblis. Apakah si iblis memiliki kemampuan menyembuhkan diri? HPnya pulih kembali. Tidak ada skill semacam itu di kolom skillya, apakah itu karakteristik khusus ras?

Dari sudut pandang mataku, aku melihat para ksatria menyiapkan serangan berikutnya.
Aku dengan hati-hati mengukur jarak sambil menyiapkan pentungan.

Menghiraukan serangan ksatria, si iblis menaruh perhatiannya ke sini.

Aku melompat dan menyerang dengan pentungan ke dada si iblis. Pentungannya hancur saat menyentuh tubuh hitam si iblis.
Aku menahan serangan cakar beracun si iblis dengan perisai, menghindari sapuan ekor dengan gerakan minimal dan melompat.
Aku menyerang dengan dagger. Si iblis tidak dapat menghindarinya tapi bisa menangkisnya dengan cakar.

>[Mendapatkan Skill One-Handed Stick] {TLN: Stick=Tongkat}
>[Mendapatkan Skill Dagger]
>[Mendapatkan Skill Parry]

Ksatria-ksatria mulai berlari ke arah kami, saat mereka mencapai tengah alun-alun, aku membuat iblisnya terhuyung-huyung dengan menabrakkan perisai padanya.

>[Mendapatkan Skill Shield Bash]

Para Ksatria menyerang sekali kemudian mundur, lalu ksatria lain melakukan hal yang sama, menusuk tombaknya lalu mundur.

>[Mendapatkan Skill Cooperation]

Dari formasi 3 orang, yang terakhir gagal mundur karena serangan ekor iblis. Kuda dan orangnya terjatuh.
Aku tendang si iblis yang mencoba membunuh si ksatria dari sisinya!

>[Mendapat Skill Kicking]

Aku mengambil tombak dengan ujung yang rusak dekat kakiku yang dijatuhkan prajurit dan menaruh kembali dagger di sarungnya. Seperti yang kuduga, jangkauan dagger terlalu pendek jadi mudah untuk ditangkis, ini menyulitkan.

Aku menghindari si iblis dengan menggunakan tombak dengan ujung yang rusak agar para ksatria dan prajurit yang terjatuh dari kudanya bisa mundur.
Saat menangkis aku juga menyerang beberapa bagian dari kaki iblis, terkadang memukul tangannya dengan hati-hati agar tidak membuat ini menjadi pertarungan bertahan sepihak.

>[Mendapatkan Skill Two-Handed Stick]

Tombaknya akhirnya rusak setelah menjadi korban cakar beracun.

Mata iblisnya menyala!
Karena aku mendapat firasat buruk tentang itu, aku naikkan perisai dan meletakkan seluruh badanku di bayangan mantelku. Mungkin ini semacam serangan pandangan setan. Apakah charm, paralyze, atau petrification? {TLN: pemikat, pelumpuh, atau pembatu.}

Mantel dan perisai berubah menjadi batu!

...Aku berhasil menahannya, hanya mantel dan perisai yang dikorbankan.
Ini mungkin akan berbahaya jika aku bergerak sedikit terlambat.

>[Mendapat Skill Petrification Resistance]

Karena mendekati iblis itu mungkin bisa membatu, sebelum dia datang aku masukkan skill point ke [Parry] dan [Petrification Resistance].

Serangan pembatu mungkin tidak eksklusif untuk iblis saja....






PREV | TOC | NEXT