Monday 13 March 2017

6-9. Orang-Orang di Wilayah Baron Muno (1)

Satou di sini. Sulit bekerja di bawah atasan yang tidak bisa bekerja. Walaupun, mungkin atasan berpikir sebaliknya...
Kalau hanya pekerjaan maka kamu cukup pindah tempat bekerja, tapi orang-orang wilayah tidak bisa melakukannya.



Kami baru memasuki wilayah baron Muno, jadi aku lakukan [All Map Exploration] seperti biasa.

Sepertinya ada markas tentara di jalan agak jauh ke depan. Ada 20 tentara di sana dengan level dari 3-7. Setelah dari tempat itu ada dataran dengan gunung-gunung kecil dan hutan tersebar. Areanya lebih luas dari earldom Kuhanou. Tetapi, populasinya hanya sekitar 40.000, sekitar 1/3 dari kota Seryuu.

Hanya ada satu kota besar di wilayahnya Baron, sedangkan sisanya adalah desa kecil dengan orang kurang dari 1000 orang di setiap desa. Kota di mana baron tinggal diisi dengan 20.000 orang dan sepertinya disebut kota Muno.

Di kota Muno itu, ada sebuah iblis. Level 30. Bersembunyi di kota berarti mungkin dia melakukan hal yang mencurigakan. Karena terlihat menyusahkan, aku akan menjauh sebisa mungkin dari tempat itu.
Tapi, bukannya Arisa bilang kalau iblis yang sudah menyeberangi dunia itu kelas eksekutif? Aku pikir dia bukan eksekutif dengan level itu. Aku penasaran apa iblis bisa dilahirkan di dunia ini?

Berikutnya, aku periksa monster di daerah ini. Tidak ada level kelas rendah, di sisi lain, ada beberapa monster lewat level 10 di macam-macam tempat. Bahkan di dekat sini, ada sebuah monster dengan level 24 bernama War Mantis yang bersembunyi.

Ditambah lagi, ada hal yang menarik, walaupun mereka bukan monster, di hutan dekat kota Muno—sebuah hutan besar dengan diameter 30 kilometer, dengan jarak terdekat 20 kilometer—ada wood giant di dalamnya. Walaupun hanya ada 10 wood giant, yang paling kuat ada pada level 39. Level mereka rata-rata 30.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ada banyak pencuri. Walaupun aku sudah memperkirakannya, kebanyakan berkelompok 10-30 orang. Grup terbesar punya sekitar 200 orang. Sepertinya mereka membangun markas mereka di pinggir luar hutan di mana wood giant hidup.

Karena ada banyak kriminal, mungkin ini berarti peraturan publik di wilayah ini cukup buruk.

Aku ingin mengambil jalan berputar di luar wilayah baron ini, tapi itu berarti kami akan berputar ke royal capital, dan kalau kami mengambil jalan yang lebih jauh, maka kami harus pergi ke wilayah duke Oyugock. Itu akan memakan waktu sekitar dua bulan. Ditambah lagi, berdasarkan jurnal pariwisata, kalau kita terjebak musim dingin, kita tidak akan bisa bergerak sampai musim semi.





“Selamat siang, heitai-san, apa kamu tidak enak badan?” {TLN: Heitai = prajurit}
“Faa, bukan apa-apa, aku tidak ingin bergerak hari ini.”
“Begitu ya, terima kasih kerja kerasnya.”
“Umu, kamu boleh lewat.”

Si prajurit bilang begitu sambil duduk dengan malas di depan pos militer, dan membiarkan keretanya lewat tanpa memeriksanya dulu.
Pakaiannya sudah usang juga, orang yang tidak tahu mungkin akan menganggap dia bandit, tapi dia benar-benar anggota dari pasukan baron Muno.

“Hehehe~ Ennui Field cukup berguna kan~.”
“Yeah, kita tertolong.”

Arisa dengan bangga berkata begitu sambil bersandar pada tempat duduk kusir di kereta yang mulai berlari. Berapa lama kamu mau menaruh botol potion pemulih stamina di mulutmu, itu sikap buruk tahu?

Si prajurit yang tadi jadi selemah itu karena Arisa menggunakan magic untuk membuat seluruh prajurit di markas jadi lelah. Walaupun begitu, karena ini pagi, ada kemungkinan besar mereka akan tetap begitu walaupun kami tidak menggunakan magic.

Ada alasan kenapa kami menggunakan magic.

Dari hasil pemeriksaanku sebelumnya, para prajurit di markas itu punya hal seperti [Pembunuhan], atau [Pemerkosaan] di Hadiah dan Hukuman mereka, seperti pencuri. Aku mengeri bahwa mereka orang-orang yang melakukan hal seenaknya.

Aku netralkan mereka lebih dulu daripada terlibat dalam serangan balik. Kalau mungkin aku ingin mereka tidak sadar kalau mereka diserang dengan magic. Itu adalah rencanaku, jadi Arisa menggunakan Over Boost, ditambah dengan Ennui Field dari jauh untuk membuat para prajurit jadi lelah.

Kalau mereka punya item pendeteksi maka itu akan jadi masalah, tapi sepertinya lebih bermasalah kalau kita terlibat dengan orang-orang itu, jadi aku ambil metode dengan risiko rendah.

Akan bermasalah kalau kita biarkan orang jahat seperti mereka begitu saja, tapi karena War Mantis mendekati markasnya, nasib mereka mungkin sudah dipastikan.

Aku pastikan status Arisa untuk memastikan, tapi Hadian dan Hukuman dia belum berubah.





Siang di hari yang sama, saat kami melewati jalan dekat sebuah desa dengan populasi 300 orang, kami dipanggil oleh seorang pria di pinggir jalan. Ada 3 gadis remaja yang kurus di sebelah dia. Wajah mereka lumayan, tapi karena mereka terlihat kelelahan dan tidak bersemangat, merekat tidak terlihat seperti remaja.

“Tuan, maukan kamu membeli gadis-gadis ini?”
“Maaf, tapi aku tidak butuh budak.”
“Mereka masing-masing hanya 1 koin perak, kalau kamu membawa mereka ke kota besar mereka akan laku terjual.”

Si pria mempromosikan dengan suara lemas.
Dia mungkin tahu kalau seseorang harus membayar pajak kalau mereka ingin membawa budak keluar wilayah.

“Hanya kalau tidak ada pajak, apalagi, aku tidak bergerak dalam penjualan budak.”
“Begitu ya, kalau begitu, bagaimana kalau jadi pelayanmu saja, dengan 2 koin tembaga besar.”

Itu murah.
Aku tidak akan membeli mereka tapi.

“Maaf, tapi mereka tidak sebanding.”

Aku menunjuk pada Arisa dan Nana yang menunjukkan wajah mereka setelah mendengar kata, ‘pelayan’.
Walaupun mereka menggunakan tudung, penampilan rupawan mereka harusnya terlihat.
Setelah si pria melihat mereka, dia menyerah.

“Begitu ya, maaf telah menyita waktu Anda.”
“Aku ingin berbicara sebentar.”
“Apa ya?”
“Apa desamu jadi miskin karena panen yang buruk?”
“Bukan itu, memang panennya lebih sedikit dari biasanya, tapi kami tidak mengalami panen yang buruk.”

Kalau begitu, apa pajaknya terlalu tinggi?
Kalau situasinya berlanjut dan mereka terus menjual manusia seperti ini, bukankah pekerjanya akan habis dan desanya akan hilang?

“Kalaupun pajaknya tinggi, kami masih bisa bertahan melalui musim dingin dengan sedikit hasil panen yang kami punya.”

Apa ada semacam pengeluaran tidak terduga.

“Apa karena pencuri?”
“Mereka adalah mantan petani, kami tidak akan ceroboh dan membiarkan simpanan musim dingin kami dicuri.”

Para petani akan melawan sampai mati huh.

“Kalau begitu, apa semacam monster muncul?”
“Kalau itu terjadi, maka kami akan menyerah. Ini karena hadiah untuk pernikahan anak perempuan baron, kami harus memberi 30% simpanan musim dingin kami.”

Si pria menghembuskan nafas dengan berat sambil berkata begitu.
Si baron jahat. Walaupun ini mungkin kelakuan sepihak dari petugas pengumpul pajak.

“Apa kamu tidak mengirim petisi?”
“Kalau kami melakukan itu, seluruh desa akan jadi budak.”
“Tidak mungkin.”
“Itu benar, apa kamu tahu desa Tonza? Semua orang di desa itu dipaksa jadi budak, tidak ada seorang pun yang tinggal di desa itu lagi.”

Untuk sesaat, aku pikir dia bicara tentang desa Oyu tapi saat aku periksa peta, ada tempat bernama desa Oyu sekitar 20 km dari sini.
Memang, tidak ada desa bernama Tonza, tapi ada tempat bernama [Reruntuhan Desa Tonza]. Apa baronnya adalah orang yang kejam dan bodoh?

Karena aku merasa agak penasaran, aku bertanya.

“Apa kamu tahu pasangan pernikahan dari anak baron?”
“Menurut cerita si pengumpul pajak, dia adalah hero-sama.”

Hero?
Aku sudah mencari seluruh wilayah, tapi tidak ada orang yang punya titel hero.

Orang yang sepertinya menerima diamku berbicara seakan membuat alasan.

“Dia mungkin palsu, tapi si pengumpul pajak benar-benar berkata begitu. Kamu bisa bertanya pada kepala desa kalau mau.”
“Kalau dia benar-benar menikahi hero yang sebenarnya, kenapa mereka mau menyiksa orang?”
“Hah, orang kelas rendah yang bukan apa-apa selain sumber pajak sepertiku tidak akan tahu cara berpikir orang kelas atas.”

Aku tidak bisa menyangkalnya.

Tetapi, kalau dia benar-benar hero yang sama, [Orang rendah hati yang polos dan bodoh], seperti yang Arisa bilang, maka kita bisa tanyakan pada anak perempuannya untuk menjawab pertanyaan ini. Kalau aku tidak salah, hero itu punya preferensi yang aneh kan.

“Aku punya satu pertanyaan lagi, berapa umur anak perempuannya?”
“Aku yakin mereka wanita berumur 19 dan 24 tahun.”
“Begitu, terima kasih. Ini sedikit, tapi ini kompensasi untuk pembicaraannya.”

Aku bilang begitu sambil memberikan beberapa koin perak ke si pria dan pergi dengan kereta.





Arisa keluar ke kursi kusir.

“Hey, sepertinya kamu sudah tahu.”
“Yeah, dia adalah peniru.”

Ya, hero yang disebutkan oleh Arisa, Hayato Masaki, punya fetish yang aneh. Dia adalah seorang lolicon.
Aku tidak berpikir kalau dia adalah seorang pria yang akan mengambil wanita berumur 19 atau 24 tahun sebagai istrinya.
Dia mungkin berubah, tapi dia seharusnya tergoda oleh para pendamping wanitanya yang cantik.

“Si hentai mungkin sudah sembuh, tapi Saga Empire itu tidak mungkin melakukan kesalahan seperti membiarkan dia menikahi bangsawan kelas rendah dari negara lain.”

Shotacon seperti kamu sepertinya tidak punya hak memanggil lolicon sebagai hentai.

Untuk jaga-jaga, aku coba membatasi pencarian di peta untuk memeriksa apa ada hero lain selain Hayato Masaki.

Orang dengan titel [Hero]—Tidak ada
Orang dengan skill [Unknown]—Tidak ada
Orang dengan skill [Self Status]—Tidak ada
Orang dengan level di atas 50—Tidak ada

Tidak ada orang lain yang memenuhi syarat selain kami.
Tidak ada orang yang mungkin orang reinkarnasi atau dipanggil juga.

Ada hero palsu, atau ada hero dari negara lain di wilayah ini, aku penasaran yang mana.
Aku menebak bahwa dia adalah hero palsu. Aku merasa iblis di kota Muno adalah dalang di balik ini.

Tetapi, aku tidak mau terlibat.
Ini mungkin kejam, tapi aku tidak mau melibatkan gadis-gadis kami dalam bahaya kalau aku mencoba mengalahkan si iblis dan hero palsu.

Aku putuskan untuk menyebarkan dokumen tanpa nama kalau aku merasa bersalah.