Sunday 4 June 2017

Selingan: Pelayan Istana Muno

“Kalau begitu tidak ada yang keberatan, kita akan ganti menggunakan baju yang disarankan Arisa-dono mulai musim semi ini.”

Setelah kepala maid bilang begitu, 20 maid di dalam ruangan langsung bersorak gembira.
Tapi, aku pikir itu wajar. Itu adalah baju yang amat sangat imut yang tidak bisa dibandingkan dengan baju kerja abu-abu polos yang sudah kita pakai sampai sekarang.

“Anoo, maid-chou.” {TLN: Pemimpin atau kepala. Kaya ‘taichou’, ‘bucchou’, dll}

Saat aku melihat ke orang yang bertanya, bukan hanya aku, wajah semua orang jadi kaku.
Itu adalah Meeda yang selalu mengatakan hal-hal yang tidak perlu di waktu yang buruk.

“Apa ada biaya untuk membuat baju yang terlihat mahal itu untuk semua orang? Kalau ada biaya tambahan, maka aku akan lebih senang kalau dijadikan bonus.”

Aku senang uang juga, tapi tidak mungkin bonus akan keluar.
Setelah maid-chou memelototi Meeda dengan mata yang seperti es, dia menjawab dengan serius.

“Tidak ada biaya tambahan.”

Apa kamu bilang!?

“Chevalier Satou-sama akan menanggung semua biaya untuk produksi satu set seragam maid lengkap dengan apron untuk semuanya.”

Uhya, kalau untuk 20 orang, berapa banyak koin emas ya?
Aku sudah menebak setelah melihat rambut dan perlengkapan Pochi-chan dan yang lain, tapi dia benar-benar kaya huh. Apa yang dia lihat dari tempat bangsawan miskin ini sehingga dia bekerja di bawahnya?

Mungkin dia benar-benar mengincar dada Karina-sama?
Hancurlah kau pencinta dada besar.





“Makan malam hari ini apa ya~.”
“Haa, aku lapar.”

Teman kerjaku, Talna, dan aku masuk ke ruang makan. Karena pekerjaan siang hari terulur, makan siang kami jadi tertunda.
Biasanya makan malam kami hanya terdiri dari kentang rebus dan sup bergaram, tapi wajar saja kalau kami sangat menunggunya selama seminggu terakhir.
Pochi-chan dan lainnya berkata, “Mangsa nanodesu~.”, dan pergi berburu burung dan binatang lainnya. Mereka membuat pemburu profesional malu, tapi apa semua demi-human sehebat itu?

“Oh, Talna, Erina. Kalian datang di waktu yang tepat.”

Tuan dari dapur, Gelt-obasan, memanggil kami.
Oh!? Kalau dia di sini berarti itu!

“Jangan-jangan, checalier-sama sedang memakai dapurnya?”
“Itu benar, sepertinya dia sedang mencoba membuat masakan bernama Karaage atau semacamnya.”

Yes!
Mataku dan Talna bertemu, penuh dengan kegembiraan.
Sangat disayangkan kalau kami diusir dari dapur karena membuat keributan.

“Hey hey, Gelt-san.”
“Aku tahu, tunggu sebentar lagi.”

Jadi bahkan Gelt-san juga menunggunya.
Saat pintunya dibuka, gadis budak Chevalier-sama membawa sebuah piring dengan gumpalan coklat tua kecil di atasnya. Nama gadis ini siapa ya? Lili bukan ya. Wajahnya sayang sekali, tapi dia gadis yang baik tanpa tingkah laku aneh.

“Terima kasih karena saran dari Gelt-san, hasilnya jadi enak. Umm, walaupun ada beberapa percobaan Chevalier tercampur, silakan dicoba.”
“Yeah, maid-maid kelaparan di sana akan memakannya, tidak masalah.”
“Yup yup, kalau masakan Chevalier-sama, aku akan makan berapa pun banyaknya.”
“Yep yep, aku iri pada kalian yang bisa memakannya kapan saja.”

Aku tusuk karaagenya dengan garpu dan membawanya ke mulutku. Ini agak berani bagiku karena ini pertama kalinya aku makan makanan ini, tapi ini masakan Chevalier, pasti rasanya enak.
Aku masukkan ke mulutku dan menggigitnya. Panas. Tapi, enak. Ini berbeda dengan daging panggang atau rebus. Apa ini ya, aku pikir dalamnya itu daging ayam, tapi aku tidak yakin apa benda renyah di luarnya. Tapi, ini enak.

Saat aku ini makan satu lagi dan menggerakkan garpunya ke piring, sudah tidak ada sisa lagi.

“Erina, kamu makannya banyak ya.”
“Mou, Erina, aku juga mau makan lagi.”

Oops, aku berpikir untuk makan satu lagi, tapi aku sudah menghabiskan setengah piring sendirian.
Lili, tertawa kecil. Tawaan itu pasti karena dia berpikir cara makanku mirip dengan seseorang. Aku pikir begitu.





“Makanya jalan singkatnya adalah meningkatkan pendapatan dengan meningkatkan populasi.”
“Walaupun kamu bilang begitu, apa yang harus kita lakukan dengan asupan makanan?”
“Kita kembali ke pembicaraan kita yang tadi untuk itu. Kita atur kembali lahan di kota yang luas tapi tidak berguna ini, dan letakkan ladang di dalamnya seperti kota Seryuu. Berdasarkan survei Goshujin-sama, seharusnya bisa membuat ladang di 70% bagian kota.”

Aku letakkan teh dan camilan di tempat yang tidak mengganggu Arisa-jou dan konsul Nina yang sedang berdiskusi dengan panas.
Tapi, gadis ini benar-benar tidak seperti berumur 10 tahun.
Untuk bicara politik pada tingkat yang sama dengan Nina-sama, dia pasti seorang jenius. Bahkan Nina-sama dan Baron-sama memanggil dia dengan honorifik [dono] walaupun dia budaknya Chevalier. Ditambah lagi, sepertinya prototipe dari seragam maid yang baru itu dibuat oleh dia, orang menakjubkan memang menakjubkan di bidang apapun. Dewa itu tidak adil.

“Berapa lama dia mau tidur? Arisa-dono, bukankah kamu membuat tuanmu bekerja terlalu keras?”
“Tidak laah, kami juga tidur bersama hari ini.”

Bahaya, aku hampir membuat suara saat meletakkan cangkirnya.
Apa? Orang itu tidur bersama dengan anak ini. Ternyata target dia bukan hanya istri cantik dengan rambut pirang dan dada besar, tapi juga gadis kecil ini. Itu tidak terduga.





“Erina, kamu mundur. Talna, jangan menahan diri.”

Hari ini, kamu berlatih bersama anggota baru di dalam kota. Talna dan aku pada awalnya prajurit, tapi mereka sedang mencari orang yang bisa melawan pencuri dari pasukan baron, jadi kami berganti pekerjaan menjadi maid dan penjaga untuk para wanita.
Apa karena itu kami tidak terlalu merasa sedih saat mendengar pasukan baron hampir musnah. Kalau aku tidak berganti pekerjaan, aku akan menjadi zombie dan jadi gepeng di bawah kaki raksasa.

“Tou! Nanodesu.”
“Nyu~ naif~?”

Di tempat yang agak terpisah, Pochi-chan dan Tama-chan sedang bertarung menggunakan pedang kayu.
Kecepatan lari Pochi-chan menakjubkan, tapi Tama-chan yang bisa menghindarinya juga menakjubkan. Kalau 1 lawan 1, Zotor-kyou memang lebih kuat, tapi kalau 2 lawan 1, mereka mungkin akan menang. Walaupun mereka sangat imut, sasuga beastkin.

Yaa, mereka berdua masih jauh.

“Baiklah, aku akan menyerang.”
“Yosh, serang kapan saja.”

Wanita scalekin menusukkan tombaknya bersama dengan cahaya merah sambil berteriak dengan penuh semangat bertarung. Zotor-kyou menepisnya dengan perisainya dan tombaknya meleset.
Si wanita scalekin sepertinya sudah membaca itu dan menyerang dengan ujung lain tombaknya mengarah pada lengan Zotor-kyou, tapi ditepis dengan pedangnya.
Level pertarungan mereka berdua terlalu berbeda sehingga aku tidak bisa membuatnya sebagai pedoman. Atau malah, kenapa mereka menggunakan senjata magic untuk latihan?

“Aku menemukanmu! Kamu harus bertarung denganku hari ini!”

Ah, lagi.
Cara Karina-ojousama mengutarakan cintanya terlalu kekanakan.
Chevalier-sama yang menyemangati Pochi-chan dan lainnya terkena tantangan bertarungnya.

Yaa, dada itu yang berayun sesuka mereka sangat populer di antara prajurit laki-laki.... Mou, tolong lepas saja.

Gerakan Karina-sama berbeda dari yang dulu, itu sudah bukan di alam manusia lagi. Sepertinya efek dari magic tool menakjubkan yang disebut artefak atau semacamnya.

Tapi kalau begitu, Chevalier yang selalu bisa menghindari semua serangan itu, bukankah dia ternyata cukup hebat?





Sambil disembuhkan oleh suara suling dari suatu tempat, aku mengerjakan cucian. Aku tidak tahu siapa yang memainkannya, tapi melodinya bagus.

Bersama dengan melodi, aroma manis yang enak tercium.
Kuh, tolong hentikan baunya karena aku kelaparan.

Saat aku menengok, ada gadis elf yang memegang suling di satu tangannya. Dia salah satu selir Chevalier-sama kalau tidak salah. Walaupun orang itu terlihat tidak berbahaya, dia menyimpan tujuh istri dan selir untuk dia sendiri.

Sesuatu berbau enak, sepertinya itu berasal dari benda seperti roti yang gadis ini pegang di tangan satunya.

“Liur.”

Aku lap air liurku dengan panik setelah gadis elf itu memberi tahu.
Maaf~ baunya enak sekali soalnya

Sambil berkata “Nn.”, si gadis elf memberiku sebuah roti tipis. Aku tidak tahu kamu bicara apa dengan kata itu. Aku penasaran apa semua elf sependiam ini?
Kalau dia tidak melanjutkan dengan “Gigit”, aku tidak akan mengerti apa yang dia katakan sampai akhir.

Aku gigit ujung rotinya sambil berhati-hati agar tidak membuka mulutku terlalu lebar.

E-na-k--!

Apa ini. Ini teralu enak. Walaupun karaage waktu itu juga enak. Aku tidak mengerti bagaimana menyampaikannya. Ini lembut dan manis, ah, aku ingin tahu lebih banya kosakata. Sepertinya ini disebut crepe.

“Terima kasih, ini sangat enak. Ini buatan Chevalier-sama kan?”
“Nn.”

Begitu, jadi memang benar dia.
Apa aku harus benar-benar mencoba menikah ke keluarga kaya? Aku tidak apa jadi yang kedelapan.





“Erina, apa kamu kosong sekarang?”
“Yup, aku hanya perlu melipat cucian-cucian ini.”
“Kalau begitu abaikan dulu itu, tolong keluarkan keretanya.”
“Un, tidak apa. Petugas mana yang mau keluar?”
“Sepertinya Chevalier-sama ada urusan di kota.”

Ooh, ini kebaikan dari surga!

“Serahkan padaku, aku akan siapkan keretanya dengan cepat di pintu masuk.”
“Tolong ya.”

Aku naif.

Dia akan bersama dengan istrinya saat dia keluar. Satou-sama tidak sendirian, dia bersama dengan Nana-sama, istrinya.
Sayangnya, rencana untuk menikahi orang kaya sepertinya tidak akan bisa terwujudkan dalam waktu dekat.