Friday, 24 March 2017

6-18. Orang-Orang di Wilayah Baron Muno (9)

Satou di sini. Katanya kemampuan untuk membaca suasana itu penting, tapi berbeda di dunia paralel, rupanya ada banyak orang yang bertingkah seenaknya di sini.
Kalau aku lupa tentang perbedaan status sosial, sepertinya aku akan membuat macam-macam kesalahan.



Saat Nana melepaskan tudungnya, rambut pirangnya tergerai. Toruma-shi terpesona dengannya, Hayuna-san menyikutnya. Jadi dia bebar-benar dijaga dengan ketat oleh Hayuna-san.

Nana memegang bayinya di tangannya setelah menerima izin dari Hayuna-san. Dia terlihat sangat puas. Dia terlihat seperti holy mother—kalau dia tidak bicara.

“Dia sangat empuk, dan lembut nano desu. Master, aku ingin punya organisme muda juga.”
“Kita bicarakan itu setelah perjalanan ini selesai.”
“Masuta?” {TLN: Katakana untuk Master}
“Itu panggilanku.”

Setelah itu, pasangan Toruma tertarik dengan cara bicara Nana yang eksentrik, tapi saat aku bilang pada mereka kalau dia menjalani kehidupan yang terkurung di tempat yang jauh sehingga membuatnya tidak mahir dalam bahasa Shiga, mereka mengerti. Aku bilang pada mereka bahwa makanan dia hanya air karena badan dia lemah. Pasangan Toruma sepertinya berpikir kalau aku dan Nana adalah pasangan suami-istri. Aku biarkan salah paham itu karena tidak ada buruknya juga.

“Ini enak. Penuh dengan rasa pedesaan, tapi daging yang banyak ini juga bagus, dan bahkan ada cabai dan garam!”
“Karena cabai iris yang dimasukkan dalam gorengan ini, badanku jadi hangat.”

Mereka berdua, walaupun mereka mengatakan sesuatu seperti reporter program makanan, mereka makan dengan lahap. Mungkin wajar kalau mereka rakus karena mungkin mereka tidak makan makanan enak di persembunyian pencuri.
Pochi dan Tama diam hari ini. Mereka biasanya akan, “Tambah nano desu~”. Aku mengintip ke arah mereka, mereka makan dengan diam dan mengunyah dengan benar hari ini. Mereka baru makan setengah porsi mereka.

Huh? Mereka berdiri setelah memakan setengah makanan mereka dan menuju ke sini. Apa tidak enak?

“Membagi makanan~?”
“Aku beri setengah nodesu.”

Mereka berdua memberi piring mereka pada Hayuna-san. Aku penasaran kenapa mereka memberi piringnya dengan wajah yang sangat sungguh-sungguh, atau menyakitkan.

“Oi oi, betapapun enaknya, kami tidak akan makan makanan sisa budak demi-human tahu?”

Hinaan Torima-shi tidak terlalu keras, tapi waktunya yang buruk membuatnya menusuk mereka.

Mendengar itu, telinga Pochi dan Tama melemas.

Kata-kata Toruma-shi mungkin tidak akan terlalu kasar kalau tidak mengandung diskriminasi terhadap demi-human.

Tetapi, aku tidak bisa membiarkan hinaan dia pada mereka berdua yang berniat baik.
Kita acuhkan saja KY Ossan ini yang tidak bisa membaca suasana di sekitarnya. Aku tidak akan memanggil dia Toruma-shi lagi, mulai sekarang dia adalah Ossan. {TLN: KY=Kuuki Yomenai=tidak bisa baca suasana.}

Oops, daripada bicara tentang Ossan, ada Pochi dan Tama.

“Kenapa?”
“Ini untuk ASI untuk bayinya nodesu.” {TLN: ASI=Air Susu Ibu}
“Kalau dia tidak makan banyak~ bayinya akan meninggal~?”

Aku tidak begitu mengerti apa yang mereka katakan, tapi alasan mereka terlihat murung dari tadi adalah ini huh.

“Goshujin-sama, pernah ada bayi milik wanita berkepala leopard di tempat pemilik sebelumnya. ASInya tidak keluar karena kami jarang mendapat makan, jadi bayinya mati kelaparan. Pada saat itu, budak-budak demi-human bekerja sama untuk menyisihkan makanan mereka, mereka berdua ingat itu.”
“Begitu, Pochi dan Tama baik ya. Tapi tidak perlu khawatir, kita punya cukup makanan, jadi kalian berdua makan saja. Kalian juga bisa tambah seperti biasa.”

Aku mengerti setelah mendengarkan penjelasan Liza. Mempertimbangkan perlakuan orang-orang dari guild brown rat, aku tidak kaget dengan perlakuan seperti itu.
Setelah mendengar kata-kataku, Pochi dan Tama memandang satu sama lain dan berkata, “Yatta”, dengan gembira, sambil memegang piring mereka di atas kepala. Seperti yang diduga dari mereka, mereka tidak menjatuhkan potongan sayurannya.

Hayuna-san berkat, “Terima kasih untuk perhatiannya.”, pada Pochi dan Tama, tapi si orang KY itu berkata, “Kalau begitu, aku juga akan tambah.” Tentu saja, bukan hanya Liza, Lulu juga mengabaikan dia. Ossan berputar-putar tanpa arah dengan piringnya, tapi karena tidak ada tanggapan, dia keluar dari panggung dengan kecewa. Bahkan Hayuna-san tidak menolongnya, kasihan.

Tapi sepertinya dia tidak membenahi diri, saat Hayuna-san meminta tambah, dia juga menyodorkan piringnya bersama, minta tambah juga. Aku beri pada dia, bukan karena simpati tapi karena mendengarkan dia menggerutu itu mengganggu.



Setelah makan aku pergi ke dalam kereta dengan Nana karena Hayuna-san akan menyusui bayinya. Nana ingin melihat, tapi karena aku malu, aku bawa dia.
Aku akan mengisi Nana dengan MP sekarang.

“Master.”
“Ada apa?”
“Aku juga ingin menyusui organisme muda.”
“Tapi tidak akan keluar kan?”

Aku bisa melihat Nana memegang dadanya sendiri karena aku sedang mengisi dia dengan MP dari belakang. Yu~p, dadanya besar.
Susunya akan keluar kalau dia punya anak, tapi aku tidak tahu apa homunculus seperti Nana bisa melahirkan.

“Aku harus bagaimana?”

Setelah kami selesai dengan pengisiannya, Nana berputar sambil menanyakan pertanyaan itu.

Ooh.

Ini, barang bagus.

Aku menjulurkan tanganku, tapi aku tiba-tiba dipukul dari belakang dan gagal melakukannya.

“Se, sedang apa, kalian berdua!”
“Fuketsu.” {TLN: Kotor}

Itu Arisa dan Mia. Tapi, kapan Arisa bikin kipas kertasnya. {TLN: Harisen.}

“’Sedang apa’ kamu bilang, aku hanya mengisi dia dengan MP.”
“Punggung.”
“Itu benar, bukannya kita sudah putuskan untuk melakukan pengisiannya dari belakang.”
“Tentu saja, aku melakukannya dari belakang. Nana tiba-tiba berbalik arah.”
“Begitu ya?”
“Benar?”
“Iya, itu benar. Aku meminta master untuk membuatku menghasilkan air susu.”

Tu, tunggu Nana-san? Kalau kamu bilang kata-kata seperti itu....

“Seiza.”
“Nn.”

Aku duduk dengan patuh sambil protes pada mereka, tapi mereka tidak mau dengar. Mungkin karena mereka menyadari pandanganku ke salah satu bagian badan Nana di tengah-tengah.
Aku hampir dibuat mengelus dada Mia dan Arisa untuk membuatnya bertambah besar, tapi aku berhasil menghindarinya. Itu berbahaya. Aku memilih melawan wagahai-kun daripada ini.



Setelah aku dilepaskan oleh Arisa dan lainnya, aku kembali ke tempat di mana pasangan itu berada. Sepertinya pemberian ASI sudah selesai.
Sepertinya bayinya dikunci di atap karena tangisannya berisik saat di persembunyian pencuri.

Saat kami mengobrol, Lulu membawa teh untuk kami bertiga. Ini bukan teh biru seperti biasa, tapi teh herbal. Lulu bilang kalau teh biru tidak bagus untuk si ibu, atau, ASI yang diberikan ke bayi.

Hayuna-san dan aku berterima kasih pada Lulu sambil menerima tehnya, tapi si Ossan malah berkata, “Apa ini, bukan sake? Apa tidak ada wine? Ale juga tidak apa.”, daripada berterima kasih pada Lulu. Dia terlihat seperti kakek mabuk yang menggoda pelayan kedai. Saat dia diberi tahu tidak ada yang minum alkohol di sini, dia terlihat kecewa.

“Tapi, di wilayah ini benar-benar ada banyak pencuri.”
“Kamu benar, kami sudah bertemu banyak pencuri bahkan sebelum tertangkap oleh mereka. Pada saat itu, mereka kalah jumlah jadi mereka kabur sebelum bertarung,”

Jadi benar kalau pencuri akan menghindarimu kalau mereka bisa melihat keberadaan prajurit bayaran.

“Apalagi, aku terkejut bagaimana banyak penduduk desa mencoba menjual diri.”
“Kalau panennya buruk, bukannya itu normal?”
“Mereka bilang mereka tidak mengalami panen yang buruk.”

Aku beritahu dia alasannya adalah pernikahan anak perempuan baron, tapi Ossan mengatakan hal yang tak terduga.

“Hee~, Soruna si pemimpi itu menikah huh. Bangsawan mana yang jadi pasangannya? Dia pasti cukup jantan untuk mengambil pengantin dari Hatoko-dono.”
“Sepertinya pasangan dia adalah hero-sama.”

Mendengar itu Ossan tertawa terbahak-bahak sambil beguling-guling di tikar seperti ada yang lucu.
Walaupun begitu, aku pikir akan banyak bangsawan yang mau menikahi anak seorang tuan tanah, walaupun hanya seorang baron. Aku akan menanyakan apa maksudnya jantan, tapi itu akan keluar dari topik, jadi abaikan saja.

Hayuna-san yang bisa membaca suasana mengingatkan Ossan. Aku penasaran bagaimana dia bisa menikahi orang ini.

“Sayang, apa yang menarik? Kami tidak akan mengerti kalau kamu hanya tertawa.”
“Ha, ha, yaa, hatoko-dono terkenal menyukai hero, tapi aku tidak pernah membayangkan dia akan menikahkan anaknya dengan hero. Ini akan jadi ikatan yang bagus dengan Saga Empire.”
“Apa Baron-sama senang dengan hero?”
“Iya, hobinya adalah mengumpulkan buku-buku tentang cerita para hero. Bahkan ada rumor di antara para pedagang kalau dia membangun teater di kota Muno hanya untuk membuat pertunjukan teater tentang hero.”

Begitu, kesenangan dia pada hero dimanfaatkan.

“Sebenarnya, aku punya kenalan pedagang yang dekat dengan keluarga kerajaan yang pernah bertemu langsung dengan hero, dan wajah, figur dan fitur hero yang dia katakan berbeda dengan hero yang bersama baron-sama sekarang.”
“Hoo? Jadi Satou-dono, apa maksud kamu hatoko-dono sudah ditipu oleh penipu?”
“Aku tidak bilang begitu. Aku tidak bisa berpikir kenapa seorang hero akan jauh dari Saga Empire selain untuk mengalahkan raja iblis di waktu yang mendekati musim raja iblis ini. Apalagi, ada gangguan publik di kota Seryuu yang melibatkan tuan topeng perak yang menyerupai sang hero. Aku khawatir baron-sama mungkin mendapat damage juga.”

Aku tidak benar-benar ada rasa khawatir, tapi seperti ini tidak apa.
Berikutnya, aku akan menggabungkan pembicaraan tentang iblis di obrolan kami.

“Aku juga sudah mendengar rumor tentang iblis dengan sayap kelelawar muncul dekat kota Muno. Waktu aku tinggal di kota Seryuu, iblis senior menyerang ke sana, jadi rumor kalau 『Bukannya kota Muno juga dijadikan target oleh iblis』tersebar di antara pedagang.”

Campur kebohongan dengan kenyataan, bahkan novelis Rusia berkata begitu.

“Jadi ada rumor semacam itu huh. Itu menjelaskan kenapa kita tidak pernah melewati kereta pedagang segera setelah kami memasuki wilayah ini.”

Ossan terlihat yakin sambil berkata begitu, tapi menurutku itu karena keamanan publik yang buruk. Ditambah lagi, kalau kamu menyewa orang seperti itu di perbatasan, orang akan menghindari wilayah ini yang hanya berisi hal buruk. Orang yang tidak punya urusan penting di dukedom mungkin akan menghindari jalan ini kan?

Aku penasaran apa obrolan ini akan mencapai telinga beberapa orang penting, walaupun dalam bentuk rumor. Aku tidak bisa mengharapkan apapun dari Ossan yang tidak bisa diandalkan ini, tapi karena Hayuna-san juga mendengarnya, aku berharap pembicaraan ini akan mengalir melalui pembicaraan ibu-ibu rumah tangga.