Monday 12 December 2016

5-9. Bayangan dan Magician

Satou di sini. Orang yang lemah dengan film horror, Satou.

Aku tidak masalah dengan hantu atau semacamnya, tapi aku takut dengan wajah karakter yang kejang karena ketakutan.





Musuh yang tiba-tiba muncul datang dari arah burung hantu barusan.
Muncul dari bayangan yang memanjang di belakang burung hantu, adalah figur seorang manusia yang menggunakan jubah hitam. Aku tidak bisa melihat wajahnya karena dia menggunakan penutup kepala dan lengan panjang.

“Aku sudah datang untuk menjemputmu, Mia.”

Mia yang ada di sebelahku gemetar.

“...Tidak.”

Laki-laki dengan punggung bungkuk ini, tidak diragukan lagi, si magician. Burung hantu barusan itu sedang bertengger di pundaknya. Apa itu peliharaan atau familiar?

Aku lindungi Mia di belakangku, dan memeriksa status dia. Nama dia itu Zen, levelnya tinggi, 41. Skillnya--- [Unknown].

Perasaan tidak enak ini, apa dia sejenis dengan Arisa dan para hero?
Sambil merasa cemas aku lanjutkan membaca status dia--- Apa ini!? Skill [Unknown] juga muncul di sana.

Mia gemetar di belakangku.
Aku bisa mengerti garis besar situasinya. Orang ini terlalu bahaya untuk semua kecuali aku.
Aku akan menanganinya dengan hati-hati. Sepertinya mustahil, tapi aku ingin menyelesaikan ini dengan diskusi kalau bisa.

“Senang bertemu denganmu, magician-dono. Aku Satou, seorang pedagang.”
“Aku tidak punya urusan dengan seorang pedagang.”

Si magician tidak terlihat seperti dia akan memperkenalkan diri.
Aku penasaran apa itu karena dia memandang rendah pedagang atau dia punya kemampuan komunikasi yang buruk.

“Walaupun kamu tidak melakukannya, aku punya tugas untuk melindungi gadis ini. Aku tidak akan memberikan dia pada orang mencurigakan.”
“Fumu, kamu sepertinya dilindungi oleh tentara bayaran yang baik dan ahli, tapi kalau mereka melawanku maka ini akan terjadi mandi darah, kamu mengerti?”

Si magician menunjuk tongkatnya ke sini sambil tetap membungkukkan punggungnya.

“Ini tidak bagus! Goshujin-sama, orang ini terlalu kuat.”

Arisa memperingatkanku dari belakang.

“Aku adalah sang King of Night yang hebat. Baguslah kamu mengerti tempatmu, tapi sampah tidak punya tempat untuk memanggilku ‘orang ini’.”

Ini buruk, perhatian si magician beralih ke Arisa.

"■■■■ ■――"

Si magician memulai magic chant ke arah Arisa.

Aku tidak mau meninggalkan Mia, tapi aku tidak bisa melakukannya sekarang. Aku berlari ke arah si magician, dan memukul perutnya dengan tanganku.
Tapi serangannya tidak mampu menghentikan chant si magician. Tanganku sudah menembus jubah si magician, tapi tidak ada respon sama sekali. Apa ini unique skill dia?

“---Shadow Whip.”

Saat si magician menyelesaikan chantnya, bayangan memanjang dari kakinya dan membentuk sesuatu yang seperti tombak meluncur ke arah Arisa. Apa itu Shadow Whipnya? Aku melangkah mundur dari si magician, dan berdiri di antara Shadow Whip dan Arisa.

Aku tahan shadow whipnya dengan seluruh badanku. Shadow Whipnya membelit di sekitar badanku, pada saat yang sama aku merasa tusukan-tusukan kecil.

>[Mendapatkan Skill Shadow Magic]
>[Mendapatkan Skill Shadow Resistance]

Apa maksudmu dengan kekebalan bayangan.
Ah, sudah agak lama sejak darah pengetahuanku menolak fantasi.

Tapi aku mendapat untung dari masalah ini.
Aku merasa seperti skill resistance ini akan jadi kepentingan kecil di situasi ini, tapi aku akan tingkatkan kesempatan untuk menyelamatkan Mia walaupun kecil.
Aku masukkan poin ke Shadow Resistance dan mengaktifkannya.





“Fumu, itu badan yang tidak bisa dipercaya. Apa kamu benar-benar pedagang?”
“Seorang teman memanggilku pedagang yang lincah.”

Dari belakang percakapan kami, aku bisa mendengar Arisa merengek kecil.

“Ini tidak berguna, ini benar-benar tidak mempan.”

Apa Arisa menyerang balik saat si magician memulai chant? MPnya berkurang sedikit. Tidak ada perubahan sama sekali pada si magician, dia mungkin punya kekebalan.

“Untuk meletakkan dirimu di depan wanita untuk melindunginya dari seranganku, kamu dapat pujianku.”
“Kalau kamu mengagumiku maka maukah kamu mundur?”
“Itu lain cerita. Mia itu dibutuhkan untuk mencapai tujuanku.”

Aku akhirnya bisa membebaskan diri dari Shadow Whip. Shadow Whip ini hanya memberiku sedikit damage yang tidak berpengaruh tapi dia tidak memiliki wujud dan tidak ada reaksi jadi aku tidak bisa merobeknya. Tapi ini bisa digunakan untuk menahan sesuatu, benar-benar bahan fantasi.

“Apa tujuanmu?”
“Tidak ada artinya memberitahumu. Kalau kamu ingin menyelamatkan Mia, maka bawa Hero bersamamu.”
“Apa kamu punya dendam terhadap Hero?”

Si magician tidak menjawab dan tertawa keras sambil melihat ke langit.
Bersamaan dengan tawanya, shadow whip dengan jumlah sangat banyak muncul dari kakinya. Apa efek spell barusan masih bertahan?

Serangannya akan menculik Mia yang terdiam berdiri. Kalau serangan fisik tidak berpengaruh maka bagaimana kalau serangan magic.
Aku keluarkan dua magic gun dari kantong, memakainya di kedua tangan, dan menyetel skala powernya ke MAX.
Untuk seseorang dengan level seperti dia, sebanyak ini mungkin tidak akan membunuhnya.

“Jauh dari target.”

Mengikuti kata-kata si magician, magic whipnya memanjang ke arahku dan Mia. Aku mencegat shadow whipnya dengan magic gun. Dual weilding terasa seperti chuunibyou dari suatu tempat, aku tidak suka itu.

Ini bekerja.
Aku berhasil menghancurkan setiap magic whip yang pergi ke arah Mia, sambil aku membiarkan yang mengarah padaku membelit padaku. Aku tidak bisa menghancurkan mereka seperti yang kuduga.

“Itu senjata yang bagus.”
“Begitu ya? Kalau kamu meninggalkan Mia maka aku akan beri kamu satu, bagaimana?”

Sambil menawarkan pertukaran dengan si magician, aku pukul shadow whip yang membelit badanku dengan magic gun.
Aku mendengar teriakan pendek Mia dari belakang.

Aku hanya memutar kepalaku, Mia sedang ditahan dengan bayangan yang muncul dari kakinya. Lebih banyak shadow whip muncul dari si magician dan mengikatku.
Si magician mulai melakukan chant untuk magic baru.

Aku tidak bisa membiarkannya melakukan cast lebih banyak magic dari ini, aku tembakkan magic gun ke si magician. HPnya berkurang tapi langsung pulih sebelum tembakan berikutnya. Apa unique skill orang ini invincibility? {TLN: invincible = tidak terkalahkan}
Aku ganti bidikanku ke tongkatnya, dan menembakkan peluru magicnya.

“Tolong aku nodesu!””Tolong~?”

Pochi dan Tama terlihat mencoba melakukan sesuatu ke shadow whip tapi mereka menembusnya. Walau hanya menembus shadow whip sepertinya memberi mereka sedikit damage, mereka berdua melompat ke belakang sambil berteriak.
Liza dan Arisa melihat ke sini dari tempat berlindung sambil menunggu kesempatan dan menghindari magic whipnya.

Semua peluru magic yang aku tembakkan diblok oleh shadow whip yang muncul dari kaki si magician.
Lalu, akhirnya magic si magician, [Shadow Portal], diaktifkan.

Badan Mia terbenam ke dalam bayangan.
Aku menyerah menembaki si magician, dan memegang badan atas Mia agar tidak terbenam dengan kekuatan fisik.

“Aku akan membuatmu mengembalikan gadis ini. Karena akan membuatku kesulitan kalau kamu ceroboh, aku akan bilang, kalau kamu mencoba memaksa untuk menariknya, hidup Mia tidak akan ada lagi.”

Si magician terbenam ke dalam bayangan juga. Aku masih tidak bisa melihat wajahnya.

“Kamu bukan lawan untuk orang yang luar biasa sepertiku, menyerahlah bersama dengan perlawanan tidak berartimu. Kalau kamu ingin mati maka kamu bebas untuk mengunjungi mazeku, aku mengharapkan pertunjukan keberanian dan kebijaksanaan untuk menaklukkannya.”

Si magician menghilang ke dalam bayangan sambil tertawa keras. Dia tidak melihat Mia terbenam ke dalam bayangan sampai akhir, apa itu karena dia punya ruang lebih untuk melakukannya atau karena dia ceroboh.

Badanku hampir tertarik ke dalam bayangan juga, tapi mungkin karena kekebalanku, aku hanya tertarik sedalam 1 cm.
Kekuatan tarikan bayangan yang menarik Mia itu kuat. Kekuatan tarikanku lebih kuat lagi, tapi HP Mia berkurang sedikit demi sedikit. Kalau aku gunakan lebih banyak lagi kekuatan, badan Mia akan hancur.

Aku sudah putuskan.

“Arisa! Saat pagi tiba, pergi minta pertolongan pada manajer guild pekerja.”

Setelah mengatakan itu pada dia, aku biarkan diriku tenggelam ke dalam bayangan bersama dengan Mia.

Arisa dan lainnya harusnya bisa mengalahkan Shadow Stalker entah bagaimana caranya. Kalau bisa tanpa cedera.
Manajer itu tidak bisa diandalkan tapi sekarang adalah krisis seseorang dari sukunya, Nadi-san harusnya bisa mengaturnya.





Setelah aku tenggelam, hanya ada ruang gelap gulita di sekitar.
Tidak ada suara ataupun cahaya, ini benar-benar terasa di dalam bayangan. Tentu saja tidak ada udara juga.
Ini memang agak menyakitkan. HPku berkurang lebih cepat daripada saat terkena belitan shadow whip. Tapi, mungkin karena self-healing, HPnya kembali pulih dalam interval yang tetap. Mungkin, aku sudah tidak bisa mati karena tidak bisa nafas.

Walaupun ada udara, seseorang pasti akan gila kalau mereka terlalu lama di tempat ini.

Karena kekurangan oksigen, aku tidak bisa konsentrasi dengan baik.

Iya, bagaimana dengan Mia.
Karena aku tidak bisa melihat badanku sendiri, sudah pasti aku tidak bisa melihat dia juga.

Aku keluarkan Light Drop dari Storage dan memasukkan MP ke dalamnya.
Aku pikir aku bisa melihat badanku sendiri dengan itu tapi itu tidak bekerja. Radarnya juga hanya menampilkan aku.
Aku gunakan [All Map Exploration] setelah sekian lama tidak menggunakannya. Tapi sayangnya, tampilan radar tidak berubah. Mungkin benar-benar hanya ada aku di sini.

Aku buka peta dan melihatnya.
Di sana, sesuatu tertulis—[Ini adalah area tanpa peta.]

“Ada apa dengan game ini!”

Aku tsukkomi.

Lalu, seakan suaranya terpantul, tempat bayangan tanpa suara mulai pecah, seperti kaca, menghilang jadi kepingan.





Aku ada di tempat seperti yang digunakan oleh bangsawan untuk bertemu dengan orang-orang. Ini adalah sebuah ruangan vertikal, seperti ruangan gym di sekolah dipotong jadi dua. Lantainya terbuat dari batu, pilar batu bundar yang gemuk berjajar sepanjang dinding, dan lilin yang tertempel di dinding mengeluarkan cahaya magic seperti LED. Ada singgasana di bagian ruangan paling jauh, dan di bagian dalam ruangan itu ada sebuah bola berdiameter 2 meter mengedipkan cahaya pelangi sambil melayang setinggi lutut.

Mia yang dibuat tertidur sedang duduk di singgasana. Di sampingnya, seorang wanita pirang cantik yang tidak diketahui sedang merawatnya. Wajahnya terlihat sama persis dengan Mia, tapi dadanya sangat besar. Tidak, hal seperti itu tidak penting sekarang.

Si magician yang sedang menggerakkan jarinya pada sesuatu yang terlihat seperti stand musik di sebelah singgasana menyadari keberadaanku, sebelum aku bisa berlari ke arahnya.

“Mustahil!”

Walaupun sambil terkejut, dia tidak melepaskan jarinya dari memainkan stand musiknya.

“Iya, mustahil! Bagaimana kamu kabur dari prison shadowku! Itu sesuatu yang tidak bisa dihancurkan oleh sekelompok orang kelas rendah seperti kamu(kisama)!”

Apa kamu terkejut, menyombongkan diri atau memandang rendah, yang jelas dong.
Kakiku sedikit tidak stabil, apa ini efek dari shadow space yang tadi?

“Aku punya amulet cahaya denganku. Shadow magic tidak akan bekerja.”

Oops, aku tidak mau memberi tahu dia alasannya tapi walaupun untuk mengelabui dia detailnya terlalu bagus. Apa ini karena skill deception?

“Begitu, aku tidak bisa membiarkan kecurangan. Ruangan ini hanya dibolehkan untuk orang yang sudah menyelesaikan mazenya, mereka yang mendapatkannya bisa datang ke sini, itu aturannya.”

Si magician berhenti di situ, dan mengangguk pada kata-katanya sendiri.

“Lalu, seorang hero yang bisa datang ke sini, adalah orang yang berhak untuk membunuhku, King of Immortal.” {TLN: Raja dari yang tidak bisa mati.}

Apa yang dia katakan?
Menyelesaikan maze, apa dia ingin bunuh diri?
Apalagi, bukannya dia awalnya bilang kalau dia itu King of Night? Dia tidak bisa menentukan nama untuk dirinya sendiri.

Tapi, daripada itu, aku merasa agak marah dengan alasan orang ini. Dia membuat gadis-gadis kami dan Mia dalam masalah untuk alasan itu?

“Kalau kamu mau mati maka lakukan sendiri. Jangan libatkan orang lain.”
“Fuhahaha, aku sudah menerima berkah dari dewa, aku immortal.”

Ini tidak menyenangkan, tapi kalau aki melanjutkan obrolan ini, kakiku akan segera pulih.
Tapi, seorang lainnya sepertinya tidak akan membiarkannya berlanjut.

“Nah, aku akan membuatmu meninggalkan ruangan master.” {TLN: Master Room, bukan Master’s Room.}

Pintu yang terletak di samping singgasana terbuka lalu—