Friday, 7 July 2017

Selingan: Nama Keluarga Satou

“Nama keluarga ya?”

Aku dipanggil ke kantor Nina-san untuk menentukan nama keluarga untukku karena aku sudah diberikan titel ksatria honorer.

“Bukannya titel bangsawan honorer hanya berlaku untuk satu generasi? Apa nama keluarga itu perlu?”
“Iya, itu memang hanya untuk satu generasi, tapi ternyata ada banyak bangsawan honorer yang terus menghasilkan bangsawan honorer lagi berturut-turut.”
“Walaupun bangsawan honorer terbatas hanya pada satu generasi, kebanyakan dari mereka lebih kaya dari bangsawan yang bangkrut atau bangsawan miskin. Mereka bisa membayar untuk pendidikan anak-anak mereka, dan tergantung wilayahnya, seseorang bisa membeli titel dengan uang.”

Arisa yang selalu berada di ruangan Nina-san saat siang hari ikut mengobrol sambil mengerjakan pekerjaan dokumen dia.

“Jadi seperti itu. Kalau itu berlanjut sampai 10 generasi, maka keluargamu akan diberikan titel chevalier atau baronet normal.”

Lama.

“Mustahil untuk langsung memutuskan kan? Kita akan lakukan dalam 2-3 hari, jadi putuskan dengan hati-hati dalam waktu itu.”
“Aku sarankan Tachibana.”

Kalau tidak salah, nama keluarga Arisa di kehidupan sebelumnya itu Tachibana.

“Aku tidak akan mengambil itu.”
“Benar, kalau tidak salah sudah ada chevalier bernama Tachibana. Tolong periksa kalau sebuah nama bisa dipakai untuk nama keluargamu atau tidak pada petugas sipil Yuyurina. Dia lebih tahu tentang itu daripada aku karena dia mempelajarinya di royal capital.”
“Aku mengerti, kalau aku mendapat kandidatnya, aku akan mengeceknya pada dia.”

Aku sudah bicara pada Yuyurina-san beberapa kali sebelumnya, dia petugas tenang dan pendiam dengan rambut yang dikepang. Aku waspada karena dia rata, tapi untungnya flag tidak berkibar.

Karena aku melihat Karina-jou berjalan di koridor ke arah sini, aku katakan sampai jumpa pada Nina-san dan langsung meninggalkan ruangan.

“Satou-dono, aku mengerti kalau kamu kabur dari Karina-jou, tapi kamu masih seorang bangsawan walaupun tingkat paling rendah. Berhenti keluar dari balkon.”
“Maaf, Nina-sama. Tolong abakan ini.”

Aku melompati balkon ruang kantor Nina-san yang terletak di lantai 3.
Sebagai gantinya, aku mendengar suara Nina-san yang marah pada Karia-jou yang baru sampai sana. Dia masuk tanpa mengetuk lagi huh. Orang yang sangat keras kepala.



Baiklah, nama keluarga huh. Nama yang benar seharusnya Suzuki, dan aku juga akan mengganti namaku menjadi Ichirou Suzuki. Tapi, itu sama saja mengumumkan kalau aku orang Jepang, dan mungkin lebih aman untuk tidak melakukannya.

Kalau aku ambil salah satu titelku, kalau God Slayer, bagaimana kalau [Kamisaki], atau [Kanzaki]?

Satou Kanzaki.

Tidak buruk, tapi akan sulit menjawab Arisa kalau dia bertanya asal nama itu. Klau begitu, dari Dragon Slayer, aku coba ambil kata [Ryu], atau Dragon kalau bahasa barat.

Satou Ryu
Satou Ryuzaki
Satou Dragon
Satou Dragonslayer
Satou Slayer {TLN : Pembunuh Satou??}

Tidak ada yang pas.
Aku berpikir untuk menggunakan nama dari game, tapi karena ada orang yang akan tahu dari mana itu berasal, seperti Arisa atau hero dari Saga Empire, itu sulit.

Bagaimana kalau memakai nama holy sword?

Satou Excalibur
Satou Caliburn
Satou Durandal
Satou Longinus

Ada yang tidak beres.
Bagaimana kalau nama Katana Jepang.

Satou Kotetsu
Satou Muramasa
Satou Kikuichimonji

Kedengarannya tidak enak. Atau malah itu terasa seperti menggabungkan dunia modern dengan drama periode....itu semua ditolak.

Hah, mungkin Satou Satou saja sudah cukup~

Tidak bagus, aku menemui jalan buntu.
Kalau seperti ini terus, aku akan mendapat nama yang aneh. Aku akan pergi dan minta saran pada orang lain untuk mengubah mood.



“Fa-me~?”
“Kura-kura itu enak nodesu!”
{TLN : Nama keluarga = kamei, kura-kura = kame.}

Aku bertanya pada Pochi dan Tama karena posisi mereka paling dekat denganku, tapi mereka bahkan tidak mengerti arti dari [Kamei].
Mereka berdua duduk di sebelah Soruna-jou sambil makan keripik beras yang berbentuk seperti tulang. Belakangan ini, di luar waktu saat mereka berlatih, mereka selalu mendapat camilan dari Soruna-jou di ruang tamu sang baron, atau dari maid-san di ruang tunggu.
Kamu akan gendut tahu?

“Nama keluarga ya? Baiklah, tidak apa kalau menggunakan nama Donan kalau kamu menikahi Karina.”

Soruna-jou berkata dengan nakal. Sepertinya itu adalah nama yang digunakan baron-san sebelum mewarisi nama Muno.

Satou Donan.

Tidak buruk, tapi kalau itu satu paket dengan Karina-jou, aku tidak mau.
Kalau dia jadi agak tenang, aku merasa dia bisa jadi teman, tapi sekarang paling jauh dia hanya kenalan. Tentu saja, aku tidak akan bilang hal mustahil seperti dia bersikap seperti wanita terhormat.

“Aku akan menahan diri karena itu terdengar mengerikan.”
“Ara, masa depan Karina rupanya berbatu huh.”

Aku keluar dari ruangan saat dia tertawa kecil.



“Aku sarankan Nagasaki. Itu adalah nama tuanku sebelumnya.”
“Bagaimana dengan Kishreshgalza? Itu nama keluargaku, seharusnya tidak ada orang yang menggunakan itu.”
“Bornean.”

Itu adalah kata-kata dari Nana, Liza dan Mia berturut-turut.

Satou Nagasaki.
Satou Kishreshgalza.
Satou Bornean.

Tidak.
Atau, Liza, dan Mia, bukannya itu nama keluarga kalian?

“Kalian sedang berbicara apa?”

Lulu yang baru kembali ke kamar menyapa. Mata dia bersinar saat dia mendengar tentang pemilihan nama keluargaku.

“Ara! Nama keluarga ya! Bagaimana kalau Kubooku?”

Kalau tidak salah Kubooku itu nama kerajaan Arisa dan Lulu.

“Seperti yang kuduga, akan buruk kalau aku pakai Kubooku. Itu seperti aku mengajak ribut negara yang menyerang Kubooku.”
“Kalau begitu... Ah, tidak, tidak jadi.”

Lulu yang terlihat seperti sudah memikirkan sesuatu berhenti di tengah jalan. Aku bujuk dia untuk bilang padaku, dan nama [Watari] muncul.

“Itu nama keluarga dari nenekku. Dia dari negeri yang jauh, tapi negara tempat aku lahir melarang semua kecuali bangsawan untuk mempunyai nama keluarga, jadi nama itu tidak dipakai siapa-siapa.

Satou Watari.

Itu terdengar seperti Satori.
Saat aku bilang pada Lulu kalau aku akan masukkan itu dalam daftar kandidat, ketiga lainnya berteriak ‘boo’, jadi aku juga masukkan nama dari mereka bertiga ke dalam daftar. Liza tidak berkata apa-apa, tapi aku bisa merasakannya dari atmosfer dia.



“Bagaimana kalau bertanya pada Yuyurina-dono? Dia seharusnya tahu banyak macam nama keluarga yang sudah punah tahu?”

Aku bertanya pada ksatria Zotor dan Hauto si pengikut, dan walaupun tidak ada nama bagus yang muncul, aku diberi tahu tentang orang yang bisa diandalkan.

Aku periksa map dan menuju ke tempat Yuyurina-jou berada.
Dia ada di ruang makan.

“Keuaha? Naakeuahaya?”
“Maaf mengganggu saat kamu sedang makan.”
“Benar chevalier-sama. Lagipula, ruang makan pembantu itu bukan tempat di mana orang seperti Anda untuk melewatinya.”

Aku memanggil Yuyurina-san yang sedang memenuhi mulutnya sampai penuh seperti hamster, tapi aku langsung diomeli oleh kepala maid yang ada di dekat situ.
Maid-chou-san bilang kalau seorang bangsawan datang mendekat ke area pelayan, mereka akan jadi gugup dan tidak akan bisa menyelesaikan pekerjaan apapun. Aku tidak mengerti tentang bangsawan. Kalau ini adalah sebuah perusahaan, bukannya para eksekutif makan di kantin karyawan juga?

“A-ku-me-ne-mu-kan-mu.”

Haah, orang yang menyusahkan datang. Aku pikir dia akan datang sedikit lebih lama, tapi sepertinya dia ambil jalan pintas. Aku sadar dia mendekat, tapi aku tidak bisa kabur karena aku sedang diomeli oleh maid-chou-san.

“Sekarang! Ayo kita bertarung seperti biasa desuwa! Aku akan mengenaimu hari ini!”

Karina-jou mengambil kuda-kuda sambil berkata begitu.
Dia jadi sangat hebat dalam seminggu ini. Mungkin karena pengalaman gulat dia denganku, dia mendapat skill [Fighting] level 1.

Tentu saja, kita belum pernah benar-benar bertarung selama ini.

“Karina-sama! Tolong pertimbangkan tempatnya!”

Maid-chou-san berteriak. Karina-jou, kamu seharusnya lebih sadar tentang sekitarmu. Dia memang kerabatnya Toruma (Ossan) dalam hal ini.

Pada akhirnya, aku tidak bisa memakai nama dari bangsawan yang sudah punah dari apa yang aku dengar dari Yuyurina-san. Sepertinya aku butuh izin dari Parlemen Puncak di Royal Capital sebelum menggunakannya.



“Jadi, sudah diputuskan?”
“Aku belum menemukan yang bagus.”
“Yaa, itu sesuatu yang akan mengikutimu seumur hidup. Seseorang tidak bisa memutuskannya dengan cepat huh.”

Aku belum memutuskan nama keluarga setelah tiga hari yang dijanjikan. Ada Yuyurina-san yang datang membawakan beberapa dokumen untuk Arisa, dan entah kenapa, Karina-jou ada di kamar Nina-san.

“Apa~? Kamu kebingungan karena nama keluarga? Kalau begitu, aku punya satu yang bagus.”
“Nama macam apa itu?”
“Hmm~ ba-gai-ma-na-yaa.”

Karina-jou bertingkah angkuh. Menyebalkan.

“Nina-san, maaf, tapi tolong tunggu beberapa hari lagi.”
“Mau bagaimana lagi huh.”
“Kalau begitu, kalau belum ada setelah dua hari lagi, namanya Tachibana, oke.”

Arisa, kamu benar-benar mau membuat nama keluargaku Tachibana huh?

“Tunggu~ tolong jangan abaikan aku?”
“Maaf, aku lupa.”

Dia tidak mudah berkecil hati huh.

“Bagaimana dengan Pendragon? Itu nama Yuusha-sama. Orion Pendragon-sama.”
“Bukankah itu karakter fiktif?”
“Benar. Dia adalah hero dari cerita yang aku suka. Itu adalah cerita tentang seorang hero yang pergi mengembara mengendarai naga, melewati tujuh cobaan dari dewa, dan akhirnya mengalahkan raja iblis.”

Cerita Raja Arthur dicampur dengan mitos Yunani.

“Dia mengendarai seekor naga ya.”
“Iya, dan bukan Wyvern, tapi Welsh Dragon.”

Aku pikir ayah dari Raja Arthur adalah Pendragon. Apa dia hero yang mengalahkan naga?
Nama itu mungkin bagus. Lagipula aku punya Excalibur, bahkan aku mungkin akan mengganti nama jadi Arthur, seperti Arthur Pendragon.

Setelah itu, aku kebingungan tentang nama keluarga selama dua hari berturut-turut.



“Kalau begitu, kita mulai. ■■ Name Order.『Satou Pendragon』."

>[Mendapatkan Skill Name Order]

Aku mendapatkan nama baru dan skill Name Order dari Yuyurina-san.

Setelah itu, aku pastikan dengan Batu Yamato, dan sebuah ID baru disiapkan untukku. Tidak seperti untuk masyarakat umum, itu adalah sebuah pelat perak dengan huruf yang diukir. Aku diberi tahu bahwa aku harus memberinya fixture magic di wilayah duke nanti.

Kali ini, aku sudah mengganti nilai-nilai di kolom Companion sebelum aku menyentuh Batu Yamato.

Aku tingkatkan level dan skillku untuk membuat seakan aku terlihat bisa melakukan support dari belakang, walaupun agak tidak bisa diandalkan dan bergerak agak cepat. Aku sudah konsultasi pada Arisa tentang ini sehari sebelumnya.

“Fufufu, Karina Pendragon tidak terdengar buruk.”

Aku mendengar kata-kata yang berbahaya, tapi aku abaikan.

“Arisa Pendragon terdengar seperti Arthur, tapi kedengarannya bagus.”

Arisa menyengir, membuat mulutnya terlihat seperti gelombang.

“Ehehehe~ akan bagus kalau aku dipanggil Lulu Pendragon suatu hari nanti”

Lulu, kamu juga huh.
Tentu saja, Lulu hanya bicara pada dirinya sendiri. Kalau aku tidak punya skill [Straining Ears] aku tidak akan mendengarnya.

“Pochi Pendragon nanodesu.”
“Tama Pendragon~?”


Pochi dan Tama memberi selamat sambil berlarian di sekitarku.

“Mwuu, Bornean.”
“Goshujin-sama, Anda hebat.”
“Master. Master Pendragon. Yang mana yang harus aku pakai?”

Mia sepertinya belum menyerah. Di sampingnya, Liza mengatakan sesuatu yang terdengar seperti seorang penjaga.
Aku jawab, “Master saja tidak apa.”, pada pertanyaan Nana.

“Kalau begitu, Chevalier Satou Pendragon, tolong rawat aku dari sekarang.”
“Bai, Viscount Nina Rottol.”

Nina-san menawarkan tangannya, dan kami berjabat tangan. Ini pertama kalinya aku tahu kalau ada budaya jabat tangan di dunia ini.
Sambil menggenggam tanganku, Nina-san memberiku PR lagi.

“Berikutnya, kamu harus memutuskan simbol keluargamu sebelum kamu berangkat.”

Sekarang simbol huh...

Di hari berikutnya, aku belajar bersosialisasi dengan orang kelas tinggi dari sang baron dan para pelayan pria, dan heraldik dari Yuyurina-san. {TLN : https://id.wikipedia.org/wiki/Heraldik }
Tidak perlu dikatakan lagi kalau aku mendapat skill [Social] dan [Heraldy] dalam waktu itu.

――――――――――――――――――――――
Nama : Satou Pendragon
Ras : Manusia
Level : 30
Afiliasi : Wilayah Baron Muno dari Shiga Kingdom
Pekerjaan : Tidak ada
Rank : Chevalier
Titel : None
Skill :
[Magic Art]
[Evasion]
[Training]
[Blacksmith]
[Woodcraft]
[Cooking]
[Arithmetic]
[Estimation]
[Social]
[Heraldry]

Hadiah and Hukuman:
[Medal Safir dari Wilayah Baron Muno]
[Ranking Pertama dari Pasukan Baron Muno]
[Medal Penghargaan dari Penduduk Muno]

Aku sudah atur parameter ini di kolom Companion.
Mereka lebih tinggi dengan tidak wajar dibandingkan ID dari kota Seryuu, tapi karena aku tidak pernah menunjukkannya saat aku masuk kota Muno, mungkin tidak apa.

Aku buat jadi level 30; menjadi lebih tinggi dari rata-rata tidak akan membuatku diremehkan dan juga tidak terlalu tinggi untuk ditakuti.
Karena aku sudah terlihat melakukan pekerjaan besi dan kayu di dalam kereta, aku sudah memasukkan skillnya agar tidak terlihat aneh.
Aku juga menambahkan memasak karena para pelayan sudah melihatku membuat macam-macam makanan.
Social dan Heraldry terdengar -seperti bangsawan-, jadi aku tambahkan.

Dua medal dari wilayah baron sepertinya diberikan karena menyelamatkan wilayahnya. Sepertinya kedua medal itu hanya diberikan pada orang yang sudah melakukan hal yang menakjubkan.
Medal yang terakhir diberikan padaku oleh orang-orang berpengaruh dari kota.



PREV | TOC | NEXT