Tuesday, 25 April 2017

6-32. Mortal Combat dengan Iblis!?

Satou di sini. Untuk pekerjaanku, aku pernah membuat beberapa script sekali pakai, tapi saat aku sudah terbiasa, aku bisa membuatnya kurang dari 10 detik.
Orang-orang baru terkejut saat mereka melihatnya, tapi mereka jadi bisa melakukannya sendiri 1 tahun kemudian. Itu pun kalau mereka masih ada setelah 1 tahun.



“Di mana gadis-gadis itu sekarang?”
“Mereka tepat di luar dinding kota. Sepertinya mereka dikepung zombie.”
“Benar? Kita harus menolong mereka!”
“Ah, kita tidak akan sempat kalau kita lari. Aku akan bantu mereka dengan Remote Arrow.”

Aku bilang begitu pada Arisa, keluar ke balkon yang menghadap kota dan menggunakan magicnya. Aku berubah jadi kostum topeng perak untuk jaga-jaga kalau ada saksi.

“Uwah, henshin? Skill henshin?” {TLN : Henshin = transformasi.}
“Ini hanya skill untuk ganti baju dengan cepat.”

Apa skill ganti baju cepat itu langka?
Sambil merasa aneh karena tegangan Arisa yang aneh, aku siapkan tongkat pendek. Aku tidak masalah walaupun tidak menggunakannya, tapi aku mungkin akan terlihat lebih seperti magician kalau aku menggunakannya. Aku tembakkan 3 tembakan berturut-turut dengan 50 arrow setiap tembakan.


Entah kenapa kepalaku ditepuk dari belakang.

“Ada apa Arisa?”
“Magic itu bukan sesuatu yang bisa ditembak berkali-kali dengan cepat. Saat di depan orang, berikan jarak sekitar 10 detik setiap tembakan.”

Begitu, aku belajar hal baru dari Arisa-sensei.

Untuk sekarang, aku harus mengeluarkan Liza dan lainnya dari bahaya. Aku akan biarkan Liza dan lainnya mengalahkan monster dengan level 20an, jadi mereka akan mendapat EXP, tapi keamanan mereka paling utama.
Aku khawatir pada ksatria dari duke Oyugock di dekat mereka menyaksikannya, tapi mereka mungkin tidak akan mengira magicnya ditembak dari sini, jadi mungkin tidak apa.

Sepertinya tidak ada orang berkeliaran di kota. Walaupun, sepertinya ada pencuri di sana, aku tandai mereka untuk sekarang. Aku akan biarkan mereka walaupun mereka dalam bahaya.

Sepertinya orang yang tidak bergegas ke gerbang istana sedang berlindung di rumah mereka.

Zombie-zombie yang masuk ke kota langsung menuju ke gerbang istana.

Sepertinya baron dan lainnya berhasil masuk ke benteng istana. Walaupun si hero palsu dan ossan sepertinya terluka, karena mereka masih hidup, jadi tidak apa.



“Hey hey, baju apa itu? Cosplay? Kalau bilang dari awal, aku bisa membuat kostum lebih keren daripada baju aneh itu! Sesuatu seperti cosplay komet merah, atau rombongan bangsawan hitam, aku ingin membuatmu mengenakan macam-macam hal~.”

Aku tidak masalah selama itu bisa menyembunyikan identitasku, tapi aku tidak mau jadi mainan Arisa. Dia bilang hal seperti, “Topeng itu memang romantis kan.”, tapi aku abaikan dia.

“Hutannya aneh nanodesu.”

Pochi menarik bajuku.

Itu benar, aku abaikan mereka karena aku khawatir pada keselamatan Liza dan lainya, tapi para raksasa di hutan sedang dalam bahaya.
Untungnya, karena raksasa yang terkena Confusion itu sedikit, sepertinya tidak berakhir jadi friendly fire. Seperti yang kuduga, mungkin mudah untuk yang berlevel tinggi untuk menahan magicnya.

Nah sekarang, sambil aku mengalahkan musuh-musuh yang menyulitkan Liza dan lainnya dengan Remote Arrow, aku keluarkan holy sword kayu dari Item Box.

Aku ingin mencoba seberapa bergunanya ini melawan iblis dalam pertarungan. Sebenarnya, aku ingin menggunakannya melawan iblis kelas teri seperti Splitter, tapi karena senjata ini terlalu mencolok dengan banyak orang menontonnya di dalam, aku menyerah.
Walaupun tidak bekerja, aku bisa menggunakan holy sword yang lain.

“Kamu, jangan-jangan kamu mau pakai pedang kayu itu?”
“Itu benar?”
torablue.blogspot.co.id
Aku jawab wajah menyerah Arisa dengan wajah polos.
Kalau aku bilang aku punya kartu as lain, dia pasti akan mengomeliku dengan, “Bertarung dengan senjata paling kuat dari awal.”
Aku sudah menggunakan holy sword terkuat saat melawan wagahai-kun, tetapi, karena musuh kali ini bukan tipe yang bertarung langsung, tapi bermain kotor, aku takut memikirkan perlawanan dia kalau aku menggunakan sesuatu yang terlalu kuat.



Aku minta Pochi untuk mengawasi area perkotaan dan gerbang istana, saat aku pergi ke balkon yang menghadap hutan.
Arisa mau ikut juga, tapi aku hentikan dia.

“Apa?”
“Ada orang yang punya skill untuk melihat status di hutan. Aku tidak tahu kekuatan skillnya, jadi aku mau menghindari keadaan di mana kita akan terlihat.”
“Kamu sendiri tidak apa?”
“Iya, aku sudah menyembunyikan namaku jadi tidak apa.”
“Na”

Setelah kejadian dengan Zen aku memeriksa skillnya dan sekalian memeriksa Menu lebih jauh, lalu aku menyadari kalau aku juga bisa mengubah namaku di kolom Exchange.
Aku tidak bisa melakukannya tanpa limit tapi, seperti Title, aku hanya bisa menggantinya dengan nama yang aku punya. Dalam kasusku, mereka adalah : [Satou], [Ichirou], [Ichirou Shuzuki], [(Namae Nashi)], satu di antara empat itu. Aku sudah putuskan untuk memakai, [(Namae Nashi)], saat aku berubah jadi topeng perak. {TLN : Namae Nashi = Tidak ada nama.}


“Menu kamu itu benar-benar cheat huh.”
“Begitu ya.”

Walaupun dia tadinya bilang Menu itu biasa saja, sepertinya evaluasinya jadi lebih baik.
Aku pikir kamu juga bisa melakukannya dengan magic art, dan mungkin ada skill seperti [Conceal Name], atau [Alias] di luar sana.

Ditampilkan di radar, indikator menunjukkan kalau iblis-iblis tiba-tiba keluar dari hutan dengan cepat.

Jangan-jangan, serangan dadakan?

Aku langsung buat Remote Arrow dalam kondisi stand by.

“A, apa.”
“Iblis-iblis, mereka keluar dari hutan.”

Mendengar kata itu, Arisa menyiapkan tongkatnya dari tengah ruangan.

Tidak, sepertinya bukan itu. Iblis-iblis itu bukan keluar, tapi dilempar oleh seseorang. Sebagai bukti, bunshin (Splitter) nya musnah saat mereka keluar dari hutan.

Badan asli iblisnya yang terlempar keluar dari hutan melayang di udara sambil menghadap ke hutan.
Aku tidak bisa melihatnya karena terlalu jauh, tapi dia mungkin melayang dengan MP. Saat aku melihat dengan saksama, beberapa skill bisa diaktifkan. Sekalian aku aktifkan saja.

>[Mendapatkan Skill Distant View]
>[Mendapatkan Skill Bird’s Eye]
>[Mendapatkan Skill Seeing at a Distance]

Apa bedanya skill Distant View dengan Seeing at a Distance? Setelah aku tanya Arisa, sepertinya Distant View membuatmu bisa melihat hal yang jauh walaupun masih terlihat kecil, dan Seeing at a Distance membuatmu bisa melihat benda yang jauh jadi terlihat lebih dekat. Sepertinya yang pertama menyempitkan pandanganmu, sedangkan yang terakhir membuatmu bisa melihat detail benda yang jauh.

“Uh, magicku bisa sampai kalau saja dia lebih dekat.”

Aku pikir itu sekitar 2 kilometer.

“Tidak sampai walau pakai Over Boost?”
“Engga, engga, sampai, tapi kalau sejauh itu, kekuatannya akan melemah.”

Sebuah ide muncul di kepalaku, aku keluarkan sebuah bolt dan crossbow dari Item Box. Tentang crossbownya, aku pernah mencoba membongkarnya untuk mengetahui cara kerjanya—karena merakitnya kembali begitu saja itu membosankan—aku modifikasi. Liza tidak bisa menarik crossbownya karena aku modifikasinya terlalu jauh.

“Tunggu, kalau kamu menggunakan panah biasa, walaupun sampai panahnya tidak akan memberi damage yang cukup tahu?”
“Begitu ya?”

Aku potong boltnya jadi dua dengan dagger Troll Slayer. Aku merasa Arisa akan mengomeliku kalau aku menggunakan holy sword untuk itu, jadi aku gunakan ini.

Aku pahat pola yang sama dengan yang ada di holy sword pada setengah bagian bolt dan menuangkan cairan biru yang aku gunakan pada holy sword kayu. Karena aku menaruhnya di Storage, jadi masih segar.

Setelah aku selesai menuangkan cairan birunya, aku letakkan pada stand pemberi MP dan menyelesaikan prosesnya. Ini mungkin hasil dari aku melakukannya sekali hingga aku melakukan semua ini tidak sampai 30 detik.

“Kamu, kamu membuatnya seperti kau punya skill cheat tentang produksi huh.”

Aku letakkan lem di bolt dan memberikan lembaran logam tipis padanya.

Baiklah, holy bolt selesai.
Biayanya sekitar 20% dari holy sword. Ini mungkin lebih berguna dari itu.

Aku masukkan MP ke Holy Bolt.
Karena Arisa memasukkan 100 MP ke holy sword tanpa masalah, pertama aku akan masukkan sekitar 50 MP.

Tidak apa.
Lanjut, 100 MP.

Si iblis sepertinya menyadari cahaya yang muncul dari jendela, dia menengok ke sini.
Untuk mengekangnya, aku membuat Remote Arrow yang stand by mengelilinginya.
torablue.blogspot.co.id
“Iblis bukan musuh yang bisa dikalahkan dengan magic kelas pemula.”
“Ini cuma untuk menahan.”

Oh?

Walaupun aku bilang untuk menahan pada Arisa, HP si iblis perlahan berkurang dari Remote Arrow yang mengenainya. Sepertinya dia tidak punya pemulihan instan seperti No-Life King. Dia mungkin bisa dikalahkan dengan penembakan beruntuk Remote Arrow.

Saat aku masukkan 200 MP pada holy bolt, dia mulai bergetar. Ini pola yang sama dengan tombaknya Liza. Dia mungkin akan meledak kalau aku tambahkan lagi.

Nah sekarang, berapa banyak damage yang akan mengenainya?

Karena Remote Arrow untuk menahannya mengelilingi si iblis seperti kepompong, si iblis melakukan semua yang dia bisa hanya untuk menghindari magic arrownya.

Aku sudah tetapkan targetnya, dan menembakkan holy boltnya.

Lalu, beberapa ratus meter setelah penembakan, holy boltnya membuat ledakan kecil—

“Aah.”
“Mungkin memang mustahil untuk barang yang dibuat buru-buru.”

Dari sana, laju boltnya bertambah cepat dan terbang.

Meninggalkan berkas cahaya biru, boltnya menyedot si iblis—

“Huh?”

Boltnya terbang ke langit sambil meninggalkan beberapa lingkaran yang terlihat seperti kabut hitam.

Akhirnya terlalu antiklimatik, tapi karena log menampilkan, [Short Horn Demon dikalahkan!], aku berhasil mengalahkannya.

Aku menonton kabut hitamnya menghilang sambil menepuk-nepuk holy sword emas kayu yang tidak dapat giliran.

“Hey, bagaimana iblisnya? Apa dia ke sini?”

Dari pandangan Arisa, itu hanya terlihat seperti ledakan kecil.

“Aku sudah mengalahkannya.”

Aku bercanda sedikit, tapi itu tidak sesuai karakterku. Arisa kebingungan. Bagus, baguslah aku tidak menambahkan, “Tehee.”

“Holy weapon benar-benar ampuh melawan iblis huh.”

Aku tipu dia dengan wajah polos.

“Na!? Orang cheat ini~~ giliranku mana~?”

Arisa terduduk di karpet kelelahan, tapi aku tidak akan bilang itu pada dia, jadi orang reinkarnasi dengan unique skill seperti dia, kami sejenis.

Para raksasa meletakkan orang yang terlihat seperti si nyonya muda di atas jalan dinding kota. Aku tidak bisa melihat magic tool dengan skill untuk melihat status yang dipanggil Raka-san atau semacamnya. Dia mungkin bisa menjadi kecil atau transparan.

Aku mendapat firasat kalau ini akan jadi masalah. Aku bawa Arisa dan lainnya menjauh dari tempat ini cepat-cepat.